Daftar Isi [Tampil]

Pekasih dan subak datangi wisma Soedjono Tetebatu temui raden Nino Soedjono
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com
|| Gejolak Saluran Pipa Air Minum (SPAM) Selatan yang dinangkan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara (BWS NT) terus tuai penolakan dari masyarakat Tetebatu tempat akan dilakukan mengambilan dari air.

Sejumlah pekasih dan subak ramai-ramai datangi Wisma Soedjono Tetebatu untuk membuat pernyataan penolakan dengan memuat petisi yang ditandatangani dan cap jempol dari semua yang hadir.

"Saya disini memfasilitasi dan memberikan pemahaman tetapi hasilnya masyarakat dan semua pekasih dan subak menolak," ungkap Raden Nino Soedjono saat dimintai keterangan media ini. Kamis (5/10/2023)

Dari pantauan media ini, pekasih dan kesubakan sebayak 180 orang tetap menolak karena jika SPAM Selatan ini dilanjutkan akan berdampak pada debit air yang mengairi persawahan sekitar sampai ke wilayah Sakra.

Ia juga mengakui sebelumnya PJ Bupati juga datang untuk dilakukan negosiasi agar proyek SPAM Selatan ini bisa dilanjutkan dengan mendatangkan beberapa tokoh. Namun nyatanya beberapa orang yang diminta datang malah diikuti oleh ratusan orang dengan hasil sama menolak SPAM Selatan dengan mengambil sumber air diwilayah tetebatu.

"Jangan hanya disini dijadikan proyek penyedotan air. Sudah dari PDAM ngambilnya disini lagi mau ambil yang lain lagi," terang salah satu pekasih.

Raden Nino Sodjono temui Pekasih dan Subak di berugak Wisma Soedjono Tetebatu
Jikapun pemerintah memaksakan kehendak untuk melanjutkan SPAM Selatan ini, Pekasih, kesubakan hingga masyarakat yang terdampak akan melakukan tindakan yang tidak bisa di duga.

"Kalau ngotot kami akan ancam suplay air PDAM di Stop yang ada di Wisma Soedjono. Dan jangan sampai terengwilis jilid  II terjadi," kecam warga.

Tentu ini akan merembet, Apalagi saat ini kontrak PDAM dengan sumber mata air di wilayah tetebatu akan berakhir pada bulan November 2023 mendatang.

"Saya saja saat sudah menerima desakan dari warga, juga dari keluarga besar untuk mempertimbangkan kelanjutan kontrak ini," ungkap Raden Nino.

Ia mengungkapkan selama ini banyak hal yang menjadi persoalan dan pertimbangan sebelum dilanjutkan kontrak.

"Dengan adanya penolakan yang datang berkeluh kesah ke wisma, saya tentu harus menerima dan menampung untuk disampaikan pada pemerintah daerah," tutupnya. (RS)