Daftar Isi [Tampil]

Adat Selamet Dowong, Tradisi Masyarakat Denggen Agar Hasil Panen Melimpah
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com || Upacara adat "Selamet Dowong" merupakan Tradisi yang dilaksanakan setiap tahunnya dilaksanakan pada musim tanam padi, tepatnya, acara tersebut merupakan tradisi adat Masyarakat Kelurahan Denggen, Kecamatan Selong, sebagai bentuk doa agar hasil panen melimpah.

"Selamet dowong ini intinya zikir bersama, meminta kepada Allah supaya hasil panen melimpah," ucap Lalu Selamet, Sesepuh Adat Denggen, Senin, (9/1/2022).

Rangkaian kegiatan Selamet Dowong ini dilaksanakan selama 4 hari. Hari pertama dimulai dengan kegiatan gotong royong membersihkan makam. Hari Jumat dipilih sebagai waktu yang tepat untuk melaksanakan gotong royong.

Tahapan selanjutnya, di hari Minggu masyarakat bersama-sama menyembelih ayam. Pada saat penyembelihan, darah ayam-ayam ini ditampung menggunakan daun bambu. Daun bambu yang terkena tetesan darah ayam ini, akan ditancapkan di area penanaman padi.

"Pemikirannya, hama disawah itu akan tertarik dengan bau amis darah ayam. Sehingga hama tidak mengerubungi padi," tuturnya.

Ayam yang telah dipotong di hari Minggunya, dimasak untuk disajikan kepada masyarakat pada puncak acara di hari Senin, setelah zikir dan doa.

"Kenapa puncak acara memilih hari Senin, karena dikaitkan dengan hari kelahiran nabi kita, Muhammad Shollahu Alaihi Wassalam," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Haryadi Surenggana, berharap tradisi ini jangan sampai hilang. Diharapkan tetap ada regenerasi dalam menjaga budaya warisan leluhur agar dapat dilaksanakan dari tahun ke tahun.

Melalui zikir dan doa dalam tradisi Selamet Dowong ini, Haryadi berharap hasil panen di Denggen dan Lombok Timur umumnya lebih besar dari tahun sebelumnya. Sehingga ketahanan pangan Lombok Timur tetap terjaga.

"Ketika kita berdoa Allah akan mengabulkan doa kita. Semoga hama penyakit dijauhkan, Sehingga hasil panen lebih banyak dari tahun kemarin," kata Haryadi. (RS)