Daftar Isi [Tampil]

Sekda Lotim M. Juaini Taofik, dalam acara Diseminasi dan Workshop Implementasi Road Map dan Rencana Aksi Pelibatan Laki-laki dalam Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender. (Photo istimewa)
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com -Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Timur (Lotim), M. Juaini Taofik hadir dalam membuka acara Diseminasi dan Workshop Implementasi Road Map dan Rencana Aksi Pelibatan Laki-laki dalam Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender (KBG) dan Pemenuhan Kesehatan Reproduksi ke dalam Perencanaan Program, bertempat di hotel syariah. Senin (31/10/2022).

Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Bappeda, Kementerian Agama, Ketua LPA dan Forum Kepala Desa, Sekda mengingatkan salah satu wasiat Rasulullah SAW, kepada umatnya sebelum wafat adalah agar menjaga perempuan dan anak, seperti yang kerap dikisahkan Bupati M. Sukiman Azmy saat peringatan Maulid beberapa waktu lalu. Menurut Sekda, sebagai daerah dengan lebih dari 90 persen masyarakat muslim,.

"Hal itulah yang menjadi dasar dukungan Pemda Lombok Timur terhadap upaya perlindungan perempuan dan anak," ungkap Sekda Lotim Juaini Taofik.

Selain dituangkan dalam misi ke-emapat RPJMD 2018-2019, Lombok Timur juga merupakan Kabupaten/kota pertama di NTB yang memiliki UPT Perlindungan Perempuan dan Anak. Belum lagi program-program lain, termasuk Peraturan Bupati tentang pencegahan perkawinan usia anak yang kemudian diturunkan oleh seluruh desa dengan peraturan desa (Perdes) maupun awik-awik. Bupati.

"Dimana sebelumnya bahkan memberikan hadiah umrah bagi kepala desa yang memiliki perhatian besar terhadap upaya pencegahan perkawinan usia anak tersebut," bebernya.

Sekda, dalam kesempatan itu, Sekda juga mengingatkan pada para peserta kegiatan yang jumlahnya terbatas tersebut, diharapkan dapat menindaklanjuti dan meneruskan informasi yang diperoleh pada kegiatan ini kepada ASN lainnya sedikitnya untuk merubah wawasan, untuk kemudian merubah prilaku. Tidak hanya ASN, Kepala Desa yang juga hadir pada kesempatan tersebut diharapkan dapat menerapkannya di wilayah masing-masing melalui keberpihakan APBDes terhadap upaya pelibatan laki-laki menurunkan kekerasan berbasis gender (KBG).

"Bagaimana keterlibatan laki-laki dalam rangka dasar berbasis gender, saya rasa pengembangan keluarga sebagai pintu masuknya. Potensi melakukan kekerasan sebelum menjadi bapak jangan sampai suami ringan tangan untuk melakukan kekerasan,” tutupnya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Peningkatan Partisipasi Keluarga Kemen PPPA RI, Priyadi Santosa menuturkan pentingnya pelibatan laki-laki dalam upaya membangun kesetaraan dan keadilan gender yang telah mendapatkan pengakuan global.

"Keterlibatan laki-laki dalam gerakan penghapusan kekerasan berbasis gender itu akan menunjukkan bahwa kekerasan berbasis gender ini bukan hanya semata isu perempuan saja, melainkan itu juga isu kepentingan laki-laki," pungkasnya. (RS)