Daftar Isi [Tampil]

Aksi massa bela TGB H.M. Zainul Majdi datangi Polda NTB tuntut Pria bernama Quraiys Shihab agar diproses secara hukum karena telah terang-terangan menyebut TGB sebagai ulama penjilat.
MATARAM Radarselaparang.com || Puluhan orang mendemo Polda NTB, mereka memprotes oknum pendakwah yang diduga menghina tokoh nasional TGB HM Zainul Majdi. Pria bernama Quraiys Shihab tersebut terang-terangan menyebut TGB sebagai ulama penjilat. Ia pun menyebut, siap melawan presiden. Hal itu disampaikan saat pengajian di acara Karang Bedil Bersholawat menyambut Bulan Rajab di Kota Mataram.

Ketua PD Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) Kota Mataram H Irzani mengatakan, tidak sepatutnya orang yang menyebut dirinya sebagai pendakwah menyampaikan ujaran kebencian di forum pengajian.

"Saya tidak rela manusia yang mengaku sebagai Habib malah menebar kebencian," katanya, Jumat (12/1/2024).

Dijelaskan Irzani, jajaran Polda NTB maupun pemerintah Kota Mataram harus segera mengambil sikap terhadap oknum yang mengaku sebagai pendakwah ini. Quraiys seharusnya menyampaikan hal baik di panggung dakwahnya.

"Tangkap, tangkap segera orang yang mengaku-ngaku sebagai Habib tapi menghina guru kami," tegasnya.

Irzani melanjutkan, upaya baik sebelum demo sudah ditempuh dengan tabayyun. Dalam pertemuan itu Quraisy mempersilahkan untuk menempuh jalur hukum.

"Upaya baik sudah kami ambil. Dan selanjutnya kami akan tempuh jalur hukum," tambahnya.

Ketua Himmah NWDI Kota Mataram Atfal dalam orasinya meminta aparat hukum segera menangkap orang yang mengaku habib ini. Ia marah karena dalam ceramahnya justru menghina sesama muslim. 

"Kami tidak terima guru dihina sebagai penjilat. Jangan melihat kami hadir sebagai hanya NWDI saja, tapi ini bentuk kekecewaan sebagai warga masyarakat," katanya.

Seperti diketahui, atas pernyataan Quraisy, Satgas Hamzanwadi langsung melakukan klarifikasi. Dalam video yang diterima ia anggota Satgas menanyakan apa alasan penyampaian ujaran kebencian di panggung dakwah itu. Bahkan, ia juga menyebut akan melawan presiden. Namun, Quraisy dalam pertemuan ini siap menghadapi segala laporan hukum. (*)


Ikuti kami di berita google