Daftar Isi [Tampil]

Pojok Jurnalis FJLT dengan tema Pilkades serentak 2023 di Gumi Patuh Karya, menghadirkan narasumber Kadis PMD Lotim Salmun Rahman dan Ketua FJLT Rusliadi
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com || Pojok Jurnalis ke-12 yang diselenggarakan secara rutin oleh Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT) yang kali ini membahas hal yang sangat krusial di masa tenang Pilkades serentak 2023 di Gumi Patuh Karya, bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Kadis PMD) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) bertempat di Komplek Pertokoan Pancor, Seruni coffee and resto, Sabtu (11/3/2023)

Dalam kesempatan tersebut, Kadis PMD Lotim, Salmun Rahman,  menyampaikan dalam upaya pelaksanaan amat undang-undang Desa Nomor y tahun 2014, dan membangun desa yang demokratis dilaksanakan dalam bentuk Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), Dimana untuk Kabupaten Lombok Timur dilaksanakan secara serentak pemungutan suaranya pada tanggal 15 Maret 2023 mendatang yang diikuti oleh 53 desa.

"Kita harapkan, mudahan dari Pilkades ini melahirkan pemimpin terpilih yang berkualitas," ucapnya.

Diterangkan Salmun, dalam amanat UU Desa tersebut juga disebutkan Kewajiban pemerintah untuk membiayai pelaksanaan Pilkades tersebut, tidak seperti tahun sebelum UU Desa itu terbit, Dimana pembiayaan dari Pilkades dibebankan oleh calon Kades, Dan sekarang ini pelaksanaan Pilkades  tinggal menghitung hari dan masuk pada tahap hari tenang yang merupakan masa krusial, timbulnya gejolak dan gesekan dalam masyarakat.

"Karenanya, kita berharap semua pihak bisa menahan diri dan tetap menjaga keamanan dan kondusifitas sampai hari pelaksanaan. Dan saya Mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang terus bekerja dalam menjaga kondusifitas menjelang dan setelah Pilkades nanti," terangnya.

Dalam upaya menciptakan kondusifitas menjelang Pilkades serentak 2023, Disebutkan Salmun, Pihaknya bersama stakholder aparat kemanan, baik TNI, Polri, Calon Kades,  dan BPD, sudah melaksanakan apel pra pelaksanaan pemungutan suara di halaman Polres Lotim, Dimana tujuannya memberikan arahan pada semua pihak berkomitmen menjaga keamanan dan kondusifitas pada pelaksanaan Pilkades serentak tersebut.

"Ada beberapa potensi internal yang dapat menimbulkan konflik, terutama pada desa yang punya 2 orang calon. Itu terdapat di 8 desa. Namun saya berkeyakinan semua pihak sudah berkomitmen tetap menjaga keamanan dan ketertiban," jelasnya.

"Semua menimbulkan potensi konflik tetapi kami sudah melakukan koordinasi dengan semua pihak untuk mensukseskan Pilkades ini dengan damai dan sukses," lanjutnya.

Salmun juga menyampaikan dengan tegas pada panitia harus bersikap tegas, jangan memihak salah satu calon, dan di tidak dapat dipungkiri Opini publik juga dipengaruhi oleh pemberitaan media oleh karena itu, Ia mengajak pada insan media untuk memberitakan sesuai dengan kondisi dan tidak condong hal yang meresahkan.

"Saya juga sampaikan pada semua pihak terutama pada panitia Pilkades, Jangan hindari wartawan jika ditanya jawab sesuai apa adanya dan konstruktif," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua FJLT, Rusliadi, menyampaikan Pilkades saat ini terasa pilkada, karena tidak menutup kemungkinan gambaran Pilkades ini menjadi gambaran kedepan pada pelaksanaan Pilkada mendatang.

"Untuk Step of news yang ditampilkan pada pemberitaan di setiap media, rata-rata teman-teman jurnalis, biasanya selalu melirik yang ada tingkat uniknya dan yang paling berpotensi timbul konflik, sebagai bahan bagai semua pihak dalam melakukan pencegahan," terangnya.

Dipaparkan, Rusliadi, pada prinsipnya kerja jurnalis adalah sebagai pewarta, dimana menyampaikan informasi berupa berita agar publik mengetahuinya, dan tetap berpegang pada kode etik jurnalistik.

"Sudut pandang masing-masing jurnalis tentu berbeda, karena pada prinsipnya kami hanya sebagai penyambung lidah dari apa yang disampaikan oleh narasumber yang tentunya tetap harus berimbang dan mengacu pada 11 pasal kode etik," pungkasnya.

Pada pojok jurnalis ke-12 kali ini disiarkan secara live di Selaparang TV dengan Narasumber Kadis PMd, dan Ketua FJLT dengan dipandu oleh mbak Sima, dan Perseta diskusi dari anggota FJLT yang tentunya bertugas di Lombok Timur. (RS)