Daftar Isi [Tampil]

Bupati Lotim H.M. Sukiman Azmy saat menyampaikan sambutannya kick off vaksinasi PMK 2023, bertempat di Pengadangan
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com || Akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda pada hewan menyebabkan banyak kerugian di masyarakat, Karenanya Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur (Lotim) akan Menganti Sebanyak 127 dari 132 ekor sapi yang mati akibat PMK tersebut.

Hal itu disampaikan Bupati Lotim H. M. Sukiman Azmy, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementrian Pertanian atas bantuan yang telah diberikan kepada para peternak sapi yang ada di Lotim.

"Dari 132 ekor yang mati itu akan di ganti kementrian nanti akan di ganti melalui pemda Lotim," Sebutnya Bupati Sukiman saat menyampaikan sambutanya saat menghadiri acara kick off vaksinasi PMK 2023, bertempat di Pengadangan, Sabtu (29/01/2023).

Dengan adanya ganri rugi ini, Bupati Sukiman menyampaikan pada masyarakat yang mendapat penggantian memanfaatkan dana yang diterima melalui bank penyalur nantinya membeli sapi kembali agar bantuan tersebut bermanfaat sesuai dengan harapan pemerintah.

"Silahkan yang pengganti itu digunakan beli sapi Lagi, berhubung PMK sudah tidak ada di Lotim, meski begitu jangan sampai tidak melakukan Vaksinasi guna pencegahan PMK pada sapi yang di beli," terangnya.

Bupati Sukiman berharap proses vaksinasi pada sapi tahun 2023 dapat dilaksanakan seoptimal mungkin, karena semua ini dilakukan untuk pengendalian penanganan PMK secara Nasional.

"Untuk pengendalian merebaknya kembali wabah PMK ini, saya berharap agar vaksinasi PMK tetap berjalan agar progran nasional untuk menekan tingkat PMK bisa berjalan secara optimal," harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Makmun, selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian juga mengatakan hal yang sama yaitu pentingnya vaksinasi pada sapi.

"Selama tiga tahun kedepan, vaksinasi akan tetap dilakukan guna memastikan tidak ada lagi sapi yang terinfeksi PMK di Indonesia khusunya Lotim," jelasnya.

Makmum juga berharap dari bantuan tersebut para peternak membeli ternak di dalam wilayah NTB saja, karena seringkali munculnya virus baru juga tidak lepas dari lalu lintas ternak itu sendiri.

"Belilah sapi dari wilayah NTB jangan membeli sapi luar daerah untuk sementara waktu ini, karena kebanyakan virus PMK ini akibat dari lalulintas antar wilayah atau membeli sapi dari luar daerah," pesannya. (RS)