Daftar Isi [Tampil]

Drs Hultatang, Kabid Kesehatan hewan pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com
|| Sejumlah Kambing diserang jenis penyakit Scabies atau Penyakit kudis (penyakit kulit-red) di beberapa wilayah di Lombok Timur menyebabkan banyaknya kambing yang terpapar penyakit tersebut.

Jelaskan Hultatang, Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur, menyampaikan Penyakit Kulit pada hewan atau scabies adalah penyakit ektoparasit utama yang menyerang bagian kulit hewan ternak ruminansia (kambing, domba, sapi dan lain-lain-red). Skabies terutama menyerang kambing dan kelinci, serta dapat menular ke manusia (bersifat zoonosis).

"Scabies merupakan penyakit yang menyebabkan gatal sehingga menyebabkan depresi dan kelelahan. Jenis penyakit kulit ini bersifat zoonolsis yaitu dapat menular pada manusia. Scabies ini disebabkan oleh tungau Sacroptes scabiei," jelas Hultatang saat ditemui media ini diruang kerjanya. Rabu (24/4/2024)

Diterangkan Tatang, Kejadian kudis menular atau skabies pada ternak telah tersebar luas diseluruh Indonesia. Penyakit ini umumnya menyerang ternak pada keadaan kekurangan pakan, musim kemarau dan di lingkungan kandang yang kotor dan tidak terjaga kebersihanya secara rutin.

Gejala yang sering dijumpai pada hewan dengan penyakit ini adalah gatal pada bagian tubuh, bulu rontok, kulit kasar dan berkoreng, ternak gelisah dan nafsu makan menurun sehingga bisa menyebabkan kematian pada ternak.

Ditegaskan Tatang, Penyakit ini harus dicegah dengan cepat. Pencegahan scabies dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang dan ternak kambing itu sendiri, pemeriksaan yang rutin dan pemberian obat antiparasit secara teratur.

"Jika terdapat kambing yang sudah terinfeksi maka ternak tersebut harus dipisahkan dari kelompoknya dan ditempatkan di kandang isolasi, untuk mencegah penularan terhadap ternak – ternak yang lain," tegas Tatang.

Pengobatan bisa dilakukan melalui penyuntikan Ivermectin sebanyak 0,5 ml dibawah kulit (Subkutan), setelah itu lakukan dengan penyemprotan pada kambing, sedangkan pada kandang dan pekarangan dilakukan penyemprotan menggunakan Cypermethrin 25%.

Karenanya, Hul Tatang menyarankan pada peternak yang menemukan ternaknya kena penyakit kulit ini agar segera melalulan vaksinasi ternaknya dengan memghubungi petugas kesehatan hewan setempat agar tidak menular ke hewan yang lain.

Apalagi bila bersentuhan langsung dengan manusia bila imun (ketahanan) tubuh yang bersangkutan tidak kuat, maka akan cepat tertular. Ia tidak menyarankan masyarakat pakai oli karena proses penyembuhnnya lambat tetapi harus di vaksin.

"Jadi peternak kambing maupun sapi tidak perlu panik tapi segera laporkan ke petugas kesehatan hewan setempat agar secepatnya dilakukan vaksin," pungkas Tatang. (RS)


Ikuti kami di berita google