Daftar Isi [Tampil]

Bupati H M Sukiman Azmy melepas 131 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) asal Nusa Tenggara Barat, Selasa (20/9/2022).
LOMBOK TIMUR, Radarselaparang.com - Bupati H M Sukiman Azmy melepas 131 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) asal Nusa Tenggara Barat untuk penempatan di sebuah perkebunan sawit dan karet di Malaysia, acara berlangsung di Aula Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur, Selasa (20/9/2022).

Turut hadir dalam kegiatan pelepasan itu antara lain, Sejumlah anggota DPD RI, Ketua Asosiasi Pengusaha Pekerja Migran Indonesia (APPMI), Komisaris Utama PT. Kijang Lombok Raya, Datuk Fetra Ezimon; dan Perwakilan Perusahaan Malaysia Bousted Plantation Berhad.

Bupati Lombok Timur membuka sambutannya dengan mengisahkan sulitnya PMI asal Lombok Timur yang menempuh jalur non presedural atau ilegal. Ketika bertugas di Riau Bupati mengaku menyaksikan sendiri betapa sulitnya harus mencari tekong (calo pengiriman PMI ke luar negeri) yang akan membawa para PMI ke Malaysia.

Karenanya Bupati sangat antusias melihat para calon PMI yang berangkat melalui jalur prosedural itu. Terlebih mereka berangkat tanpa biaya (zero cost). Bupati bahkan memberikan dukungan semangat kepada calon PMI tersebut.

Selain itu Bupati Sukiman mengingatkan, untuk meraih keberhasilan para PMI tersebut haruslah memiliki target dan perencanaan untuk merealisasikannya. Ia berharap suatu saat nanti para PMI ini menetap kembali di daerah asalnya sebagai pemberi kerja karena telah memiliki modal dan usaha sendiri.

"Oleh karena itu diharapkan mereka dapat mengumpulkan pendapatan yang disisihkan pula sebagai modal, di samping nafkah bagi keluarga dan pendidikan bagi anak-anaknya," kata Bupati.

Disamping itu, para PMI ini haruslah istiqomah atau memiliki komitmen terhadap pekerjaannya. Ia tidak berharap ada PMI yang keluar dari penempatan, sebab hal tersebut bisa merubah status dari PMI yang legal menjadi ilegal dan merugikan diri sendiri. Bupati juga mengingatkan agar bekerja sungguh-sungguh dan memanfaatkan waktu secara optimal, mengingat mereka bekerja untuk menuntut rizki yang berkah.

Lebih lanjut, Bupati meminta para camat yang juga hadir di tengah para PMI itu, Terkait pemberangkatan tanpa biaya, dapat meneruskan informasi tersebut kepada warga masing-masing yang berkeinginan bekerja di luar negeri. Dengan demikian tidak perlu ada PMI yang berangkat secara ilegal.

Menutup arahannya, Bupati menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang memiliki kepedulian dan terkait dengan para pekerja migran. Sedangkan kepada para PMI yang sebagaian besar berasal dari Lombok Timur itu, Bupati berharap agar apa yang dilakukan saat ini dapat mewujudkan kesejahteraan.

Pada kesempatan itu diserahkan pula buku rekening bank oleh PT. Kijang Lombok Raya sebagai P3MI yang memberangkatkan PMI, yang akan memudahkan PMI untuk melakukan transfer atau menabung. 131 PMI asal NTB dilepas pada kesempatan tersebut, di mana 80% diantaranya berasal dari Lombok Timur. Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu daerah asal buruh migran terbesar di Indonesia. (RS)