Daftar Isi [Tampil]

Green House Vanili Dikembangkan Jadi Kawasan Wisata Edukasi
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com || Tanaman vanili tumbuh subur di Dusun Sajang Lauk, Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Aktivitas budidaya ini di geluti oleh masyarakat setempat.

Dusun Sajang Lauk terletak di kawasan Gunung Rinjani. Jarak  dari Pusat Kota Mataram berkisaran 97 Km atau dua jam tujuh belas menit perjalanan menggunakan sepeda motor.

Untuk bisa sampai ke sini, pastikan kendaraan dalam kondisi prima. Hal ini karena medan yang ditempuh tergolong sulit yakni turun naik dengan kemiringan cukup ekstrim.

Sebelum sampai ke Dusun Sajang, pengunjung akan dimanjakan oleh pemandangan Desa Sembalun dan nuansa pedesaan akan langsung terasa. 

Tidak sedikit wisatawan lokal maupun mancanegara bersua photo di tempat ini. Sebab, pemukiman warga di kelilingi perbukitan Gunung Rinjani.

Sesampai di Dusun Sajang Lauk, nuansa pedesaan semakin terasa. Dusun ini begitu tanang,  jauh dari hiruk pikuk perkotaan, kebisingan kendaraan bermotor. Sejauh mata memandang juga disungguhkan lebatnya pepohonan yang berdampingan langsung dengan pemukiman warga.

Mayoritas warga Sajang bekerja sebagai petani. Berbagai tanaman mereka budidayakan. Mulai dari kopi, alpukat, stroberry hingga vanili. Khusu vanili tidak lama ini mulai di budidayakan.

"Saya mulai budidayakan vanili ini sejak awal tahun 202o," kata  salah satu petani vanili, Supni hardi saat ditemui di Sajang, Selasa (13/12/2022).

Amaq Zul sapaan nya itu merupakan warga lokal Sajang. Ia fokus membudidayakan vanili ini bersama anggota keluarganya sejak ada yang memberi modal.

"Kami hanya menyediakan lahan, modal untuk membuat Green House dan bibit yang bagus itu dari seseorang," katanya.

Tidak hanya di tanam dalam Green House saja. Vanili ini ia budidayakan di pekarangan rumahnya. "Tanama vanili ini tidak membutuhkan halaman luas. Hanya saja kalau kita ingin produksi banyak harus membuat green house, hasilnya panennya juga bagus, "terangnya.

Dalam hal perawatannya, vanili ini tidak mengandalkan bahan-bahan kimia guna menjaga kualitas vanila tetap baik dan alami.

"Kalau sudah tumbuh, hanya perlu disiram secukupnya dan diawasi dari serangan hama. Dalam membasmi hama seperti ulat tinggal di singkirkan saja pakai tangan" tutur Amaq zul.

Vanili Si Emas Hijau

Kegemaran warga Sajang membudidayakan vanili dilatarbelakangi sejumlah hal. Pertama, letak geografis Dusun Sajang yang berada di ketinggian sekitar 800 meter  dari permukaan laut (mdpl). Hal ini memungkinkan vanili bisa tumbuh subur di sana.

Kedua, faktor ekonomi. Dimama harga jual komoditas yang hanya bisa panen setahun sekali ini begitu menggiurkan.

Amaq Zul menuturkan, bahwa  vanili dijuluki emas hijau ini memiliki harga jual yang tinggi. Vanili basah misalnya, bisa dijual antara Rp300-500 ribu per kg. Sedangkan vanili kering, bisa dijual hingga Rp5 juta per kgnya.


Green House Vanili Dikembangkan Jadi Kawasan Wisata Edukasi

Kawasan Green House dengan luas 30 Ha, sumber benih 4,5 Ha ini dikembangkan menjadi kawasan wisata edukasi. Pengunjung dapat masuk ke dalam Green House vanili jika ingin mengenal lebih jauh tentang budidaya vanili ini, atau sekedar bersua photo.

Pengunjung hanya mengeluarkan isi dompet sebanyak Rp5 ribu. Nanti akan diberikan edukasi budidaya mulai dari benih, cara penanaman, perawatan hingga pengawinan bunga vanili secara manual agar berbuah.

Selain melihat perkebunan Vanili, pengunjung juga dapat menikmati keindahan alam seperti wisata gelemping,  bukit pemedengan dan air terjun mangku sakti dan pemandangan gunung Rinjani dari sisi utara. (*)