Daftar Isi [Tampil]

Dies Natalis, Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) Universitas Hamzanwadi, Dua dekade mengabdi Cerdaskan Generasi
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com || Dies Natalis Universitas Hamzanwadi, Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) Universitas Hamzanwadi merayakan momen bersejarah kelahirannya 20 tahun lalu dengan berbagai dinamika. Berlangsung di auditorium dengan meriah dihadiri mahasiswa, pengurus BEM FISE, dosen, dan para pemangku kepentingan universitas. Sabtu (11/11/2023).

Selama dua dekade ini, Prodi Pendidikan Sosiologi telah berperan penting dalam mencetak generasi, ahli sosiologi yang berkualitas, siap untuk berkontribusi dalam masyarakat. Dedikasi selama 2 Dekade ini juga telah melahirkan generasi berprestasi dengan sebaran lulusan bekerja di instansi.

"Prodi ini telah mecetak lulusan-lulusan yang sukses di berbagai bidang, seperti pendidikan, penelitian, pelayanan masyarakat, serta bidang lainnya. Baik lembaga swasta maupun negeri," kata Korprodi Pendidikan Sosiologi, M. Zainul Asror, MA.

Selain memperingati masa lalu yang gemilang, acara ini juga merupakan mementum untuk melakukan refleslksi dan menatap masa depan. Oleh karena itu prodi pendidika sosiologi terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas.

"Semoga program studi ini terus berkembang dan memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat dan bangsa. Selamat Dies Natalis ke-20 Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas Hamzanwadi," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Dr Abdullah Muzakar mengatakan, rentang waktu 20 tahun itu cukup panjang untuk membuktikan eksistensi prodi. Refleksi subjektifitas biasanya cukup dominan dengan klaim keberhasilan. Namun demikian, dibutuhkan refleksi yang objektif.

"Prodi Pendidikan Sosiologi kita merupakan prodi pertama di NTB. Namun demikian kita perlu melihat apakah kita sudah memberikan kontribusi besar atau tidak. Itu yang perlu direfleksi dan kita perlu menatap masa depan lebih baik," paparnya.


Ia menegaskan, otokritik ini sebagai bahan renungan sekaligus tantangan untuk menjadi program studi lebih kompetitif dan berdaya saing sehingga melahirkan generasi yang hebat dan memberikan kontribusi kepada masyarakat luas. 

"Tradisi kajian dan dialektika juga perlu ditingkatkan oleh mahasiswa. Selama ini saya melihat masih belum optimal. Jangan hanya diskusi saat perkuliahan. Itu tidak cukup, untuk membuat kita menunjukkan dialektika keilmuan," tegasnya.

Ia juga memotivasi seluruh mahasiswa untuk terus berprestasi. "Mari kita jadikan momen Dies Natalis ini sebagai awal dari babak baru yang penuh harapan bagi Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Universitas Hamzanwadi," pungkas dosen yang baru-baru ini menerbitkan 3 buah buku itu. (RS)


Ikuti kami di berita google