Daftar Isi [Tampil]

Masyarakat sembalun aksi minta Pemda Lotim usir Alfamart dari Sembalun
LOMBOK TIMUR - Radarselaparang.com || Masyarakat Sembalun yang tergabung dalam pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) minta Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) tegas usir ritle modern Alfamart dari wilayah Sembalun, karena keberadaanya dianggap tidak pro rakyat dan mematikan kios-kios kecil yang dimiliki warga setempat.

Sebagaimana disampaikan, Royal Sembahulun selaku perwakilan Pelaku UMKM dan pedagang kecil Kecamatan Sembalun, kehadiran Alfamart sejatinya tidak dibutuhkan karena bisa menghadirkan persaingan secara tidak sehat. Disamping sangat berpengaruh kepada omzet penjualan masyarakat setempat.

"Kalau semua investor dilindungi ya susah kita nanti, bagaimana jadinya daerah kita," keluhnya mewakili seluruh Pelaku UMKM dan kios-kios kecil se Kecamatan Sembalun. Sabtu, (29/7/2023).

Menurut Royal, peran Pemda dan DPRD seharusnya tetap lebih berpihak kepada masyarakat, dengan tidak terkesan lepas tangan dan membiarkan investor membangun semaunya tanpa memikirkan dampak dari yanh ditimbulkan, seperti nasib masyarakat bawah utamanya para pelaku UMKM yang hanya berupa kios.

"Kita tidak ingin dibodoh bodohi, jangan karena kami orang kampung lalu kami dianggap tidak paham aturan," terangnya.

Royal dan teman teman penggiat UMKM  menilai lokasi pendirian Alfamart sangat tidak pantas, mengingat ditempat itu ramai juga para penjual. Semestinya jika mengacu kepada aturan, keberadaannya harus berjauhan dengan usaha usaha dagang atau kios kios milik masyarakat guna mencegah persaingan yang tidak sehat.

"Kita harus mengedepankan azas manfaat. Ini justru berbanding terbalik,  Keberadaan Alfamart di sembalun ini secara tegas kami katakan sebagai masyarakat Sembalun, kami "tidak butuh" apalagi keberadaannya ditengah - tengah, diapit oleh UMKM dan Kios Kios kecil masyarakat," tuturnya.

Ditegskan Royal bahwa jika tujuan retail modern hanya untuk memudahkan Wisatawan berbelanja memenuhi kebutuhan sehari-hari, itu  justru dianggapnya keliru. Seharusnya tujuan dari kedatangan wisatawan itu berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat jangan sebaliknya mematikan usaha masyarakat.

"Jika tujuan Pemerintah Daerah untuk memudahkan Wisatawan dan sebagainya, salah... itu sangat keliru, jangan sampai kami masyarakat setempat cuma kebagian susahnya dan untungnya orang jauh," terangnya.

Dimana sejatinya, Menurut Royal kedatangan Wisatawan ke Sembalun itu seharusnya untuk membangkitkan ekonomi masyarakat lokal, berbelanja di kios kios atau toko toko masyarakat yang menyajikan produk lokal,  bukan malah menghabiskan uangnya dengan berbelanja di Alfamart.

"Jangan kami hanya dibiarkan berjuang mendatangkan Wisatawan sementara setelah mereka datang mereka justru berbelanja di retail modern yang uangnya tidak beredar di Sembalun tapi dikirim  ke Jakarta," sambungnya.

Lebih jauh disampaikannya jika Pemerintah Daerah mendatangkan investor besar untuk tujuan membangun penginapan atau hotel hotel besar, masyarakat Sembalun akan mendukung penuh. Akan tetapi,  jika tujuan nya untuk meraup uang dengan membuka retail modern, justru akan membunuh ekonomi para pedagang kecil di Sembalun secara berlahan.

"Sederhananya begini, kalau Bos Bos  Alfamart datang ke Sembalun,  tidak mungkin mau berbelanja di toko kami, tapi kalau  wisatawan yang datang, tentu mereka akan berbelanja di toko - toko dan kios - kios kami sehingga uangnya akan beredar di daerah," detailnya.

Ritel modern Alfamart di Sembalun
Dia pun menolak asumsi yang mengatakan masyarakat Sembalun menolak kemajuan dengan di Stopnya Ritel Modern.

"Kami bukannya menolak kemajuan, tapi berikan ruang bagi masyarakat lokal untuk mencari Rizki membangun usahanya tanpa harus didatangkan pesaing berat seperti Retail Modern yang tentu mereka tidak akan mampu bersaing atau sulit kita lawan," harapnya.

Dia pun mengambil contoh beberapa daerah yang ekonomi masyarakatnya justru maju tanpa keberadaan retail modern. Seperti Wonosobo, yang hanya terlihat beberapa saja di pusat kota. Dan di daerah daerah lain yang mengizinkan pembangunan ritel modern namun di tempat tempat yang terbilang sepi dan jauh  dari keramaian.

"Saya pernah ke Padang kemudian di Sorong Papua, tidak ada juga Alfamart disana. Bahkan dulu saat saya ke Labuan Bajo tidak ada Alfamart disana," ungkapnya.

Terakhir dia menegaskan jika tidak ada respon dari Pemerintah Daerah terkait Ritel Modern yang ada di Sembalun, masyarakat Sembalun melalui para Pelaku UMKM akan melayangkan aduan ke Ombudsman.

"Surat pertama dan kedua sudah kami layangkan ke Pemda, jika tidak ada respon juga maka kami akan mengadu ke Ombudsman," tutupnya. (RS)