Daftar Isi [Tampil]

Wagub NTB Dr HJ Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd

LOMBOKTIMUR
,Radarselaparang.com - Dalam rangka menekan angka stanting di Wilayah Nusa Tenggara Bara, Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah melakukan kunjungan kerja di wilayah Kabupaten Lombok timur.

Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd selaku Wakil Gubernur NTB itu meninjau langsung kegiatan Posyandu di dua desa, Kamis (11/08/2022), yakni Posyandu Mawar di Desa Padamare, dan Posyandu Pondok Hijau di desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur. 

Dalam kunjungan itu, Wagub NTB  didampingi oleh Kepala Dinas Kominfotik NTB, Kadis Kesehatan Provinsi NTB, Dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS, Kadis PMPD Dukcapil, Dr. H. Ashari, SH., MH.

Wagub NTB, di dua Postandu tersebut sebelum memulai sambutannya di awali dengan pembagian telur ayam kepada sasaran posyandu. Wagub mengingatkan, makanan yang dibagikan itu merupakan sebagai sumber protein yang cukup tinggi, karenanya diharapkan masyarakat yang memiliki anak balita supaya membiasakan anaknya makan telur minimal 2 butir per hari. 

Wagub menyampaikan telut mengandung sumber protein tinggi dan asupan telur secara rutin akan mampu mencegah stunting pada anak balita.

Wagub juga memberikan presiasi kepada dia posyandu yang dikunjunginya, dikarenakan dari dua Posyandu itu terbilang bagus pelayanannya dan berjalan aktif dalam upaya mencegah dan menekan angka stunting.

“Jangan khawatir, stunting bisa diatasi apalagi dengan anggaran yang disediakan oleh pemerintah desa. Karena fasilitas dan peralatan posyandu tidak mahal-mahal dan masih tergolong murah,” ungkap Sitti Rohmi.

Sitti Rohmi, yang juga selaku Rektor Universitas Hamzanwadi ( Unhaz), juga mengingatkan kepada para kader posyandu supaya sebisa mungkin mampu menyakinkan kepada orang tua yang anaknya stunting di posyandu masing - masing supaya mengkonsumsi protein hewani, setiap hari harus terus makan makanan yang sehat, agar asupan vitamin dalam tubuh ada.

“Kuncinya yang penting terjaring semua balitanya diukur dan penanganannya secara benar sehingga otomatis stunting bisa turun dan semua anak-anak menjadi sehat,” tegas Wagub.

Lebih lanjut Siti Rohmi,  menyampaikan harapannya pada semua kader posyandu bahwa “ukuran sekarang, kalau posyandunya aktif seperti ini saya optimis kedepan angka stuntingnnya bisa di tekan, karenanya harus terus diawasi oleh kita bersama untuk memastikan pemberian telur setiap hari bagi anak-anak stunting,” paparnya.

Kepala Desa Pademara Mukti Ali menyebutkan angka stunting di desanya hingga saat ini berjumlah 21 balita. 1 anak pergi ke Kalimantan, 2 anak sudah lulus dari sisi usia, dan 6 anak sudah lulus dari sisi kesehatan termasuk tinggi badan sudah sesuai. Sisanya tinggal 12 orang anak dari 48 sasaran.

“Dilihat dari perkembangan saat ini, sudah mau segera selesai dari 48 sasaran anak balita. Bentuk kepedulian kita terhadap operasinal Posyandu, Dana Desa kita alokasikan 10 persen agar keberlangsungan Posyandu tetap berjalan dengan baik sesuai harapan bersama,” tukasnya.

Sementara itu di Posyandu Pondok Indah, Kepala Desa Setangggor Moh Ashari, SH. memaparkan bahwa, angka stunting di Desa Stanggor tercatat Balita sangat pendek sebanyak 23 anak, katagori pendek 38 anak, secara umum di semua Posyandu yang ada di Setanggor menunjukkan grafik peningkatan dan perbaikan angka stunting menunjukkan tren turun yang artinya sudah baik dari sebelumnya.

“Berbagai upaya telah kita lakukan, setidaknya meski masih belum berbuat banyak terkait pengangaran APBDes untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat terutama kelompok sasaran anak balita, ibu hamil di Posyandu telah dianggarkan,” pungkas Ashari. (RS/ula)