Daftar Isi [Tampil]

Budiman, SKM. Kepala Puskesmas Wanasaba, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com || Puskesmas Wanasaba,terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Dimana dalam satu tim komplit terdiri atas Dokter, Bidan, perawat, sanitarian dan Gizi dengan tim Home care.

"Dimana Home Care itu merupakan pelayanan dengan menjemput bola artinya datang ke rumah-rumah masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan," ucap Budiman Kepala Puskesmas Wanasaba saat ditemui di ruang kerjanya. Sabtu (24/6/2023)

Diterangkan Budiman, Kalau dulu ada istilahnya Puskesmas Keliling (Puskel) Hal itu ceritakan sempat menjadi pertanyaan saat akreditasi kesehatan oleh kementrian kesehatan (Kemenkes), dan ada pertentangan persepsi terkait Puskel ini dan banyak yang mengatakan Puskel itu dikatakan sebagai pelayanan keliling baik itu sosialisasi yang dilakukan oleh puskesmas.

"Namun yang dianggap kurang pas oleh tim akreditas kemenkes, dan dianggap pas saat itu persepsi saya, Dimana Puskel itu pelayanan baik itu pos lansia, kunjungan rumah, maupun pelayanan kesehatan lainnya masuk menjadi satu dalam satu pelayanan," kilas.

Dilanjutkan Budiman Dari persepsinya yang menyatakan Poskel itu merupakan pelayanan yang harus menyatu, Hingga itu yang di adopsi oleh provinsi saat ini menjadi Posyandu keluarga (Posga) dimana membuat sentralisasi kegiatan posyandu itu kedalam satu kegiatan. Bukan hanya bayi balita, pemeriksaan ibu hamil,  tetapi juga pelayanan pemeriksaan PTM yang mencakup semua pelayanan kesehatan masyarakat baik itu diabet, TBC, lansia, remaja, termasuk OGDJ semua masuk di Posga.

"Oleh provinsi diadopsi menjadi Posga dan oleh Kemenkes disebut dengan Posyandu Primer yang distralisasikan di Pustu, sehingga kedepannya Pustu itu menjadi Pustu Prima. Sehingga kedepan semua pelayanan kesehatan awal berada Pustu dalam satu tempat pelayanan," jelasnya.

Dipaparkan Budiman, Home care yang dicanangkan itu juga sama Puskel tetapi dengan persepsinya, Dimana dalam satu tim home care itu terdiri atas dokter, bidan, perawat, sanitarian, dan Gizi. komplit dalam satu tim, hingga dirinya ikut serta bila dimungkinkan.

Jadi semua terencana di home care itu jika ada posyandu lansia, atau kunjungan langsung ke rumah masyarakat, Disamping pemeriksaan langsung edukasi, jika ditemukan salah satu penyakit pada masyarakat langsung ditangani sama pemegang program di bidang itu, baru bila ada tindak lanjut diharuskan pemeriksaan khusus akan dibawa langsung ke puskesmas, bila tidak memungkinkan lagi kita akan rujuk langsung ke Rumah Sakit.

Kegiatan program home care itu merupakan penggabungan antar promotif, preventif, dan kuratif, hingga rehabilitatif. Dimana promotif itu puskesmas memberikan edukasi pada masyarakat, prepentif dengan memberikan pelayanan sejak dini sebelum terjadi yang lebih besar. Kuratif itu dilakukan pengobatan kalau ada penyakit dengan pelayanan di tempat, hingga dilakukan rehabilitatif dengan melakukan karantina dan perawatan khusus.

"Artinya kita melakukan perawatan ditempat sambil edukasi dan perawatan ringan. Itulah yang kami sebut home care," tutupnya. (RS)