Daftar Isi [Tampil]

Pelatihan jurnalistik tingkat dasar oleh BEM IAIH NW Lotim, gandeng PWI Lotim, Sabtu (10/9/2022)
LOMBOK TIMURRadarselaparang.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Nahdlatul Wathan  Lombok Timur (NW Lotim), bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI) Lotim, menggelar pelatihan jurnalistik tingkat dasar, dengan tujuan meningkatkan kemampuan para mahasiswa dalam jurnalistik, bertempat Auoditorium Hamzanwadi II, Sabtu, (10/09/2022).

Husain Hawari, selaku panitia dalam laporannya mengatakan kegiatan pelatihan dasar jurnalistik dilaksanakan untuk membangun jurnalis muda dari kalangan mahasiswa. Kegiatan pelatihan selama dua hari (Sabtu, Ahad red) diikuti oleh 60 (enam puluh) peserta, dengan harapan kegiatan ini peserta dapat memperoleh berbagai ilmu dan pengetahuan tentang jurnalistik. 

"Untuk itu para peserta diharapkan mengikuti kegiatan hingga selesai dengan baik, kami juga mengucapkan banyak terimakasih dengan semua pihak yang terlibat melaksanakan kegiatan berharga ini.” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Dekan Fakultas Dakwah, Hassan Zaini mengungkapkan, melalui kegiatan pelatihan jurnalistik dasar, memberikan kesempatan para peserta menimba ilmu lebih banyak lagi. Apalagi kegiatan digelar tanpa biaya dikeluarkan oleh para peserta sehingga harus dimanfaatkan untuk menimba ilmu tentang jurnalistik.

Lebih lanjut, Hasan menyampaikan, Dalam pelatihan ini, menggandeng PWI yang merupakan senior- senior wartawan memiliki banyak ilmu dan pengalaman yang dapat dibagi kepada para peserta.

“Kegiatan pelatihan ini sangat mahal sekali karena narasumber yang mengisi kegiatan pelatihan merupakan para wartawan senior yang tergabung dalam PWI. Dengan ilmu yang diberikan diharapkan dapat bermanfat bagi para peserta, yang nantinya dapat menjadi penerus anggota PWI, ” terangnya.

Sementara itu, Ketua PWI NTB, Nasrudin mengatakan figur Maulana Syekh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid patut dicontoh karena telah meletakkan dasar sebagai upaya mencerdaskan anak bangsa. Ilmu yang diberikan juga sudah menyebar bahkan ilmu yang ada telah menjadi catatan bangsa yang dapat menjadi pedoman dan diteruskan oleh generasi muda.

“Kita tidak boleh melupakan jasa peran pahlawan yang telah meletakkan kemerdekaan sehingga kita menikmati kemerdekaan termasuk saat ini dapa tmenimba ilmu jurnalistik, ” ucapnya.

Diungkapkan Nasrudin, hingga saat ini PWI Lombok Timur sangat membantu berbagai program PWI NTB. PWI Lombok Timur memiliki potensi luar biasa yang dapat dimanfaatkan untuk membangun jurnalistik termasuk mencetak para jurnalistik berbakat.

“Kegiatan pelatihan jurnalistik seperti ini merupakan bagian dari program PWI NTB untuk memberikan ilmu jurnalistik pada generasi muda,” tambahnya.

Lebih lanjut Nasrudin menjelaskan media massa sudah beralih pada multiplatform dituntut memilki multi talenta tidak cukup saja dapat menulis dengan baik melainkan harus memiliki kemampuan untuk mengelola tekhnologi memanfaatkan dengan berbagai fitur dengan digitalisasi saat ini terus berkembang.

” Jika mampu mentransfer kemampuan pada tekhnologi maka anda akan dapat menggenggam dunia, apalagi sekarang sudah dilakukan kovergensi media dengan menggabungkan dunia mainstream terdapat audio, video, serta dipadukan dengan keahlian menulis,” jelasnya.

Ditegaskan Nasrudin setiap wartawan juga harus menjaga kejujuran dalam membuat berita. Termasuk harus melawan hoaks karena saat ini hoaks begitu cepat didapatkan dan menyebar. Tentunya para wartawan harus memiliki pegangan dengan kode jurnalistik.

”Para wartawan harus melawan hoaks dan mencari kebenaran. Temen- temen senior wartawan yang terlibat dalam pelatihan ini memiliki ilmu yang dapat dibagi dan dicontoh anak- anak muda untuk dapat menjadi wartawan yang profesional,” tegasnya.

Ketua PWI Lombok Timur Ratna Dewi, menegaskan kegiatan pelatihan ini sangat positif bagi para mahasiswa sebagian bagian memberikan pengetahuan tentang dasar-dasar jurnalistik.

“Ini adalah program PWI Lotim Road To Campus. Artinya kita menyiapkan SDM wartawan muda sebagai bentuk tanggungjawab regenerasi wartawan. Semoga apa yang disampaikan narasumber bisa memberikan pencerahan dunia tentang jurnalistik,"pungkasnya (RS/Hin)