Daftar Isi [Tampil]

pelepasan merpati oleh Pj. Bupati Lotim H.M. Juaini Taufik didampingi jajaran Dinas Kesehatan diiringi gema tema peringatan "Hari Gizi Nasional ke- 64, MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting" yang diserukan seluruh hadirin
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com || Dalam rangka peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-64, DPC Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menggelar apel pagi di halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur pada Kamis (25/1/2024).

Peringatan tahun ini mengusung tema,"MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah bentuk komitmen Stunting", sebagai meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dalam menjaga kesehatan.

Pj. Bupati Lotim. H. M. Juaini Taofik yang hadir dikesempatan tersebut memberikan arahan tentang tiga isu prioritas selama menjabat, yang salah satunya adalah penurunan stunting.

"Saya berharap di akhir 2024 nanti penurunan angka stunting bisa mencapai 14% dari angka sebelumnya 16,18%  per Desember 2023," harap Juaini.

Menilik akar permasalahan stunting, yakni adanya persoalan gizi kronis. Untuk itu diperlukan upaya-upaya lintas sektoral. Salah satunya dengan kehadiran bayidan balita bisa mencapai 98% di posyandu.

"Karena itu diharapkan pendekatan lebih intens lagi dengan kader-kader posyandu dan perangkat desa lainnya," himbaunya.

Selanjutnya Pj. Bupati Juaini juga memberikan arahan kepada ASN dan OPD terkait yang bertugas sebagai pembina stunting, baik di kecamatan maupun Desa bisa membagi diri untuk mendetailkan data dan posisi sasaran penurunan stunting.

"Sehingga denganjumlah 1998 posyandu yang ada di daerah ini, tingkat kunjungan bisa tinggi dan stabil," ungkapnya.

Selain itu di posyandu kini sudah memiliki alat ukur tinggi dan berat badan balita yang paling valid dan reliable, yakni Antopometri. Sehingga tidak perlu menunggu akhir tahun untuk bisa melihat perkembangan penurunan stunting.

Selain posyandu, program PKK Cegah stunting di seribu hari kehidupan dini (Canting Srikandi), Dharma Wanita Cerdas, Bapak Asuh Stunting dan program lainnya diharapkan memberikan dampak positif. bisa

Tentunya tidak hanya permasalahan bayi atau balita stunting, akan tetapi gizi ibu hamil, serta pencegahan pernikahan usia dini, sebagai faktor penyebab stunting juga perlu mendapat pehatian khusus.

"Harus ada juga intervensi yang serius kepada gizi bagi ibu hamil," ujar Juaini.

Selanjutnya Pj. Bupati mengharapkan agar terus menjalin kolaborasi dan bersinergi dengan semua organisasi profesi, utamanya di lingkup Kesehatan, seperti Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan sebagainya.

"Saya ingin di hari ulang tahun ini, kita membangkitkan semangat kita lagi, meningkatkan kolaborasi, mengajak semua pihak untuk guyub dalam penurunan stunting," pungkasnya.

Diakhir acara dilakukan pelepasan merpati oleh Pj. Bupati, didampingi jajaran Dinas Kesehatan diiringi gema tema peringatan "Hari Gizi Nasional ke- 64, MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting" yang diserukan seluruh hadirin. (RS)


Ikuti kami di berita google