Daftar Isi [Tampil]

Parade 5000 Dulang (nampan) pada even pesona budaya V masyarakat Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur NTB. Kamis (19/10/2022)
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com - Kembali masyarakat Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, menggelar ritual 'Betetulak' sebagai rangkaian inti dari event Pesona Budaya Desa Pengadangan V dengan menampilkan parade 5000 Dulang (nampan red), Rabu (19/10/2022).

Tradisi 'Betetulak' merupakan kegiatan adat tradisi dalam menghimpun sejumlah orang untuk berdoa bersama-sama dengan harapan terhindar dari segala bahaya.

Para tokoh pemuka adat, tokoh agama berkumpul melakukan ritual yang diikuti oleh ribuan masyarakat yang dihadiri oleh Gubernur NTB dan disaksikan oleh ratusan wisatawan asing.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengatakan dalam sambutannya bahwa budaya yang disaksikannya itu harus dipertahankan, dan mengapresiasi inovasi desa membangun kesadaran masyarakat dalam mempertahankan warisan nenek moyangnya.

" Meskipun di tempat terpencil namun begitu indah dan dapat disaksikan oleh dunia melalui streaming," ujarnya.

Dikesempatan yang sama, Wakil Bupati Lombok Timur, H. Rumaksi SJ menyampaikan dalam sambutannya, kegiatan pesona budaya yang ke lima dapat dicontoh dalam pemajuan kebudayaan di Lombok Timur khususnya. Sebab kegiatan itu dilakukan oleh masyarakat secara gotong-royong dengan penuh kesadaran dalam mempertahankan tradisinya.

" Ini adalah salah satu contoh budaya gotong-royong. Antara tokoh agama bersatu tidak ada halangan melintang, berkah kebersamaan, insyaAllah berhasil dengan yang diharapkan kedepannya," ucapnya.

Wabup Rumaksi, lebih lanjut mengatakan dihadapan Gubernur NTB, bahwa Pesona Budaya Desa Pengadangan diharapkan tercatat sebagai kalender event di Provinsi maupun di tingkat nasional. 

Kegiatan tersebut penuh dengan nilai agama dan budaya sebagai pemersatu yang efektif melalui kearifan lokal.

" Ini dapat memperkuat kearifan lokal sebagai pemersatu dan memperkuat nilai budaya yang ada. Kita bisa menunjukan persatuan dan kesatuan dengan even ini," Ucapnya

Rumaksi juga menyerukan agar masyarakat terus berjuang karena rizki tak pernah salah alamat.

" Mari bersatu karena persatuan pasti membuahkan hasil, tak perlu saling hasut. Pertahankan tradisi ini," Pungkas Wabup Lotim tersebut.

Kegiatan itu menampilkan parade 5000 Dulang yang berjalan dari empat penjuru dan kirab sangsaka merah putih sepanjang ratusan meter.

Parade Dulang (Nampan red) yang ditutupi dengan penutup warna merah disebut 'Tembolak' itu terbuat dari rotan untuk menutupi makanan di nampan. Di dalamnya berisi beragam masakan khas suku sasak, seperti sambal teri, ikan bakar, ayam bakar, pelecing kangung, dan sebagainya.

Setelah melakukan doa bersama yang dipimpin pemuka adat dan agama pada even itu, terlihat seluruh pengunjung menikmati masakan lezat yang ada di dalam nampan, dibawa oleh kaum ibu-ibu mengenakan busana adat suku sasak, berbaris dan berjalan dari arah timur, barat, selatan dan ke utara.

Hal itu menjadi sebuah pemandangan yang spektakuler pada event pesona budaya Desa pengadangan, Lombok Timur. (RS/tony)