Daftar Isi [Tampil]

Peresmian Kampus ditandai dengan pemotongan pita oleh Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy didampingi Ketua Yayasan dan Rektor Sunan Doe Bayu Assasaki. Kamis (13/10/2022)
LOMBOK TIMUR, Radarselaparang.com - Bupati Lombok Timur (Lotim) HM. Sukiman Azmi Meresmikan Kampus Sunan Doe Bersama Ketua Yayasan dan Rektor Institut Sunan Doe, Rumbuk, Kecamatan Sakra. Kamis (13/10/2022)

Bupati Sukiman mengatakan dalam sambutannya, Bahwa Manusia yang berkualitas dan berbobot banyak mengambil peran untuk bangsa dan negara. Maka, yang bisa dilakukan untuk menjangkau masa depan yang berkualitas, berbobot, dan berprestasi adalah melalui pendidikan.

“Lebih khusus lagi pendidikan yang berkualitas itu diwarnai dengan kemampuan berbahasa dari seluruh civitas akademiknya,” ungkapnya

Mahasiswa Sunan Doe, saat ini sebanyak 531 orang dari seluruh angkatan, Bupati Sukiman mengaku bangga karena para mahasiswa tersebut merupakan orang-orang yang berani menerima tantangan. Orang-orang seperti ini diyakini memiliki kualitas tertentu. Menurutnya orang yang tidak bisa dan tidak mau menerima tantangan akan tersingkir.

Lebih lanjut, Bupati Sukiman juga menyampaikan terkait kampung Inggris di desa Tete Batu Selatan yang saat ini digandrungi oleh pelajar SMP. Setiap dua bulan mendidik para pelajar dengan tujuan agar mereka mahir berbahasa Inggris.

Ia berharap seluruh mahasiswa itu berani berbicara di muka umum, berani mengeluarkan pendapat, hingga membahas topik-topik berbobot dan berkualitas.

“Teruslah berprestasi, asah kemampuan berbahasa dan berpikir. Sehingga kedepannya adek-adek ini tak perlu khawatir di mana mereka bekerja karena sudah memiliki skill tersebut,” ujarnya.

Ia pun mencontohkan banyaknya orang-orang Indonesia yang keluar negeri dan mencari pekerjaan di sana.

Sementara itu Rektor Institut Islam Sunan Doe Bayu Islam Assasaki menyampaikan bahwa Lotim sudah memiliki sepuluh kampus baru yang sudah disokong lembaga-lembaga yang mumpuni dan mampu secara finansial maupun fasilitas.

Hanya saja, ia menilai kampus-kampus yang ada di daerah ini belum memiliki identitas. Karena itu Institut yang dipimpinnya ini memilih mengidentifikasikan diri dengan kemampuan dua Bahasa, “sebagai kampus baru harus berani mengambil langkah bahwa kita punya identitas,” pungkasnya. 

Sebagai informasi bahwa, Institut Studi Islam Sunan Doe memulai kepengurusannya sejak tanggal 1 November 2018 yang di kerjakan oleh Bayu Islam Assasaki, S.Si., M. Hum selaku Rektor, dan Rizal Akbar, S.Pd., M.Si selaku Wakil Rektor I, dalam rangka pendirian perguruan tinggi ke KOPERTAIS IV Surabaya. Pada tanggal 5 November 2018 KOPERTAIS IV Surabaya mengeluarkan surat rekomendasi bahwa YADARO berhak secara legal mendirikan perguruan tinggi setingkat institut dengan jumlah enam program studi.

Selanjutnya pada tanggal 10 November 2018, Institut Studi Islam Sunan Doe, setelah melalui tahap penyeleksian di kementerian agama, pendirian Institut Studi Islam Sunan Doe dinyatakan layak untuk ditindaklanjuti melalui proses visitasi oleh pihak kementerian agama dan badan akreditasi nasional perguruan tinggi (BAN-PT) pada tanggal 24 Desember 2018. 

Pada akhirnya tanggal 13 November 2019, Institut Stuidi Islam Sunan Doe, resmi diakui secara nasional dengan dikeluarkannya akreditasi minimum oleh BAN-PT dengan nomor SK BAN-PT nomor 61/SK/BAN-PT/Min-Akred/XI/2019. Pada tanggal 10 Maret 2020, surat keputusan agama Republik Indonesia nomor SK 239 tahun 2020 tentang izin pendirian izin Institut Studi Islam Sunan Doe resmi ditandatangani oleh Menteri Agama Republik Indonesia. (RS)