Daftar Isi [Tampil]

Lembaga pemasyarakatan Kelas II b Selong Lombok Timur
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com || Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kalapas kelas II b Selong, Purniawal menyampaikan untuk warga binaan sesungguhnya saat ini, Ia mengakui sedangan mencari orang, masyarakat atau kelompok orang yang bergerak dibidang sosial untuk menghapus tato gratis karena antusiasme warga binaan yang ada tatonya secara sadar ingin menghapus tato yang melekat ditubuhnya. Karena rata-rata warga binaan di Lapas Kelas II b Selong ini yang secara sukarela mau menghapus tatonya.

"Kalau dilakukan penghapusan tato secara mandiri itu biayanya mahal dan tidak ada biaya untuk itu," ungkapnya. Kamis (17/8/2023)

Makanya dalam kesempatan tersebut, menyampaikan mudahan ada lembaga sosial atau siapapun itu yang mau berbuat amaliyah demi kemanusian dan kesehatan, datang ke Lapas membantu waraga binaan disini untuk membatu menghapus tato.

"Mari datang ke lapas kelas II b Selong. Bila ada yang berhajat membantu warga binaan menghapus tato," ajaknya.

Harapannya agar semua elemen mulai dari tokoh masyarakat, agama dan pemerintah terkait serta kelompok masyarakat turut serta mengayomi dan memperhatikan warga binaan yg sudah bebas agar mereka memiliki pekerjaan dan tidak melakukan hal2 yg tidak baik dimasyarakat.

"Agar mereka tumbuh kembali rasa kepercayaan dirinya dan memiliki semangat dan tekad bawah dirinya adalah bagian dari sesama dan masyarakat yang  siap berkontribusi positif" harapnya.

Kalapas kelas II b Sslong, Purniawal, SH., MH bersama istri usai mengikuti upacara apel bendera 17 Agustus 2023, HUT RI 78 di lapangan Kantor Bupati Lombok Timur
Dikatakan Purniawal, Tidak perlu warga binaan ini diberikan materi cuma-cuma tapi berikan warga binaan ini setelah bebes sebuah pekerjaan, Ia memberikan contoh ada masyarakat atau perusahaan punya home industri mari berikan warga binaan itu untuk ikut menjadi pekerja atau karyawan.

"Karena di lapas mereka sudah dilatih berbagai keterampilan seperti cuci motor, sablon, paving blok, masaage, bekam dan sebagainya. Mari rekrut mereka agar mereka tidak kembali melakukan hal tercela," jelasnya.

Karena situasi dan kondisi di lingkungan di masyarakat itu sangat rentan dan berpengaruh terhadap pengulangan kejahatan yang dilakukan oleh narapidana (residivis)

"Kami di lapas waktunya terbatas untuk membina mereka karena ada yang hukumannya 3 - 4 bulan saja  sampai ada yang 20 tahun. Tetapi karena lingkungan dan kondisi ekonomi mereka akan kembali melakukan kejahatan karena tidak diperhatikan," terangnya.

Oleh karena itu Ia berharap semua elemen baik Lapas,  Pemerintahan, dan masyarakat berperan aktif dalam pembinaan narapidana ini.

"Jika tiga elemen ini berperan aktif, Insyaallah kejahatan ditengah-tengah masyarakat akan berkurang dan angka residivis bisa ditekan," harapnya.

"Besar harapan saya, agar warga binaan ini diberikan semacam bantuan untuk bekal para warga binaan pasca bebas untuk memulai usaha kecil setelah mereka keluar, karena kami sudah memberikan pelatihan keterampilan," terangnya.

Sementara dalam menyambut HUT kemerdekaan Lapas kelas II b selong juga menjalankan berbagai kegiatan pertandingan dan permainan, Dimana itu merupakan salah satu wujud untuk menanamkan rasa Nasionalisme dan cinta tanah air pada warga binaan.

"Perlombaan dan pertandingan itu walaupun bentuknya sederhana mereka sangat antusias dalam mengikutinya kerena dalam diri mereka timbul kesadaran ini hari kemerdekaan negara kita," ucapnya.

Dalam menjalankan perlombaan dan pertandingan para warga binaan berkolaborasi dengan petugas  dalam berlomba, seperti bola volly, tenis meja, catur, lari karung, dan makan kerupuk. Itu dilakukan semata-mata untuk menanamkan rasa Nasionalisme dan patriotisme warga binaan.

"Dari pertandingan dan perlombaan ada hadiah hiburan dan pembinaan buat mereka dan para petugas yang menjadi juara sebagai penyemangat," sebutnya.

Dan di momentum HUT RI 78 ini juga sudah dilakukan oenyematan sagalencana pada para petugas yang sudsh bertugas di Lapas ini dari yang 10 tahun hingga 30 tahun. Juga diberika  sertifikat penghargaan pada petugas purnabakti (pensiun -red).

"Penghargaan itu diberikan dari kantor sebagai tanda terimakasih atas jasa pengabdiannya mereka," pungkasnya. (RS)