Daftar Isi [Tampil]

H. M. Juaini Taofik, M.AP. Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com || Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) hadiri rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lotim, dengan agenda mendengarkan laporan Pansus PAD DPRD Lotim dan rekomendasinya.

Sekda Lotim, Juaini Taofik menyampaikan bahwa terkait dengan laporan Pansus PAD DPRD Lotim dan rekomendasinya. Ada beberapa persoalan yang harus Pemda lakukan, baik itu berupa kompetensi SDM, ada juga terkait regulasi, tetapi tidak kalah pentingnya pada persoalan kesadaran masyarakat dan yang boleh mengatur rakyat itu tentu hanya dengan Perda.

"Dengan adanya perda ini Tetu ada potensi -  potensi yang sebelumnya tidak bisa kita dapatkan, dengan adanya perda tentu kita bisa dapatkan," ucapnya usai rapat paripurna di gedung DPRD Lotim, Senin (9/1/2023).

Selanjutnya Juaini, memaparkan terkait kait dengan pemanfaatan teknologi informasi, digitalisasi yang selama ini belum familier dan masih dilakukan secara manual, yang namanya manusia Pasti ada kekeliruan, karena bukan malaikat, karenanya perlu akan ditingkatkan sistem yang baik itu untuk mengurangi kesempatan berbuat kurang baik bagi siapa saja.

"Saat ini kita sedang menjalankan retribusi pasar itu di stor harian, jadi kepala pasar kalau sudah selesai memungut retribusi langsung disetor saja ke kas daerah melalui bank BPD syariah kita sudah mempunyai sistem Kris itu," terangnya.

Tidak kalah pentingnya, kata Juaini, bahwa Pemda akan terus mencari pontensi - potensi PAD yang sifatnya eksistensifikasi yang di dukung dengan kesadaran masyarakat, terutama menyasar  sasaran pajak itu pada pelaku usaha.

Dengan celah fiskal kita hari ini 11,9% yang ideal itu berapa, yang ektrim saja di Bandung itu menggunakan sistem terbalik sebesar 80% itu adalah PAD nya dan 20 % itu adalah dana transfernya. Sementara kita jika di Lotim jika digenapkan menjadi 12 %  dana PAD berarti 88% itu adalah dana transfer, ya g didealnya  menurut UU 23 tahun 2015 itu berimbang, bahkan lebih baik celah fiskalnya lebih tinggi  itu akan lebih baik," rincinya.

Ditahun 2023 ini, Pemda Lotim menargetkan PAD masih sama dengan tahun sebelumnya, kita tidak berani meningkatkan target PAD kita karena jika kita lihat pencapaian kita masih di 75% termasuk BLUD.

"Namun dana BLUD saya pisahkan sehingga pencapaian PAD kita tahun kemarin sebesar 69% artinya masih kecil," terangnya.

Lebih lanjut, Juaini menyampaikan Dengan Terget kecil tersebut diharapakan di akhir 2023 realisasinya mendekati angka 90% supaya kita tidak banyak Silva negatif . Dengan Pemda menargetkan ini, otomatis sisi pembelanjaan kita rencanakan juga akan tinggi, disaat uang daerah tidak bisa didapatkan (gef) maka akan menjadi beban di tahun berikutnya.

"Harapan kita di tahun 2024 keuangan daerah itu sudah sehat, sehingga siapapun yang terpilih menjadi kepala daerah 2025 nantinya sudah take up semakin bagus tentu dengan keuangan daerah yang sehat," tutupnya. (RS)