Daftar Isi [Tampil]

Muhammad Said kepala desa Anjani saat Pengukuhan Komunitas Mantan Pekerja Migran Perempuan (KOMPI Perempuan) desa Anjani
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com  || Beranggotakan 20 orang, kemudian membentuk sebuah lembaga yang diberi nama Komunitas Mantan Pekerja Migran Perempuan (KOMPI Perempuan). Agar memiliki legalitas formal, lembaga tersebut kemudian dikukuhkan, bertempat di kolam wisata Embulan Boroq Dewi Anjani, Kamis (30/11/2023).

Hadir dalam acara pengukuhan tersebut Ketua TP PKK Lotim Hj. Nurhidayati, Camat Suralaga beserta istri, Kades Anjani beserta istri dan staf, serta beberapa tokoh Desa Anjani.

Setiap orang memiliki hasrat untuk selalu berkumpul bersama anggota keluarga tercinta. Namun terkadang keinginan itu tak sesuai harapan. Sebagian orang terpaksa harus jauh dari keluarga yang dikarenakan berbagai musabab.

Beberapa orang bahkan lebih banyak menghabiskan waktunya di negeri orang demi dapat menafkahi keluarganya, sebut saja para para pejuang divisa yakni Pekerja Migran Indonesia (PMI). Tidak hanya laki-laki, bahkan tidak sedikit dari kaum perempuan memilih bekerja di negeri orang.

Di balik itu, mereka sesungguhnya selalu merindukan saat-saat berkumpul bersama keluarganya. Untuk mewujudkan hasratnya itu, tentu mereka harus memiliki penghasilan yang memadai untuk dapat menghidupi keluarganya.

Hal itulah yang menjadi dasar tercetusnya sebuah ide untuk membuat wadah berkumpul dan mengembangkan diri sekaligus menjadi peluang usaha bagi para mantan PMI perempuan yang ada di Desa Anjani, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur.

Ditemui usai pengukuhan, ketua KOMPI Perempuan, Qurratul Aini, kepada awak media menyampaikan, dasar terbentuknya komunitas tersebut atas keinginan mereka bersama untuk mendapatkan kesejahteraan di desa sendiri.

"Inisiatif ini lahir atas cita-cita para ibu-ibu mantan PMI untuk mendapatkan kesejahteraan. Sehingga tidak terpaku dan tidak kemudian bolak-balik lagi ke luar negeri," tuturnya.

Selain tentu, imbuh dia, atas keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang mandiri sehingga memiliki penghasilan untuk menghidupi keluarga dan anak-anaknya.

Saat ini, sebut dia, para anggota KOMPI Perempuan sudah memiliki usaha masing-masing dari dana bantuan pemerintah desa Anjani. Diantaranya mereka ada yang memiliki usaha kue, sembako dan lain-lain sesuai dengan skill masing-masing.

Dirinya berharap agar pemerintah baik Pemdes, Pemcam, maupun Pemda Lombok Timur untuk dapat memberikan bimbingan agar mereka mampu untuk terus mengembangkan diri agar mereka mampu mensejahterakan anak dan keluarganya.

"Kepada pemerintah, kami sangat berharap sekali untuk dibina dan diperhatikan terutama ibu Camat dan ibu Bupati, agar program-program kami bisa berjalan," tutupnya.

Di tempat sama Kepala Desa Anjani Muhammad Said mengaku bangga dan bahagia atas dikukuhkannya KOMPI Perempuan Desa Anjani. Pasalnya, komunitas tersebut adalah merupakan yang pertama di Lombok Timur, bahkan di NTB.

"Alahmdulillah hari ini kita telah mengukuhkan KOMPI Perempuan Desa Anjani yang dihadiri ibu Bupati, rombongan pak Camat Suralaga, dan tokoh-tokoh yang ada di Desa Anjani," tuturnya.

Pengukuhan tersebut, jelas dia, atas kerja sama dan dedikasi Lembaga Sosial Desa Anjani yang dikomandoi oleh Deni Wahyu. Suatu kebanggaan bagi Pemdes Anjani atas inisiatif putra putri terbaik desa tersebut yang telah melahirkan wadah terciptanya lapangan pekerjaan bagi para purna PMI.

"Alhamdulillah tahun kemarin kami juga kedatangan Kementerian Ketenagakerjaan, dan Alhamdulillah kami berikan suport untuk mantan PMI sebanyak sepuluh kelompok. Dan satu kelompok itu diberikan dua puluh juta," sebutnya.

Dari dana bantuan tersebut, terang dia, mereka (mantan PMI-red) pergunakan untuk membuka berbagai jenis usaha. Seperti usaha sembako, beternak ayam, pembuatan kue dan lain sebagainya.

Dikatakannya, Desa Anjani merupakan desa migran produktif. Sebab itulah pada tahun 2022 lalu, Desa Anjani dinobatkan sebagai Desa Migran Sejahtera oleh Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia (Kemenaker RI).

Said berharap, kedepan warga Desa Anjani mampu mengembangkan diri agar mampu menjadi produktif sehingga dapat mensejahterakan kaluarganya. Terlebih Pemdes sendiri sudah menyiapkan lapangan pekerjaan bagi mereka.

"Kami dari Pemdes Anjani sudah membuatkan lapangan pekerjaan. Seperti kolam wisata ini, yang kita pekerjakan di sini semuanya mantan PMI. Termasuk di pengolahan sampah dan lapak-lapak tempat mereka berjualan, kita berikan cuma-cuma tanpa ada pungutan apapun," pungkasnya. (RS)


Ikuti kami di berita google