Daftar Isi [Tampil]

Abdul Khalik, S.Kom., M.Tv., pemateri Digital Marketing dalam Pelatihan Digital Marketing UMKM Kopi di Desa Sapit

LOMBOK TIMUR
,Radarselaparang.com - Kopi  merupakan minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara.

Salah satu daerah di Indonesia menghasil kopi di Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni Desa Sapit Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur.

Melihat potensi itu, Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Program Studi Kajian Wilayah Amerika (KWA) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI), tertarik untuk menggelar Pelatihan Digital Marketing UMKM Kopi, Senin (8/8) ,bertempat di Aula Kantor desa Sapit Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur-NTB.

Tujuan yang ingin dicapai dari Pelatihan Digital Marketing bagi UMKM Kopi ini diharapkan dapat menembus pasar global dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Sapit dan sekitarnya.

Dihadiri sebagai peserta pelatihan tersebut yakni Komunitas Pemuda dan UMKM se - desa Sapit, dengan menghadirkan narasumber dari Ketua Program Studi Kajian Wilayah Amerika SKSG Universitas Indonesia Bayu Kristianto, PhD. Sementara 

Pemateri 1 - Abdul Khalik, S.Kom., M.Tv., membahas tentang Digital Marketing, Pemateri 2 - M. Zainul Hadi Wiratama, membahas dasar desain Grafis.

Dalam sambutannya Ketua Program Studi Kajian Wilayah Amerika SKSG Universitas Indonesia Bayu Kristianto, PhD. Menyampaikan harapannya, melalui pengmas ini, usaha-usaha yang sedang diupayakan oleh para petani dan penggiat UMKM di desa ini dapat semakin maju dan berkembang dengan adanya pelatihan mengenai teknik-teknik pemasaran secara digital. Serta dengan penggunaan alat teknologi terkini dalam proses pemasaran yang turut juga berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.

"Dengan melibatkan anggota masyarakat di desa ini, tujuan supaya mereka mampu meningkatkan kemampuan memasarkan produk berupa kopi serta mampu menggunakan teknologi yang ramah lingkungan untuk keperluan pemasaran produk," ungkap Bayu.

Sementara itu Kepala Desa Sapit H Sriatun S.Pt. menyambut baik pelaksanaan Pengabdian Masyarakat KWA SKSG UI di desanya. Dimana sekalu kepala desa sangat menyambut baik kegiatan ini dan berharap bisa bermanfaat bagi masyaratnya.

"Selama datang dari Jakarta para dosen dan mahasiswa yang berkegiatan di desa ini. Kami bersyukur dengan adanya kegiatan ini, dan saya yakin dapat memberikan dampak positif bagi desa kami," ujar Sriatun.

Abdul Khalik, S.Kom., M.Tv., selaku pemateri membahas tentang Digital Marketing menyampaikan bahwa " Kita ingin melibatkan angota masyarakat di desa ini,  terutama berkecimpung dalam usaha penanaman kopi, bisa merasakan manfaatnya seusasi pelatihan nanti" ujar Khalik.

Lebih lanjut Khalik, jebolan Univercity Teknikal Malaysia Melaka dengan jurusannya Master of Technovation tersebut, menyampaikan, "Kedepan kita berharap UMKM Kopi dan UMKM lain yang ada di desa ini mampu mengintegrasikan bidang usahanya masing-masing dengan keberadaan dan kemajuan teknologi hari ini. Karena satu hal yang mutlak bagi usaha yang mau maju adalah harus peka dan membuka diri dengan dunia digital dan teknologi moderen ini," Paparnya.

"Harapan besar kita adalah bahwa masyarakat desa ini akan mampu mengelola sumber daya alam yang mereka miliki di tanah mereka sendiri dan tidak menggantungkan sumber kehidupan pada pihak-pihak di luar desa, seperti misalnya perusahaan-perusahaan asing atau instansi-instansi pemerintah,".harap KHalik.


Salah satu peserta pelatihan yang sangat antusias yakni Agus Fatra Wijaya (26 tahun) sudah menggeluti kopi sejak tahun 2017 lalu. Ia sukses hingga kini menjadi Duta kopi Indonesia asal NTB.

Dimana Agus, membentuk Kelompok Tani Kopi Milenial di Sapit untuk mengembangkan sektor pertanian yang cukup potensial ini. Usahanya untuk mengajak para pemuda milenial terbilang berhasil. Sekitar 20 orang berhasil ia ajak untuk menjadi petani kopi.

Hingga saat ini, alumni Sarjana Pertanian Universitas Mataram ini terus bergerak pada sektor pertanian, yang merupakan bidang pendidikan yang diambilnya. Ia mencoba fokus pada pengolahan kopi, mulai dari pembibitan, jual bibit, jual biji, budidaya hingga menjual dalam bentuk bubuk siap saji. (RS/dipa)