Daftar Isi [Tampil]

Ribuan massa Aksi yang tergabung dalam Aliansi Sumbawa Menggugat Kepung Kantor DPRD Sumbawa Tolak kenaikan harga BBM, Kamis(8/9/2022).
SUMBAWA - Radarselaparang.com - Ribuan massa aksi demonstrasi yang terdiri dari berbagai elemen Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP), buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Sumbawa Menggugat (ASM) Kepung Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumbawa, Kamis(8/9/2022).

Koordinator umum aksi massa Rais yang juga menjabat ketua BEM Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Menyampaikan, Ribuan masa yang tergabung dalam aliansi ini terdiri atas HMI, LMND, KAMMI, SMI, GMNI, KPR, SP, HIMMAH NWDI, BEM UNSA, BEM STKIP, BEM STIKES, dan BEM UTS, bersatu guna menyampaikan apa yang menjadi aspirasi pada kesepakatan konsolidasi kemarin.

"Mereka datang dengan suara yang sama, Permasalahan yang sama," teriaknya.

Sebelum massa aksi ASM ke kantor DPRD Sumbawa, massa aksi lakukan selebrasi aksi simbolis naiknya harga BBM, dengan melakukan dorong motor dari depan Pom bensin jln. Lintas sumbawa-Bima sampai ke lokasi aksi kantor DPRD Kabupaten Sumbawa.

Sesampainya massa aksi di depan kantor DPRD Sumbawa, masa aksi ditemui oleh Wakil ketua III, DPRD Kabupaten Sumbawa, Nanang Nasiruddin, namun masa aksi menolak dan mengharuskan ditemui oleh seluruh fraksi yang ada.

"Hadirkan semua ketua fraksi DPRD sumbawa, jangan kalian sembunyi disaat rakyat sedang menderita," teriak Rais lantang.

Aksi massa ini sebenarnya kelanjutan dari aksi sebelumnya yang pernah dilakukan, dimana ASM menginginkan semua ketua fraksi DPRD Sumbawa dihadirkan untuk menandatangani tuntutan mereka.

Nanang, saat menemui massa aksi menyampaikan akan berusaha menghadirkan para wakil fraksi, namun masa aksi tidak terima dan menginginkan agar menghadirkan mereka (perwakilan semua fraksi red) menemui massa saat itu.

Massa aksi memberikan waktu sepuluh menit untuk menghadirkan fraksi yang ada, karena belum juga dipenuhi, hal itu yang menjadi pemicu terjadinya kericuhan antara pihak kepolisian dan masa aksi saling dorong, Aparat kepolisan dihujani batu, botol dan kayu dan lainya.

Suasana semakin tak terkendali, aparat kepolisian mengeluarkan mobil yang mengangkut water cannon dan aparat berseragam lengkap guna mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan.

Setelah massa aksi sudah bisa dikendalikan, Perwakilan fraksi dan Pemerintah Daerah (Pemda) menemui massa aksi kembali dengan menyatakan sikap menolak kenaikan BBM dan siap mengawal 11 (sebelas) tuntutan dari massa aksi Aliansi Sumbawa Menggugat, serta akan mengkonfirmasi dan mengundang aliansi pada hari Senin, (11/9/2022). Setelah tuntutan diterima, atas kesepakan itu, massa aksi membubarkan diri pukul 13.47 Wita dengan tertib. (RS/Randi)