Daftar Isi [Tampil]

drg Asrul Sani,M.Kes Kadis Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Lombok Timur.
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com || Menyambut hari Pahlawan yang jatuh tiap tanggal 10 November, Dinas pemuda dan Olahraga (Dipora) Lombok Timur (Lotim) memaknai hari Pahlawan dengan mengajak agar muda di era digital ini mewarisi semangat dari pahlawan.

Hal itu disampakain Kadispora Lotim Asrul Sani. Para pahlawan untuk bangsa dan negara tidak tanggung-tanggung rela mengorbankan segalanya. Dalam memaknai dan menghargai perjuangan para pahlawan, Selaku generasi muda bisa menguplikasikannya dengan segala perbuatan-perbuatan baik yang bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak.

"Tinggal dilihat dari aspek yang mana kemudian akan dituju tentu dengan berbagai aktivitas. Apakah itu seorang pelajar atau mahasiswa yang tentu dengan belajar yang baik dan sebagainya," ucapnya. Rabu (8/11/2023)

Ia mengatakan, Kalau melirik kebelakang dengan perngobanan para pahlawan tentu semua yang dilakukan itu adalah bentuk pengorbanan tidak hanya di dalam usaha tetapi dalam perjalanan hidupnya.

Karenanya selaku generasi muda haruslah menjiwai dan mewarisi kepahlawanan para pahlawan.  Apalagi ditambah dengan kegiatan-kegiatan yang positif secara individual maupun secara pendidikan yang maupun dilakukan secara berkelompok apapun secara personal di bidang yang dilaksanakan itu sudah dalam kategori memiliki icon pahlawan.

"Kita bikin minat dengan melihat pekerjaan itu berarti bagi orang lain setidaknya bermanfaat bagi diri sendiri," terangnya.

Jadi secara historis kepahlawanan di NTB yakni TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid juga bergerak  atau berjuang di bidang pendidikan dan bagaimana agar bisa menghasilkan integras bangsa juga  memiliki semangat persuasif dengan memajukan pendidikan di Pulau Lombok ini.

"Nah Para pemuda-pemuda tentu dengan berbagai aktivitas bisa berperan aktif atau dengan semangat pengorbanan dan kepahlawanannya bisa diaplikasikan di zaman sekarang ini," paparnya.

Dari aspek lain, baik itu bicara ekonomi lingkungan sosial, budaya dan sebagainya. Apa yang harusnya diambil dan di petik dari perjuangan, yakni mewarisi Semangat. 

"Pemuda akan mulai dengan suatu kondisi di mana tidak sama dengan saat ini, artinya  sekarang kondisi sudah baik, hidup lebih enak, makan mudah di dapat dan sebagainya," ungkapnya.

Tetapi zaman dulu semua serba sulir mulai transportasi sulit, kondisi lingkungan tidak kondusif dengan adanya penjajah, dan sebagainya tetapi semangat untuk lebih baik dari kondisi itu yang perlu dipertahankan.

"Artinya dengan keterbatasan yang dimiliki para Pahlawa  tetap memiliki semangat, seperti pantang menyerah, fokus dengan tujuan yang diinginkan,"  sebutnya.

Untuk memadukannya di era saat ini tentu sesuai dengan bidang dan bakat yang dimiliki, Sebagai pemuda-pemuda harus menekuni bidang apa yang minati dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.

Dengan adanya media-media sekarang baik media sosial juga media-media digital dan teknologi saat ini perlu ada inovasi-inovasi dari para pemuda  karena dapat permudah segala akses dalam berbagai aspek kehidupan.

"Satu yang paling minim saat ini yaitu bagaimana menggunakan media sosial dengan bijak," tutupnya. (RS)