Daftar Isi [Tampil]

Pelaksanaan Aktifkan Posyandu Sehat Generasi Bangsa melalui gerakan Posyandu Sehat dan Aktif (Pos Sakti) di posyandu Anggrek Dusun Bandok Tengak, Desa Bandok, Kecamatan Wanasaba
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com || Puskesmas Wanasaba dalam menyukseskan program nasional gerakan Aktifkan Posyandu Sehat Generasi Bangsa melalui gerakan Posyandu Sehat dan Aktif (Pos Sakti) yang dicanangkan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur (Dikes Lotim) yang dipusatkan di Posyandu Anggrek Dusun Bandok Tengak, Desa Bandok, Kecamatan Wanasaba. Rabu (14/6/2023)

Disampaikan Budiman, S.KM, Kepala Puskesmas (Kapus) Wanasaba, Dimana gerakan ini dilakukan secara serentak seluruh di Indonesia dengan tujuan untuk membangkitkan semangat masyarakat untuk datang keposyandu utamanya yang mempunyai bayi dan balita. Disamping itu Posyandu Aktif ini berperan memberikan informasi kepada  masyarakat bahwa konsep posyandu saat ini berbeda dengan poyandu dulu, dimana perannya dan fungsinya lebih luas.

"Kalau posyandu dulu hanya untuk pelayanan penimbangan bayi dan balita, pemeriksaan ibu hamil, tetapi kalau sekarang konsep posyandu itu dibentuk adanya posyandu keluarga prima sampai ada posyandu primer," ucapnya

"Sekarang Posyandu itu menjadi tempat pelayanan secara paripurna kepada masyarakat, itu untuk semua pelayanan, baik pemeriksaan bayi balita, ibu hamil, lansia, remaja, maupun untuk konsul-konsul kesehatan," lanjutnya.

Disamping itu untuk program Keluarga Berencana (KB) pihak Puskesmas Wanasaba berkolabkrasi program dengan DP3AKB. Sehingga pada kesempatan tersebut dilakukan pemasangan aseptor KB juga, disamping pelayanan kesehatan lainnya untuk bayi balita, ibu hamil, lansia, remaja, maupun untuk konsul-konsul kesehatan.

"Saat ini kita ada kegiatan pelayanan bersama yang dilakukan secar serentak dengan diloncingnya program Posyandu Aktif secara nasional, kita pusatkan disini karena di desa bandok ini salah satu yang berhasil menekan angka stunting," jelasnya.

Dangan adanya kegiatan seperti ini, Budiman berharap paling tidak masyarakat benar-benar paham dan tau arti penting  dan manfaat dari posyandu itu, baik untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat sscara umum. Karenanya masyarakat diharapkan memanfaatkan kesempatan pelayanan posyandu itu  jangan tunggu sakit dulu baru periksa kesehatan, tetapi tiap adanya pelayanan masyarakat datang memeriksa kondisinya.

"Dengan kegitan ini masyarakat kita akan tau arti penting dari kesehatan itu sendiri, sehingga posyandu itu benar-benar dijadikan sebagai pintu pelayanan untuk mendapatkan informasi pelayanan kesehatan, sehingg masyarakat kita menjadi masyarakat yang sehat madani dan mandiri," harapnya.

Ditempat yang sama Kades Bandok, Mujib HM  menyampaikan sangat bersyukur desanya mewakili kecamatan wanasaba untuk Gerakan Aktifkan Posyandu Sehat Generasi Bangsa dengan Pos Sakti ini, apalagi di Desa Bandok sendiri angka stunting sudah menurut derastis tinggal 1 kasus stunting yang masih menjalani pengawaan dan penanganan.

"Di Desa Bandok ini tinggal 1 yang masih kami perhatikan secara intensif seorang bayi kembar yang waktu lahir dengan berat hanya 1,4 kg. Alhamdulillah sekarang sudah 2 kg," ucap kades yang mendapat penghargaan hadiah umurah dari dikes Lotim karena keberhasilannya dalam menurunkan tingkat stunting di Desa Bandok.

Lanjut Mujib HM, keberhasilannya dalam menyukseskan menekan angka stunting tidsk lepas dari kerjasama ssmua pihak, utamanya di desa semua lembaga mendukung sehingga setiap tahun dari APBDes Desa Bandok menggarkan 33 juta untuk penanganan kesebatan ini, juga pihak puskesmas Wanasaba yang selalu turun dalam.memberikan pelayanan dan  penguluhan pada masyarakat. Denga program Pos Sakti yang dicanangkan oleh Dikes Lotim, karena dengan gerakan-gerakan ini membantu pemerintah desa dalam menanggulangi masalah utamanya stunting.

"Semua program nasional, daerah, dan kecamatan dengan sepenuh hati kita dukung penuh, karenanya kami alokasikan dan kami suport penuh tiap bulan anak yang stunting. Alhamdulillah jika melihat perkembangan anak itu Insyallah sehat sehingga angka stunting di Desa Bandok menjadi Nol," tutupnya.

Dikesempatan itu juga dilakukan sosialisasi danpak dari pernikahan dini oleh KUA dan perwakilan dari DP3AKB, jika melihat dari tren perikahan dini di Desa Bandok sangat minim dengan terus dilakukan pemahaman pada masyarakat.

Hadir pada kesempatan itu, KUA Wanasaba, DP3AKB Lotim, Sekcam Wanasaba, Kapus Wanasaba beserta nakes, kades Bandok bersama semua kepala dusun, semua Kader posyandu, ibu-ibu hamil juga ibu yang mempunya anak bayi balita, dan masyarakat umum yang ingin memeriksa kesehatannya. (RS)