Daftar Isi [Tampil]
 
KELAS VII SMP/MTS







BAB I
ORGANISASI


A.      PENGERTIAN ORGANISASI

Organisasi adalah kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Dalam kerja sama ini terdapat atasan ( pimpinan ) dan bawahan ( anggota ).

1.      Timbulnya organisasi
Organisasi timbul bila ada dua orang atau lebih bersama-sama mengerjakan pekejaan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Kalau ada suatu pekerjaan yang cukup di kerjakan oleh satu orang maka tidak perlu ada organisasi.

2.      Syarat pembentukan organisasi.
Organisasi dapat dibentuk apabila telah terpenuhi 4 hal ;
1.      Ada orang yang jumlahnya lebih dari satu.
2.      Orang orang itu sepaka t untuk mengadakan kerja sama.
3.       Ada tujuan yang ingin di capai dalam kerja sama tiu.
4.      Di antara orang yang bekerja sama terssebut asda yang bertindak sebagai atasan (pimpinan ) dan ada juga yang bertindak sebagai bawahan ( anggota ).

Biola ada 4 oarang yang bekerja sama tetapi tujuannhya tidak sama maka bukan di katakana orgaanisasi. Bila ada 4 oarang mempunya itujuan yang sama,tetapi tidak bekerja sama maka itu juga tidak di katakana organisasi.

3.      Macam-macam organisasi
Di Indonesia ada berbagai macam organisasi, antara lain ;
1.      Organissasi politik, seperti Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan dan lain-lain.
2.      Organisasi olahragaa seperti PSSI ( Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia ) , PBSI ( Perstuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia ) dan lain-lain.
3.      Organissasi mahasiswa, seperti Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan ( HIMMAHNW ) dan lain-lain.
4.      Organisaasi pelajar separti Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan ( IPNW ) dll.
5.      Oraganisasi kemasyarakatan, seperti Nahdlatul Wathan ( NW ) dan lain-lain.

B.      BERORGANISASI DALAM KEHIDUPAN
Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia selalu terlibat dalam kegiatan berorganisasi, baik terlibat secara langsung, tidak langsung, disadari, maupun tidak di sadari. Mengapa demikian, karena manusia adalah mahluk social, tidak bisa hidup menyendiri dan selamanya memerlukan orang lain. Contoh-contoh kehidupan berorganisasi dalam kehidupan.

1.      Kehidupan keluarga
Dalam kehidupan di dalam keluarga , setiap anggota keluarga melaksanakan tugas masing-masing. Ayah pergi ke sawah, lading, kebun atau kantor. Ibu pergi ke pasar, mengurusi rumah tangga di rumah, sedangkan anak-anak membantu ibu menycuci piring , mencuci pakaian, menyapu halaman, menyiram tanaman atau menjaga adik-adiknya. Ayah , ibu, dan anak-anak bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama, yakni mewujudkan keluwarga yang sakinah (damai, tentram, bahagia, dan mensyukuri nikmat Allah SWT). Dalam keluwarga ayah sebagi pemimpin dan ibu beserta anak-anak sebagai anggota. Sedangkan bila ayah tiada maka ibulah sebagai pemimpin. Bila ayah ibu tiada maka kakaklah sebagai pemimpin.

2.      Kehidupan bermasyarakat
Dalam kehidupan bermasyarakat cukup banyak kegiatan yang harus di kerjakan secara bersama-sama, misalnya bergotong royong membuat jalan, membuat madrasah, membuat masjid dan lain-lain. Dalam bergotong royong tersebut masyarakat mempunyai tujuan yang sama, yakni supaya jadi jalan, jadi madrasah, mesjid, dan adajuga yang  bertugas sebagai pimpinan serta sebagai anggota atau jama’ah.

3.      Kehidupan di sekolah
Di sekolah juga terjadi keegiatan organisasi, ada kepala sekolah ada guru-guru, dan ada murid-murid, dan juga ketua kelas. Masing-masing melaksanakan tugasnya dengan baik. Guru mengajar, murid-murid belajar dengan tekun, taat pada perintah guru-guru, dan ketu kelas mengatur kehidupan di kelas dengan baik sehingga kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik. Sehingga pada akhirnya murid-murid dapat naik kelas dan lulus dengan nilai yang baik.

4.      Nahdlatul Wathan juga Organisasi
Karena orang-orang yang menjadi anggota Nahdlatul Wathan mengadakan kerjasama untuk mewujudkan amal usaha Nahdlatul Wathan dalam mencapai tujuan, yakni menjunjung tinggi nilai-nilai islam untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam organisasi Nahdlatul Wathan ada yang menjadi pimpinan yang harus di taati oleh semua anggota Nahdlatul Wathan.



BAB II
ORGANISASI NAHDLATUL WATHAN

A.      SEJARAH PENDIRI NAHDLATUL WATHAN
     
Nahdlatul Wathan berasal dari kata نهضة dan الوطن Kata نهضة berarti kebangkitan, pembangunan, membangun, dan الوطن berarti tanah air, bangsa. Jadi ditinjau dari segi bahasa Nahdlatul Wathan berarti kebangkitan bangsa (tanah air), membangun bangsa dan tanah air. Nahdlatul Wathan disingkat dengan NW Sedangkan menurut istilah Nahdlatul Wathan adalah organisasi kemasyarakatan islam Ahlussunnah wal jama’ah’ala Mazhabil Imamisy Safi’I r.a. dan bergerak dalam bidang pendidikan, sosial, dan dakwah Islamiyah didirikan oleh Maulana syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid.

Sebelum mendirikan organisasi Nahdlatul Wathan TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid mendirikan pesantren Al-Mujahidin, Madrasah Nahdlatul Wathan Dinyah Islamiyah (NWDI), dan madrasah Nahdlatul Banat Diniah Islamiah (NBDI), Pesantren Al-Mujahidin, beliau dirikan di kampong Berami pncor pada tahun 1934, tiga bulan setelah beliau kembali dari tanah suci Makkah. Pendirian pesantren ini didorong oleh keinginan beliau untuk memajukan masyarakat khususnya di pulau Lombok yang pada masa itu masih berada dalam kebodohan dan keterbelakangan akibat dari tekanan pemerintah kolonial belanda yang sudah lama menjajah bangsa Indonesia. Menurut beliau untuk mengangkat harkat dan martabat umat islam maka diperlukan adanya lembaga pendidikan sebagai tempat mereka di didik dan diajar berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Kemajuan yang dicapai oleh pesantren ini menyulut kemarahan orang-orang yang hasad dan takut kehilangan pengaruh. Mereka menyebarkan berbagai fitnah sehingga tidak sedikit wali sntri yang mencabut anaknya sehingga santri pesantren Al- Mujahidin tinggal 50 orang bahkan sesudah beliau berencana dan bertekad untuk mendirikan madrasah sebagai kelanjutan pesantren Al-Mujahidin para pemuka desa pancor memberhentikan bekiau sebagai imam dan khatib di mesjid pancor sehingga terpaksalah beliau jum’atan ke Labuhan Haji selama kurang lebih 3 tahun namun demikian,TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid sedikitpun tida mundur dari perjuangan. Semuah fitnahan dan hasutan tersebut di jadikan sebagi pendorong untuk lebih aktif mewujudkan cita-citanya memajukan umat islam melalui pendidikan. Sehingga pada tanggal 15 jumadil Akhir 1356 H/22 Agustus 1937 M. Madrasah Nahdlatul Wathan Diniah Islamiyah yang di singkat NWDI. Secara resmi berdiri. Hari lahir madrasah NWDI ini setiap tahun di peringati oleh warga nahdlatul wathan yang di kenal dengan HULTAH NWDI. Madrasah NWDI, khusus mendidik kaum laki laki. Waktu belaJarnya dari pukul 07.30 – 13.00 WITA. Adapun mata pelajaran yang di ajarkan yakni membaca al-qur’an,tajwid,tafsir,ushul tafsir,hadits,mushthalahul hadits,tauhid, fiqih, ushul fiqih, tashawuf, tarikh, ilmu- ilmu bahasa arab seperti nahwu, sharaf, balaghah, ‘arud, ilmu falak, mantiq dan lain-lain. Semua mata pelajaran yang di ajarkan di madrasah NWDI adalah pelajaran agama. Madrasah NWDI menamatkan angkatan pertama pada tahun 1941.
Setelah mmadrasah NWDI menamatkan angkatan pertama maka TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid berusaha mengembangkan madrasah tersebut dengan mendirikan madrasah khusus unutk kaum wanita, yakni madrasah nahdlatul banat diniyah islamiah yang di singkat dengan NBDI pada tanggal 15 rabi’ul akhir 1362 H. (21 April 1943 M). Pendiri madrasah NBDI ini di latar belakangi dengan satu prinsip bahwa pendidikan bagi kaum wanita sangatlah pentig karena kaum wanita adalah ‘imadul bilad (tiang Negara). Kalau kaum wanita baik maka baiklah suatu Negara. Mata pelajaran yang di ajarkan di madrasah NBDI sama dengan mata pelajaran yang di ajarkan di madrasah NWDI. Waktu belajarnya pada sore hari, yakni dari pukul 13.30 – 17.00 WITA dan menamatkan angkatan pertama pada tahun 1949.

Di antara alumni (abituren) madrasah NWDI dan NBDI yang kembali ke kampung halamannya ada yang mendirikan madrasah cabang NWDI dan NWDI, di samping mengadakan kegiatan dakwah dan sosial. Pada awal tahun 1953 madrasah cabang NWDI dan NBDI itu sudah berjumlah 66 buah, tersebar di berbagai  tempat di pulau Lombok. Nah, untuk mengkoordinir, membina dan mempertanggung jawabkan lembaga pendidikan dan kegiaatan-kegiatan di bidang sosial dan dakwah islamiyah tersebut maka TGKH. Muhamad Zainuddin Abdul Majid mendirikan Organisasai Nahdlatul Wathan pada hari ahad, tanggal 15 jumadil akhir 1372 H (1 maret 1953 M) Pancor Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.

B.      PENDIRIAN NAHDLATUL WATHAN

Organisasi nahdlatul wathan didirikan Oleh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid. Nama beliau ini sering ditulis dengan TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid. Beliau juga disebut dengan maulana syaikh, Tuan guru datok, dan lain –lain.
Nama kecil pendiri Nahdlatul Wathan Adalah Muhammad Saggaf. Nama ini diberikan oleh ayah beliyau sendiri. Ayah belyau bernama Tuan Guru Haji Abdul Majid. TGH. Abdul Majid dikenal juga dengan nama Guru Mu’minah. Sedangkan ibu beliau bernama Hj. Halimatussa’diyah. TGKH Muhammad  Zainuddin Abdul Majid dilahirkan di kampung Berami Pancor Lombok Timur pada Tanggal 17 Rabiul Awal 1316 H. bertepatan dengan tahun 1898 M. TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid Adalah Anak bungsu, dengan lima orang saudara kandung, yakni Sitti Syarbini, Sitti Cilah, Hj. Saudah, H. Muhammad Shabur dan  Hj. Masyithah.

Sejak umur 5 Tahun TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid Sudah mulai belajar membaca Al-qur’an dan dasar-dasar ilmu agama dari ayahnya dan pada umur 8 tahun beliau Masuk Sekolah Rakyat 4 tahun di selong. Sekolah rakyat adalah sejenis SD yang sekarang. Setelah empat tahun kemudian beliau menamatkan Sekolah Rakyat dengan nilai yang sangat bagus. Beliau juga belajar Nahwu, Sharaf, dan ilmu-ilmu Keislaman lainya pada TGH. Syarafuddin pancor dan TGH. Abdullah bin Amak Dulaji Kelayu.

TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid sangatlah taat pada Seluruh perintah Ayah, Ibu, dan guru-gurunya. Setiap kali akan berangkat ke Sekolah atau mengaji dia selalu pamit (mohon izin kepada ibu/bapaknya) sambil bersalaman dan mencium tangan orang tuanya. Kemudian orang tuanya. Terutama ibunya mendoakanya dengan ucapan “mudah-mudahan engkau”Gep”mendapat ilmu yang barokah, Setelah ibunya berdoa barulah dia berangkat sambil mengatakan”amin”.

Pada tahun 1321 H./1923 M. TGKH, Muhammad Zainuddin Abdul Majid berangkat ke tanah Suci Makah untuk menuntut ilmu keislaman. Beliau di antar langsung oleh ayahnya TGH. Abdul Madjid dan ibunya HJ. Hlimatussa’diyah Bahkan ibunya langsung menemaninya di tanah suci sampai wafat di tanah suci dan di makamkan di mau’la Makkah. Di Tanah Suci Makkah mula-mula TGKH. Muhammmad Zainuddin Abdul Majid belajar di msjidil Haram kemudian di madrasah Shaulatiyah Makkah dan juga di rumah guru-guru beliau. beliau sangat tekun dan rajin sehingga beliau berhasil meraih nilai yang paling tinggi di antara semua teman-teman seangkatannya. Sehingga beliau sangat di sayang oleh guru-gurunya seperti syaikh Hasan Muhammad Al-Masysyath, syaikh Sayyid Amin Al-Kutbi, sayikh Salim Rahmatullah dan lain-lain.

TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid belajar di tanah suci Makkah selama 12 tahun kemudian kembali ke Indonesia atas perintah dari guru beliau yang paling dikagumi , ykni syaikh Hasan Al-Masysyath, pada tahun 1934. Setiba di pulau Lombok beliau mendirikan pesantren Al-Mujahidin, Madrasah NWDI, Dan organisasi Nahdlatul Wathan. Beliau pernah menjadi Anggota Konstituante dan MPR RI Serta Penasihat Majelis Ulama Indonesia Pusat. Beliau aktif berdakwah keliling desa di pulau Lombok dan mengajar. beliau juga seorang pengarang, mengarang berbagai macam kitab dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia .

Beliau juga mengarang lagu-lagu perjuangan, baik dalam bahasa arab, maupun dalam bahasa Indonesia dan bahasa sasak. Beliau juga seorang pejuang perintis dan pelopor kemerdekaan Republik Indonesia. Pada zaman revolusi beliau menjadikan Madrasah NWDI sebagai pusat gerakan kemerdekaan mengusir penjajah. Beliau pulang kerhmtullah pada hari selasa, 20 jumadil Akhir 1418H./21 Oktober 1997 M. Pukul  19:53 WITA  di kediaman beliau  di pancor Lombok Timur. Kini perjuangan beliau tida boleh terhenti dan akan terus di lanjutkan oleh kader-kader Nahdlatul Wathan yang telah di didik melalui lembaga –lembaga pendidikan Nahdlatul Wathan serta warga Nahdlatul Wathan (abituren, pencinta dan simpatisan).  
     

C.      ASAS TUJUAN DAN LAMBANG NAHDLATUL WATHAN



Asas organisasi Nahdlatu Wathan sejak didirikan sampai Mukhtamar ke-8 tahun 1986 adalah islam Ahlussunah wal jama’ah sedangkan sejak mukhtamar ke-8 tahun 1986 asas Organisasi Nahdlatul Wathan adalah pancasila. Perubahan asas ini dimaksudkan untuk menyesuaikan diri dengan peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, yaitu undng-undang nomor 8 tahun 1985. Namun yang menjadi paham keagamaan adalah tetap islam Ahlussunah wal jama’ah.

Adapun tujuan organisasi Nahdlatul Wathan adalah I’la’u kalimatillah (meninggikan kalimatullah) wa’izzul islam wal muslimin(kejayaan islam dan kaum muslimin) dan keselamatan serta kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Sedangkan lambang organisasi Nahdlatul Wathan adalah “Bulan Bintang Bersinar Lima”  . warna gambar putih dan warna dasar hijau. adapun  makna lambang tersebut adalah:
a.       Bulan melambangkan islam
b.      Bintang melambangkan iman dan takwa
c.       Sinar lima melambang kan rukun islam
d.      Warna gambar putih melambangkan ikhlas dan istiqomah
e.       Warna dasar hijau melambangkan selamat dunia akhirat
Lambang Nahdlatul Wathan ini di cantumkan pada bendera, setempel dan atribut –atribut Organisasi lain.


BAB III
MAZHAB DAN AMAL USAHA ORGANISASI NAHDLATUL WATHAN

A.      NAHDLATUL WATHAN MENGANUT

Agama islam pada garis besarnya dapat dibagi ke dalam tiga bidang yaitu aqidah, syari’ah (fiqih), dan tashawuf . Bidang aqidah menyangkut masalah keimanan, di bahas dalam ilmu Tauhid. Bidang syari’ah menyangku masalah hokum islam yang berkaitan dengan perbuatan manusia dan bidang cakupanya meliputi ibadah, mu’amalat, munakahat dan jinayat . hal ini di bahas dalam ilmu fikih, sedangkan bidang tasawuf menyangkut masalah yang bertalian dengan aqhlak, berhubungan dengan hati, seperti cara-cara ikhlas , khusyu, tawadlu.

Organisasi Nahdlatul Wathan dalam ketiga bidang ini menyangkut mazhab Ahlussunah wal jama’ah. Hal ini di tegaskan dalam anggaran dasar Nahdlatul Wathan , Hizib Nahdlatul Wathan dan Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru.

Ahlussunah wal jama’ah adalah sebutan bagi golongan terbesar umat islam dari abad kea bad sejak zaman dahulu sampai sekarang dan INSYA’ALLAH hingga akhir zaman. Yaitu golongan umat islam yang sepanjang masa berpegang kepada Al-Quran dan hadits Nabi , serta hasil ijtihad para ulama ‘Mujtahid. Menurut hadits Nabi Muhammad  saw, “hingga golongan Ahlussunah wal jama’ah itulah yang selamat masuk surge.”

Mazhab Ahlussunah wal jama’ah dalam bidang akidah dihimpun dan di rumuskan oleh imam Abul Hasan Ali Al-Asy’ari dan imam Abu Manshur Al-Maturidi. Mazhab Ahlussunah wal jama’ah dalam bidang fiqih digali dari Al-quran dan Hadits oleh para imam Mujahid, yaitu para ulama yang sudah memenuhi persyaratan untuk berijtihad, yakni mengambil hokum islam langsung dari Al-Quran dan hadits. Dalam bidang fiqih ini Nahdlatul Wathan menganut Mazhab Syafi’i. Mazhab Syafi’I adalah hokum-hukum islam yang di gali langsung dari Al-Quran dan Hadits oleh imam syafi’i r.a.

Menganut mazhab syafi’I atau bermazhab syafi’i artinya mengikuti Al-Quran dan hadits menurut penafsiran imam syafi’i r.a. jadi bermazhab bukanlah berarti meninggalkan Al-Quran dan Hadits.

Mazhab Ahlussunah wal jama’ah dalam bidang tashawuf digali dari Al-Quran dan Hadits serta di rumuskan oleh para imam Al-Ghozali, imam junaid Al-baghdadi dan lain-lain. Dalam bidang tasawuf ini, Nahdlatul Wathan menganut thariqat yang di susun oleh pendiri Nahdlatul Wathan, yaitu Thariqat Hizib Nahdlatul Wathan.

B.      AMAL USAHA NAHDLATUL WATHAN

Untuk mencapai tujuannya, Nahdlatul Wathan melaksanakan amal usaha dalam bidang pendidikan, social, dan dakwah islamiyah. Melalui amal usaha ini organisasi Nahdlatul Wathan menggerakan umat islam yang menjadi anggotanya untuk melaksanakan amal kebajikan, amal jariah dan lain-lain Adapun langkah-langkah Organisasi Nahdlatul Wathan dalam mewujudkan amal usaha ini adalah sebagai berikut.

a.       Mendirikan lembaga pendidikan
Organisasi Nahdlatul Wathan mengajak para anggotanya untuk mendirikan lembaga pendidikan baik dalam bentuk madrasah maupun sekolah umum. Adapun lembaga pendidikan yang didirikan dan dikelola di antaranya :
1.      Raudlatul Atfhal / Taman Kanak-Kanak Islam
2.      Madrasah Ibtidaiyah (MI)
3.      Sekolah Dasar Islam (SDI)
4.      Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin (MTs. Mu’allimin)
5.      Madrasah Tasanawiyah Muallimat (MTs. Muallimat)
6.      Madrasah Tasanawiyah (MTs)
7.      Madrasah AliYah Mu’allimin (MA Mu’allimin)
8.      Madrasah Aliyah Mu’allimat (MA Mu’allimat)
9.      Madrasah Aliyah (MA)
10.  Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).
11.  Sekolah Menengah Umum (SMU)
12.  Madrasah Aliyah Keagamaan Putra-Putri
13.  Ma’had Darul Quran wal hadits (MDQH)
14.  Institut/Universitas/Sekolah Tinggi
15.  Pondok pesantren

Dalam mendirikan lembaga-lembaga pendidikan tersebut pimpinan organisasi Nahdlatul Wathan mengajak warga Nahdlatul Wathan untuk beramal jariyah. Bukan hanya untuk mendirikan gedungnya tetapi juga untuk pemeliharaan gedung , dan honor guru-guru yang mengajar. Untuk membantu pembayaran honor guru-guru dan tenaga yang lain maka siswa/mahasiswa lembaga pendidikan Nahdlatul Wathan di haruskan membayar uang pembangunan dan uang i’anah(SPP). Besarnya SPP ini tergantung pada kesepakatan antara orang tua murid dengan pihak madrasah/sekolah.

b.      Mendirikan lembaga social dan ekonomi
Salah satu amal usaha Nahdlatul Wathan adalah mendirikan dan mengelola lembaga sosial  dan ekonomi. Lembaga-lembaga  sosial dan ekonomi ini didirikan untuk membantu warga Nahdlatul Wathan dan umat islam yang kurang mampu dan untuk meningkatkan tarap hidup mereka. Adapun bentuk-bentuk lembaga sosial dan ekonomi yang didirikan dan dikelola oleh organisasi Nahdlatul Wathan antara lain :
1.      Panti asuhan (PA), yempat menampung dan mengasuh anak-anak yatim dan anak-anak terlantar.
2.      Asuhan keluarga, lebih sederhana dari panti asuhan . dalam asuhan keluwarga anak-anak yatim dan anak-anak terlantar tidak di asuh pada tempat tertentu, tapi mereka tetap tinggal bersama keluwarga, Namun warga Nahdlatul Wathan yang ada di wilayah itu setiap saat memberikan mereka santunan untuk keperluan hidup sehari-hari’
3.      Kelinik keluarga sejahtra, kelinik bersalin, pos kesehatan pondok pesantren, dan lain-lain untuk  membantu meningkatkan derajat kesehatan warga masyarakat, umat islam dan khususnya warga Nahdlatul Wathan.
4.      Mendirikan koprasi untuk meningkatkan derajat ekonomi warga  Nahdlatul Wathan dan warga masyarakat.

c.       Mendirikan lembaga dakwah
sebagai organisasi keagamaan,nahdlatul wathan memang sangat memperhatikan bidang dakwah islamiah. Kegiatan dakwah ini di maksudkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan nilai-nilai islam, selanjutnya untuk di terapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang berkaitan  dengan  paham  keagamaan Nahdlatul Wathan, yakni islam       Ahlussunah Wal Jama’ah  Bermazhab Syafi’i.

Lembaga-lembaga dakwah dalam bentuk pengajian dan majlis taklim di asuh oleh para tuan guru da’I nahdlatul wathan yang sebagian besar merupakan  abituren lembaga pendidikan nahdlatul wathan.kegiatan dakwah islamiah Nahdlatul Wathan sudah tersebar dimana saja kader Nahdlatul  Wathan itu berada.


 
BAB IV
KEPENGURUSAN ORGANISASI NAHDLATUL WATHAN

Sebagai organisasi kemasyarakatan, nahdlatul wathan mempunyai struktur kepengurusan yang cukup rapi dari tingkat tertinggi sampai yang terendah.Hal ini dimaksud untuk mempermudah berjalannya kerjasama untuk mencapai tujuan organisasi. Adapun kepengurusan organisasi Nahdlatul Wathan sebagai berikut :
1.      Struktur pengurus
a.       Pengurus besar ditingkat pusat.
b.      Pengurus wilayah ditingkat propinsi.
c.       Pengurus daerah ditingkat kabupaten/ kota
d.      Pengurus cabang ditingkat kecamata.
e.       Pengurus anak cabang ditingkat desa/kelurahan.
f.        Pengurus ranting ditingkat dusun/kelurahan.
g.       Pengurus perwakilan di tempat-tempat yang di pandang parlu.
Di samping struktur di atas dalam kepengurusan organisasi Nahdlatul Wathan  ada juga yang disebut dengan penasihat. Untuk pengurus besar penasihat di sebut dewan mstasyar. Untuk pengurus wilayah  dan pengurus daerah disebut dewan penasihat. Sedangkan untuk pengurus yang ada di bawah pengurus daerah, disebut penasehat.

2. Kedudukan pengurus
a. Pengurus Besar berkedudukan di mataram dan Jakarta
b. Pengurus Wilayah berkedudukan di ibu Kota Propinsi.
c. Pengurus Daerah berkedudukan di ibu Kota Kabupaten atau Kota
d. Pengurus Cabang berkedudukan di ibu Kota Kecamatan
e. Pengurus Anak Cabang berkedudukan di Desa/Kelurahan
f. pengurus Ranting berkedudukan di Dusun/Lingkungan.
g. Pengurus Perwakilan berkedudukan di mana saja ada orang NW dan di tempat tersebut belum ada pengurus Nahdlatul Wathan.

3.    Masa kepengurusan
Masa kepengurusan dalam organisasi Nahdlatul Wathan untuk pengurus besar sampai pengurus anak cabang  adalah lima tahun. Sedangkan untuk pengurus ranting, masa kepengurusannya adalah tiga tahun.

4.      Himpunan mahasiswa Nahdlatul Wathan (HIMMAH NW)
Himpunan mahasiswa Nahdlatul Wathan yang disingkat dengan HIMMAH NW merupakan wadah berhimpunya para mahasiswa nahdlatul wathan, baik yang sedang belajar (kuliah) pada perguruan tinggi NW maupun di luar perguruan tinggi NW.setiap mahasiswa islam boleh menjadi anggota himmah nw asalkan yang bersangkutan dengan ikhlas melaksanakan ajaran-ajaran islam yang di kembangkan oleh Nahdlatul Wathan .HIMMAH  NW bertujuan untuk membina kader-kader intelektual nahdlatul wathan yang berilmu tinggi dan berahklaq mulia,dan siap mengamalkan ilmunya untuk kepentingan agama dan bangsa melalui wadah organisasi Nahdlatul   Wathan.
5. Pemuda Nahdlatul Wathan
Pemuda Nahdlatul Wathan  merupakan wadah berhimpunya generasi muda Nahdlatul Wathan yang sudah berumur 17 tahun sampai 35 tahun walau  apapun statusnya. Pemuda Nahdlatul Wathan bertujuan untuk membina generasi muda Nahdlatul Wathan agar  menjadi kader-kader Nahdlatul Wathan yang militan dan siap pakai di mana dan kapan saja.
6. Persatuan Guru Nahdlatul Wathan (PGNW)
Persatuan Guru Nahdlatul Wathan yang di singkat PGNW merupakan wadah berhimpunnya warga Nahdlatul Wathan yang berprofesi sebagai guru. Baik yang mengajar pada sekolah/madrasah/perguruwan tinggi Nahdlatul Wathan maupun di luar lembaga pendidikan Nahdlatul Wathan. Wadah ini bertujuwan untuk membina dan meningkatkan profesionalisme para pendidik Nahdlatul Wathan.
7.                       Ikatan sarjana Nahdlatul Wathan (ISNW)
Ikatan sarjaana Nahdlatul Wathan yang di singkat ISNW merupakan wadah berhimpunnya kader-kader Nahdlatul Wathan Yang telah menyandang gelar sarjana, baik S.1, S.2, maupun S.3.
Adapun lembaga nahdlatul wathan, antara lain
1. Jama’ah Wirid Nahdlatul Wathan
jama’ah wirid nahdlatul wathan adalah suatu lembaga nahdlatul wathan  yang mengkoordinir dan membina warga nahdlatul wathan yang mengamalkan wirid yang telah di ijazahkan oleh Al-Maghfurlah Maulana Syaikh yang di lanjutkan oleh murid-murid beliau. Kegiatan wirid ini dalam organisasii Nahdlatul Wathan biasanya dilakukan secara berjama’ah dan bisa di lakukan sendiri-sendiri.
2. Jam’iyatul Qurro’wal Huffaz Nahdlatul Wathan
Lembaga ini secara khusus mengkoordinir dan membina para penghapal Al-Qur’an dari warga Nahdlatul Wathaan.
3. Lembaga pengkajian dan pengembangan potensi Nahdlatul Wathan
Lembaga pengkajian dan pengembangan potensi Nahdlatul Wathan yang di singkat LP-3 NW merupakan lembaga penelitian dan pengembangan potensi-potensi yang dimiliki oleh warga dan organisasi Nahdlatul Wathan.
4. Barisan hizbullah Nahdlatul Wathan
Barisan Hizibullah Nahdlatul Wathan merupakan lembaga dalam organisasi Nahdlatul Wathan yang bergerak dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat dan merupakan benteng Nahdlatul Wathan. Lembaga ini didirikan pada tanggal 6 syawal 1420 H. /13 Januari 2000 M. di kali jaga dan dideklarasikan secara besar-besaran pada tanggal 26 juni 2000 di lapangan umum aikmel Lombok  timur  NTB.

5.  Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nahdlatul Wathan (KBIHNW)
Lembaga ini berfungsi sebagai wadah untuk memberikan bimbingan kepada warga Nahdlatul Wathan yang akan menunaikan ibadah haji. Bimbingan dilakukan sejak dari tanah air, tanah suci, dan sampai kembali ke tanah air.
KEANGGOTAAN NAHDLATUL WATHAN
1. Macam-macam anggota
Dalam anggaran Dasar Nahdlatul Wathan ditegaskan bahwa ada dua macam anggota Nahdlatul Wathan, yakni anggota biasa dan anggota kehormatan. Anggota biasa adalah setiap orang islam yang seas as dan setujuan dengan organisasi Nahdlatul Wathan dan bersedia memenuhi segala ketentuan organisasi. Sedangkan anggota kehormatan adalah setiap orang islam yang mendukung dan berjasa kepada organisasi Nahdlatul Wathan. Di samping anggota ada juga simpatisan Nahdlatul Wathan, yakni setiap orang yang senang dan setuju dengan perjuangan Nahdlatul Wathan.
2. Hak Dan Kewajiban Anggota
a.   Anggota biasa berhak menyampaikan keinginan dan kependapatanya serta berhak memilih dan dipilih
b.  Anggota biasa berkewajiban memelihara organisasi, mengeluarkan uang pangkal, uang iyuran, sumbangan ABITUREN atau pencinta setiap kali HULTAH NWDI di laksanakan, dan lain-lain sesuai dengan ketentuan organisasi.
3. Ketentuan Anggota
a.  Permintaan menjadi anggota dapat dilakuka melalui pengurus ranting/pengurus anak cabang atau pengurus perwakilan  baik secara lisan maupun tulisan.
b. Pengurus ranting/ pengurus anak cabang atau perwakilan dapat menerima atau menolak permintaan tersebut.
c.   Calon anggota baru dikatakan sah menjadi anggota apabila sudah didaftar dan mendapat kartu anggota yang di tandatangani oleh pengurus besar atau pengurus di bawah pengurus besar yang diberikan mandat untuk itu .
d. Anggota kehormatan berhak menyatakan pendapat atau nasehat dengan lisan atau tulisan.
e.  Anggota berhenti, karena:
1.  Permintaan sendiri
2.  Meninggal dunia
3.  Di berhentikan oleh pengurus besar bila dipandang merugikan organisasi.
f.     Anggota yang pindah tempat tinggal harus melaporkan diri kepada pengurus ranting /anakcabang/perwakilan yang di tinggalkan dan melaporkan diri kepada pengurus organisasi di tempaat yang di tuju;


PUSAT  NAHDLATUL WATHAN

Pusat” dalam judul pelajaran ini mengandung dua pengertian, yakni pusat dalam pengertian kedudukan PBNW dan pusat dalam pengertian tempat utama kegiatan organisasi Nahdlatul Wathan.
Adapun pusat Nahdlatul Wathan dalam arti kedudukan PBNW sejak  didirikan tahun 1953 sampai Muktamar ke-10 tanggal 26 juli 1998 berkedudukan di pancor. Namun setelah Muktamar Nahdlatul Wathan yang ke- 10. Pusat Nahdlatul Wathan dalam arti tempat kedudukan PBNW adalah di mataram (ibu kota propinsi NTB)dan Jakarta(ibu kota Negara). Hal ini sesuai dengan Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Nahdlatul Wathan hasil Muktamar ke-10.di praya Lombok tengah . sedangkan pusat Nahdlatul Wathan dalam arti tempat untuk kegiatan organisasi Nahdlatul Wathan mula-mula di pancor  kemudian sejak  tanggal 26 oktobeer 1998  sampai dengan tanggal 25 maret 2001 berpindah ke kalijaga kecamatan aikmel Lombok timur NTB dan sejak hari senin 1Muharam 1422 H. (26  maret 2001M) Berpindah ke anjani kecmatan suralaga Lombok timur NTB.
Perpindahan ini terjadi karena pada Muktamar ke-10. Ummi Hj. Siti Raihanun Zainuddin Abdul Majid terpilih menjadi ketua umum PBNW. Sebagai orang pancor tidak setuju dengan keputusan Muktamar tersebut. Mereka beralasan bahwa wanita tidak boleh menjadi pemimpin organisasi . pdahal dalam mazhab syafi’I tidak ada larangan bagi wanita untuk menjadi pemimpin organisasi. Maulana syaikh sendiri selaku pendiri Nahdlatul Wathan merestui wanita menjadi pemimpin. Beliau lah yang mengangkat Hj. Siti Rauhun menjadi kepala madrasah Tsanawiyah Mu’limat NW pancor . beliau juga mengangkat ummi Hj. Baiq zuhriyah mukhtar menjadi kepala madrasah aliah mu’allimat NW pancor dan menjadi ketua pondok pesantren Az-zuhriyah Nahdlatul Wathan tanjung Lombok timur. Beliau juga merestui baiq Sa’diyah menjadi kepala desa teratak Lombok tengah dan lain-lain .
Ketidak setujuan sebagian orang pancor ini diwujudkan dengan meneror para masyayikh, para dosen, para pengasuh, para siswa, santri, mahasiswa dan thullab pondok pesantren Darunnahdlatain NW pancor yang mendukung hasil muktamar ke-10 sehingga mereka enggan masuk melaksanakan tugas belajar mengajar. Ketidak setujuan mereka ini juga di wujudkan dengan membuat kerusuhan di pancor pada tanggal, 6, 7, dan 24 september 1998. Dalam kerusuhan ini took TGH Muhamad yasin di rusak dan isinya dijarah atau di bakar, rumah TGH . Lalu Anas Hasyri dirusak,  Drs. Abdurrahman fajri dan Qoharuddin dianiaya dan di pukul dengan senjata tajam dan lain-lain bukan saja kerusuhan yang mereka perbuat bahkan mereka juga merencanakan pembunuhan terhadap pendukung Muktamar praya dari kalangan masayaikh, dosen dan pengasuh di pondok pesantren Darunnahdlatain NW yang loyal dan taat pada wasiat Maulana syaikh. Dengan demikian, otomatis kondisi pendidikan di pancor menjadi kocar-kacir dan kacau balau. Nah, untuk menyelamatkan proses pendidikan tersebut maka sejak tanggal 26 oktober 1998, ummi Hj. Siti Raihanun Zainuddin Abdul Majid selaku ketua umum PBNW, putri pendiri Nahdlatul Wathan sekaligus penerima kuasa, beliau memerintahkan seluruh orang-orang yang taat dan loyal kepada wasiat Maulana syaikhTGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid untuk berhijrah ke kalijaga. Di kalijagalah tempatnya di rencanakan pendidikan pondok pesantren syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan. Setelah 2 tahun 14 Hari di kalijaga maka ummi Hj. Siti Raihanun Zainuddin Abdul Majid memerintahkan untuk berhijrah lagi ke Anjani kecamatan suralaga Lombok timur NTB, tempat pembangunan pondok pesantren syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan. Sejak tanggal 1 muharam  1422 H./26 maret 2001 M. INSYA’ALLAH sampai akhir Zaman pusat kegiatan organisasi Nahdlatul Wathan adalah anjani kecamatan suralaga Lombok timur dan pusat perguruan Nahdlatul Wathan adalah pondok pesantren syaikh Zinuddin  NW  anjani Lombok timur. Di pondok pesantren inilah tempat berkumpulnya para tuan guru dan tokoh Nahdlatul Wathan yang taat pada wasiat Maulana Syaikh yang sekaligus merupakan kepercayaan beliau pada saat masih hayat. Sehubungan dengan itu, telah di sepakati oleh Warga Nahdlatul Wathan bahwa kalijaga adalah Quba’Nahdlatul Wathan dan anjani adalah Madinah Nahdlatul Wathan.
Dengan demikian, sejak adanya hijrah dalam organisasi Nahdlatul Wathan maka pancor bukan lagi menjadi pusat Nahdlatul Wathan karena sudah di pindah ke Anjani. Pondok pesantren Darunnahdlatain NW pancor, sejak di tinggalkan oleh pengurus besar Nahdlatul Wathan menjadi tempat bersarangnya orang-orang yang ingkar pada wasiat pendiri Nahdlatul Wathan. Salah satu wasiat yang mereka ingkari adalah: ”Bahwa PB adalah satu. Bukanya dua bukanya telu. Atas pimpinan PB yang satu. Dewan mustsyar pemberi restu.” Mereka membuat  PBNW tandingan lewat muktamar Reformasi yang di adakan pada tanggal 11-12 september 1999.  Mereka yang tinggal atau jadi pengurus  NW Reformasi di pancor di antaranya adalah orang-orang yang pernah menentang kebijak sanaan Maulana syaikh tidak adil , na’uzubilahi min zalik, dan sebagainya lagi adalah orang-orang yang tidak pernah ngaji dan tidak pernah kelihatan batang hidungnya pada saat Maulana syaikh masih hayat.
 Sedangkan di anjani, Kini pondok pesantren syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan tumbuh dengan pesat. Pondok pesantren ini sedang dan akan di bangun diatas tanah seluas 23 hektar. Pada tahun 2001, pondok pesantren syaikh Zainuddin NW anjani mengelola beberapa jenis lembaga pendidikan, seperti Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin, madrasah tsanawiyah mu’allimat, madrasah aliyah mu’allimin , madrasah Aliyah mu’allimat, SMU, Ma’had darul Quran wal hadits Nahdlatul Wathan, institut, Agama islam HAMZANWADI, dan beberapa fakultas umum. Selain itu, di pondok pesantren syaikh zainuddin NW telah ada koprasi, warung pos pesantren, Radio dewi Anjani , dan lain-lain . pada waktunya nanti , INSYA’ALLAH, semua jenis dan jenjang pendidikan akan di adakan dari tingkat taman kanak kanak sampai dengan perguruan tinggi. Begitu juga sarana penunjang pesantren moderen lainnya seperti Asrama, perpustakaan , pertokoan, rumah sakit, dan lain-lain.

NAHDLATUL WATHAN MENGGERAKKAN UMAT ISLAM UNTUK MELAKSANAKAN AJARAN ISLAM DENGAN SEMPURNA
Nahdlatul Wathan sebagai organisasi islam yang didirikan oleh ulama besar TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid mengajarkan kepada umat islam untuk melaksanakan ajaran islam dengan sempurna berdasarkan mazhab Ahlussunnah wal jama’ah. Bentuk-bentuk pengamalan ajaran islam yang sempurna ini merupakan kepribadian warga Nahdlatul Wathan. Antara lain:
1.  Melaksanakan sholat
Sholat wajib lima waktu sangat di anjurkan untuk di laksanakan dengan berjama’ah, dan diutamakan untuk dilaksanakan di Masjid atau Mushalah. Khusus untuk sholat subuh harus di sertai doa Qunut pada rokaat kedua. Nahdlatul Wathan juga sangat menganjurkan agar umat islam gemar melaksanakan segala bentuk shalat sonata termasuk di dalamnya shalat tarawih. Shalat tarawih yang di laksanakan oleh warga Nahdlatul Wathan sebanyak 20 rakaat , dengan sepuluh kali salam, ditambah dengan shalat witir, minimal 3 rakaat dengan dua salam, setelah melaksanakan shalat baik wajib maupun sunnat supaya diikuti dengan berwirid, seperti yang biasa dilakukan dengan membaca tasbih, tahmid, takbir, tahlil, dan do’a , bila berjama’ah dibaca dengan suara nyaring dan bila sendirian, cukup didengar sendiri dan bisa juga dibaca dengan suara nyaring.
2.  Membaca Do’a
Nahdlatul Wathan menganjurkan umat islam untuk banyak-banyak berdoa , baik sesudah shalat maupun pada waktu-waktu tertentu. Mengawali acara dengan membaca shalawat Nahdlatain dan mengakhirinya dengan membaca do’a pusaka “Rabbananfa’na bima “ minimal sekali dalam seminggu supaya berdoa dengan membaca hizib Nahdlatul Wathan yang disusun oleh pendiri Nahdlatul Wathan. Hizib ini dapat di baca sendiri-sendiri namun sangat dianjurkan untuk dibaca secara berjama’ah.
3.  Mengawali perbuatan baik dengan membaca basmalah dan mengakhirinya dengan hamdalah, khusus dalam berpidato, sebelum salam untuk mengakhiri pidato maka harus di dahului dengan ucapan “wallahu muwaffiqu wal hadi ila sabilirrasyad “ Begitu juga dalam menulis surat sebelum salam pembuka maka harus di dahului dengan menulis  “Bismillahi wabihamdi,”dan sebelum salam penutup didahului dengan “wallahul muwaffiqu wal hadi ila sabilirrasyad “
4.  Berbakti kepada kedua ibu bapak dan guru serta berbuat baik  kepada orang-orang yang berbuat baik kepada ibu bapak dan guru serta membina silaturrahmi dengan orang-orang yang gemar berbuat kebajikan.
5.  Bergaul dengan orang-orang yang gemar berbuat kebajikan dan menghindari bergaul dengan orang-orang yang suka melanggar perintah agama.
6.  Berpakaian sesuai dengan ajaran agama islam, kaum perempuan supaya memakai pakaian yang menutupi aurat(berjilbab) dalam segala keadaan dan dimana saja. Sedangkan yang laki-laki supaya berpakaian yang rapih sesuai dengan tuntunan agama.
7.  Orang islam yang sudah meninggal dunia supaya diberikan hadiah pahala bacaan tahlil, bacaan Al-Quran dan lain-lain. Warga Nahdlatul Wathan harus yakin bahwa pahala bacaan-bacaan tersebut dapat sampai kepada yang di niatkan(yang dihadiahi). Selain itu, pada acara pemakaman supaya yang meninggal dunia di bacakan talqin, dibacakan zikir,didoakan, dan keluwarga yang ditinggalkan supaya di berikan takziah.
8.  Gemar menghadiri pengajian/ majelis taklim untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama,warga dan pelajar Nahdlatul Wathan harus aktif mengikuti pengajian/ majelis Taklim yang di adakan oleh organisasi Nahdlatul Wathan.
9.   Pandai-pandai memilih guru tempat belajar agama, jangan sampai berguru pada sembarangan orang.
10.                  Memasyarakatkan salam. Bila berjumpa dengan sesama muslim supaya diucapkan salam secara sempurna,yakni : Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Begitu juga kalau menjawab salam supaya dijawab dengan sempurna pula, yakni:wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Dan, apabila guru atau pimpinan  organisasi datang di suatu majelis atau guru masuk dikelas untuk memberikan pelajaran maka harus ada salah seorang dari warga atau murid untuk memberikan komando dengan ucapan ihtiram...hayyu  setelah kata ihtiram maka semua warga atau siswa berdiri baru dilanjutkan dengan hayyu dan setelah kata hayyu semua warga atau murid mengucapkan salam secara lengkap baru duduk kembali. Sedangkan pada majelis taklim biasanya setelah ihtiram dibaca doa robbana ya dzal-jalali wal minan sampai selesai tiga kali baru diucapkan kata hayyu.
11.                  Warga Nahdlatul Wathan supaya gemar beramal jariyah seperti ikut serta dalam pembangunan madrasah, masjid, rumah sakit, dan lain-lain baik dengan harta tenaga, pikiran dan lain-lain
12.                  Dan lain-lain

PERKEMBANGAN ORGANISASI NAHDLATUL WATHAN
Nahdlatul Wathan sebagai organisasi kemasyarakatan islam yang bergerak dalam bidang pendidikan, sosial, dan dakwah islamiyah terus berkembang dengan pesat. Hal ini menunjukan bahwa organisasi Nahdlatul Wathan sebagai penganut Mazhab Ahlussunnah wal jama’ah di terima oleh masyarakat islam Indonesia.
Dalam bidang organisasi, Nahdlatul Wathan telah mempunyai kepengurusan yang Tersusun dengan rapi dari   pengurus besar  sampai pengurus ranting.bahkan sampai tahun 1998 sudah sepuluh kali mengadakan muktamar untuk memilih pimpinan tertinggi Organisasi Nahdlaul Wathan.Dan insya allah pada tahun 2003 akan di adakan muktamar ke-11.Begitu juga dengan kepengurusan Badan Otonom Nahdlatul Wathan.
Kepengurusan organisasi Nahdlatul Wathan sudah terbentuk hamper di seluruh daerah di nusantara ini, seperti NTB,NTT,Bali,DKI Jakarta,riau, Sulawesi,klimantan,papua dan lain-lain. Begitu juga halnya dengan amal usaha Nahdlatul Wathan sudah tersebar hamper di seluruh Nusantara, dalam bentuk kegiatan pendidikan,social, dan Dakwah islamiyah.sampai tahun 2001,lembaga pendidikan Nahdltul Wathan telah berjumlah 859 buah daru tingkt taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Begitu juga kegiatan sosial dan dakwah islamiyah yang dikelola oleh organisasi Nahdlatul Wathan insya’ allah Nahdlatul Wathan akan terus berkembang sampai akhir zaman.

PRILAKU PELAJAR NAHDLATUL WATHAN
Tujuan didirikanya madrasah atau sekolah Nahdlatul Wathan adalah untuk membentuk kader-kader Nahdlatul Wathan yang beriman, bertaqwa kepada Allah SWT, dan beraqlak mulia. Untuk itu  pelajar Nahdlatul Wathan harus mencerminkan perilaku untuk terwujudnya tujuan tersebut. Pelajar Nahdlatul Wathan harus rajin beribadah kepada allah swt. Melaksanakan shalat lima waktu dan rajin melaksnakan shalat-shalat sunah. Shalat lima waktu sangat di anjurkan untuk di laksanakan pada awal waktu dan secara berjama’ah. Pelajar Nahdlatul Wathan harus rajin membaca Al-Qur’an. Rajin membaca buku-buku pelajaran, rajin masuk sekolah, rajin mengkuti pengajian Atau majelis taklim yang dilaksanakan oleh Organisasi Nahdlatul Wathan, dan rajin membaca Hizib Nahdlatul Wathan baik secara berjama’ah maupun sendiri-sendiri. Pelajar putrid Nahdlatul Wathan harus berpakaian rapi, memakai jilbab, baik di rumah, di sekolah/madrasah maupun di tempat-tempat lainnya. Pelajar Nahdlatul Wathan harus memasang foto pendiri Nahdlatul Wathan TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid di rumah dan kalau rumahnya mempunyai ruang tamu maka foto tersebut supaya dipasang diruang di ruang tamu. Pelajar Nahdlatul Wathan harus memakai kalender yang di keluarkan oleh Organisasi Nahdlatul Wathan setiap tahun.
Pelajar Nahdlatul Wathan harus taat dan patuh pada kedua ibu bapak, taat dan patuh pada perintah guru. Pelajar Nahdlatul Wathan harus pandai bergaul dan bergaul dengan orang-orang baik. Di sekolah pelajar Nahdlatul Wathan harus taat pada semua pelaturan sekolah, dan di rumah harus taat dan berbakti kepada ibu bapak, serta rajin membantu kedua ibu bapak.

IQRAR/BAI’AT
بِسم اللهِ الرَحمٰنِ الرَحِيْمِ
أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَـمَّدًا رَسُــوْلُ اللهِ ِ
 
  1. saya berjanji akan tetap bertqwa kepada allah swt.dan rasulnya serta memegang erat” pokoknya NW pokok NW iman dan taqwa”.
  2. Saya berjenji akan tetap berbakti kepada guru besar saya al magfurlah Maulana Syaikh dan dua ibu bapak.
  3. Saya berjanjiakan tetap berpegang teguh dan mengamalkan ajaran islam ahlussunnah wal jama’ah’ala mazhabil imami Syafi’I r.a.melalui Nahdlatul Wathan di mana saja berada.
  4. Saya berjanji akan tetap mengembang kan organisasi Nahdlatul Wathan melalui pendidikan dan sosial dakwahnya sesuai dengan situasi dan kondisi dalam Negara Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang-undang Dasar 1945.
  5. Saya berjanji akan memesankan anak cucu dan keluarga saya untu terus mewarisi Nahdlatul Wathan dimana saja mereka berada.
Demikian iqrar dan bai’at saya, semoga allah mengabulkan.
Wallahul muwaffiqu wal Hadi ila sabilirrasyad

بايعنَاكم  على السمع و الطا عة و على ما فى هذه
 الصحيفة صحيفة البيعة و الاقرار(ثلاثا)
ايد كم  على تنفيذ بيعتكم  على احسن 
 ما يرام    والله خيرالشا هدين
مؤ سس النهضتين و نهضة الو طن