Daftar Isi [Tampil]

H. Daeng Paelori, SE. Wakil Ketua DPRD Lotim
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com || Maraknya tambang pasir galian C Ilegal di wilayah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) membuat masyarakat di jalan yang di lalui Dum truk menjadi berang sampai melakukan pencegatan, namun seolah pemerintah daerah (Pemda) dan Aparat Penegak Hukum (APH) terkesan menutup mata dan terkesan pembiaran.

Hal itu membuat Wakil Ketua DPDR Kabupaten Lotim, H. Daeng Paelori merasa gerah dan angkat bicara Melihat situasi dan kondisi masyarakat yang dilalui oleh mobil Dum truk pengangkut bahan material tambang galian C berbentuk pasir yang salah satunya di Suryawangi, Pohgading Timur, dan ditempat lainnya. Pemda dan APH sepertinya tidak berdaya menghadapi masalah tersebut.

"Semestinya kalau tambang galian C berbentuk pasir tersebut ilegal, harus di tutup. Bukankah Bupati sebelumnya sudah mengatakan kita perang terhadap tambang - tambang ilegal ini," ucapnya, Senin (9/1/2023).

HDP panggilan akrabnya. Menyorot yang terjadi di lapangan baru - baru ini, Sekarang faktanya di lapangan masih marak tambang - tambang ilegal tersebut yang salah satunya di Suryawangi itu, Ia mengatakan terlalu besar biaya yang di bayar oleh Pemda dan  masyarakat dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh dari tambang galian C itu.

"Kenapa saya katakan biaya yang dibayar oleh daerah dan masyarakat itu lebih besar, lihat saja jalan hotmix yang tadinya bisa dilalui oleh masyarakat puluhan tahun dalam kondisi normal itu dipangkas hak masyarakat, karena mobilisasi tambang yang melebihi kapasitas itu," terang HDP, Politisi Partai Golkar tersebut.

Disebutkan HDP, Sekarang dimana - mana tidak hanya di Suryawangi, juga di Pohgading Timur. Dimana - mana jalan itu rusak, yang menyebabkan masyarakat rugi, transportasi masyarakat terbengkalai, anak - anak sekolah terlambat, ekonomi masyarakat juga mengalami kemunduran, belum lagi mobilisasi masyarakat yang terkendala dengan kondisi itu, belum lagi bila berbicara kecelakaan yang terjadi.

"Oleh karena itu salah satu upaya yang bisa dilakukan, pertama tertibkan tambang yang ilegal itu,kedua harus ketat mengawasinya,"sarannya.

Diakui HDP, yang awalnya sangat mengapresiasi dan bersyukur dengan upaya yang dilakukan oleh dinas perhubungan beberapa bulan yang lewat, seperti di Suryawangi dengan memasang rambu yang melarang mobil mengangkut beban lebih dari 5 ton, tetapi yang dilakukan itu, hanya memalukan diri sendiri, sudah di pasang tetapi tidak ditaati oleh para sopir Dum truk, karena tidak ada tindak lanjut. mestinya ada upaya - upaya yang dilakukan untuk menindak lanjutinya.

"Pasang dan tenaga Pol PP kita disana, pasang tenaga Perhubungan disana dan berkoordinasi bersama dengan APH, Apa gunanya kita rekrut Pol PP dan tenaga di perhubungan yang sampai melebihi kapasitas tetapi tidak difungsikan,"tegas HDP, Anggota DPRD Lotim empat Priode tersebut.

Makanya, HDP secara pribadi, dirinya tidak merasa keberatan masyarakat melakukan tindakan seperti kemarin, dengan menstop untuk melarang dum pengangkut pasir tersebut untuk melewati jalan di desa mereka.

"Tapi Alhamdulillah...masyarakat masih melakukannya dalam batas - batas yang wajar, Antisipasi doang pemerintah, Antisipasi doang aparat penegak hukum. Sebelum masyarakat kehilangan kesabaran dan kebosanannya," mengingatkan

Ditambahkan HDP, Jadi wajar saja masyarakat yang kesal dengan menanam pohon kemarin di jalan jurusan tanjung, labuan Lombok itu bentuk kekesalan masyarakat, apalagi Dum truk yang penganut pasir tersebut sangat mengganggu tidak dibarengi dengan menutup muatannya, mestinya kita bersyukur mereka masih melakukannya dengan cara - cara yang wajar dan baik. Coba banyangkan seperti jalan di Suryawangi itu, jalan tersebut tidak hanya dilalui oleh masyarakat disana, tetapi ada polindes, ada Pustu juga, belum lagi ada anak - anak sekolah. Dimana itu sangat merugikan masyarakat secara totalitas.

"Harapan saya, Mari kita tertibkan tambang ilegal ini, jangan kita ragu - ragu, harus kita berpikir dengan mengutamakan dan mementingkan kepentingan yang lebih banyak manfaatnya dari pada mudaratnya," tutupnya. (RS)