LOMBOK TIMUR || Radarselaparang.com - Universitas Hamzanwadi sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia, selalu berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang nyata dan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di wilayah sekitar kampus.
Salah satu wujud implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dijalankan sebagai bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dalam konteks ini, KKN menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa Universitas Hamzanwadi untuk terlibat langsung dalam kegiatan KKN yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
"Di era perkembangan dan perubahan yang begitu pesat ini, terdapat tiga isu krusial yang membutuhkan perhatian serius, yaitu Stunting, Zero Waste, dan Pendidikan Inklusif," ujar Warek 1 Dr Abdullah Muzakkar, Rabu (02/08/2023).
Menurutnya, stunting sebagai masalah gizi kronis pada balita, merupakan tantangan serius yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, serta berpotensi mengganggu masa depan generasi penerus bangsa.
Sementara itu, masalah limbah yang tidak terkelola dengan baik, terutama sampah plastik, telah menimbulkan ancaman besar bagi lingkungan dan ekosistem. Begitu pula dengan isu pendidikan di masyarakat yang dalam implementasinya masih banyak yang belum ramah terhadap anak berkebutuhan khusus dan disabilitas.
Menghadapi tiga permasalahan tersebut, Universitas Hamzanwadi menyadari pentingnya terlibat secara aktif dalam upaya membangun kesadaran dan mencari solusi bersama dengan masyarakat. Oleh karena itu, KKN ini fokus pada pencegahan Stunting, Zero Waste dan Pendidikan Inklusif menjadi pilihan strategis untuk memberikan kontribusi nyata dalam memecahkan permasalahan ini.
Melalui kegiatan KKN Terpadu, mahasiswa Universitas Hamzanwadi akan berkolaborasi dengan masyarakat setempat untuk meningkatkan pemahaman tentang faktor penyebab stunting, mempromosikan pola makan yang sehat, dan memberikan edukasi tentang pentingnya perawatan anak balita untuk mengurangi angka stunting di wilayah tersebut.
"Mahasiswa juga akan terlibat aktif dalam mengidentifikasi dan mengimplementasikan program Zero Waste, seperti pengelolaan sampah yang berkelanjutan, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, serta pemanfaatan kembali limbah untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan," paparnya.
Selain itu, mahasiswa akan melakukan identifikasi, observasi, dan pemetaan terhadap anak berkebutuhan khusus dan disabilitas yang kemudian dilakukan proses pembelajaran dengan prinsip pendidikan inklusif.
"Melalui program KKN, para mahasiswa diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan meningkatkan kompetensi mereka di dunia nyata, karena pembelajaran tidak hanya terjadi di kelas, tetapi juga di masyarakat," papar doktor jebolan UNJ itu.
Di sisi lain, program KKN juga harus memberikan hasil yang signifikan terhadap pembelajaran mahasiswa serta memberikan dampak yang nyata terhadap pembangunan masyarakat. Program ini dikembangkan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada hasil penelitian, dengan beban studi sebesar 4 SKS.
Pelaksanaan KKN bertujuan untuk menumbuhkan empati dan kepedulian civitas akademik Universitas Hamzanwadi terhadap berbagai permasalahan riil yang dihadapi masyarakat, serta pembangunan yang berkelanjutan (sesuai dengan SDGs) yang dibutuhkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
"Selain itu juga diharapkan dapat melahirkan pribadi yang tangguh, unggul, berkepribadian mulia, serta berjiwa wirausaha, kepemimpinan, dan peneliti yang berkualitas tinggi. Pelepasannya nanti Senin 14 Agustus 2023 dengan jumlah peserta 255 orang," pungkasnya.(*)