Daftar Isi [Tampil]

Atas - suasana saat massa aksi jilid III banteng Hitam ingin merangsek masuk dengan mendorong gerbang hingga jebol. Bawah - kondisi gerbang DPRD Lotim pasca aksi massa. Rabu (22/9/2022)
LOMBOK TIMUR, Radarselaparang.com - Massa Aksi Jilid III (tiga) gabungan Aliansi Mahasiswa Lombok Timur (Lotim) yang tergabung dalam Laskar Banteng Hitam ngamuk merangsek ingin masuk gedung hingga gerbang Dewan Perwakilan Rakyat ( DPRD) Lombok Timur (Lotim) jebol dan rusak, Rabu (21/9/2022)

Laskar Banteng Hitam,  merusak gerbang kantor DPRD Lotim dan membuangnya ke tengah jalan raya, Massa aksi yang berjumlah ratusan orang Menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi itu menuntut agar ditemui oleh semua ketua fraksi, namun tidak terpenuhi.

Masa Aksi sebelum melakukan aksi heroik ditemui oleh wakil ketua I (satu) H. Daeng Paelori, Dalam negosiasinya massa aksi tetap ngotot untuk menghadirkan semua ketua fraksi DPRD Lotim. Karena menemui jalan buntu, aksi anarkis pun tidak dapat dihindarkan.

Massa aksi mendesak ingin masuk ke gedung DPRD Lotim, namun ditahan oleh aparat keamanan, tetapi massa aksi terus mendorong gerbang hingga rusak dan jebol, Tidak hanya gerbang yang menjadi sasaran, tembok sekitar Gedung pun tidak luput dari coretan.

Koordinator umum (Kordum) Aksi Yandis memaparkan, Aksi jilid III (tiga) ini meminta semua fraksi agar menemui mereka, untuk menandatangani tuntutan merak yang salah satunya menolak kenaikan harga BBM.

Yanis, menjelaskan aliansi banteng Hitam menolak keras kenaikan harga BBM bersubsidi yang ditetapkan pemerintah pusat, Pemerintah agar menstabilkan harga bahan pokok.

"Apa yang kami suarakan ini agar di sampaikan ke pusat. DPRD Lotim jangan mati hati, kami bergerak menyuarakan suara rakyat yang tersakiti,” Ujarnya

Kondisi malam hari gedung DPRD Lotim pasca massa aksi, aparat kepolisian tetap  berjaga untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Lebih lanjut Yanis memaparkan bahwa aksi mereka jangan dianggap sudah selesai sampai hari ini, aksi akan terus Meraka akan lakukan sampai tuntutan mereka terpenuhi. Dimana mendesak pemerintah untuk menunda proyek strategis Nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat dan mengalihkan anggaran nya ke subsidi BBM yang lebih berdampak kepada masyarakat. Meminta kenaikan upah minimum buruh sebesar 20%. Meminta semua fraksi menyatakan sikap menolak kenaikan BBM Subsidi dan mengawal langsung sampai ke Senayan Jakarta Pusat.

"Ingat DPDR sebagai perwakilan rakyat naik dari rakyat, gaji pun juga berasal dari rakyat,” pungkasnya.

Sampai berita ini diturunkan aparat kepolisian masih terus berjaga di gedung DPRD Lotim, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan pasca rusaknya gerbang oleh aksi massa aliansi banteng Hitam. (RS/AW)