Calon Bupati dan Wakil Lombok Timur (Lotim) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H.M.Syamsul Luthfi dan H.Abdul Wahid (Luthfi Wahid) |
Menurut H.M.Syamsul Luthfi (HMSL) pasangan Luthfi Wahid ini bukan ujug-ujug secara instan terbentuk, tetapi ia sudah melakukan komunikasi jauh sebelumnya, karena menurut H.M.Syamsul Luthfi dirinya sudah kenal sangat lama. Bahkan di Pilkada Tahun 2018 dirinya sudah menawarkan untuk berpasangan dengan H.Abdul Wahid.
"Saya dengan H.Abdul Wahid sudah lama saling kenal karena beliau sebagai anggota DPRD Provinsi dan saya di DPR RI. Bahkan ditahun 2018 Pernah saya tawarkan kepada beliau untuk mendampingi saya saat itu. Setelah beliau menyatakan diri tidak sanggup, barulah saya cari pasangan yang lain,"ungkap HMSL di hadapan awak media.
Dikatakannya, Jika Allah SWT mentakdirkan Luthfi Wahid menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur, maka akan tetap berkonsultasi dengan pendahulunya yang berkuasa selama 20 tahun yakni H.Ali Bin Dahlan dan H.Sukiman Azmy.
"Dalam implementasi program saya bersama Bapak H.Abdul Wahid jika di izinkan oleh Allah SWT untuk memimpin Lombok Timur, maka kami akan tetap berkonsultasi dengan kedua senior kami tersebut yakni Bapak H.Ali Bin Dahlan dan Bapak H.Sukiman Azmy kira-kira apa yang belum dituntaskan oleh beliau dimasa kepemimpinannya, maka kami siap untuk melanjutkannya,"terangnya.
Menurut HMSL selama 20 tahun kepemimpinan H.Ali BD dan H.Sukiman Azmy Lombok Timur sudah on the Track, tinggal kami akan memperbaiki beberapa aspek saja.
"Aspek-aspek yang kami maksudkan seperti belum hadirnya pemerintah secara maksimal dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat lombok timur, dan kita ingin pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dalam arti pertumbuhan ekonomi yang mengedepankan pemerataan,"ungkapnya.
Untuk mewujudkan perekonomian yang merata pasangan Luthfi Wahid jika ditakdirkan untuk memimpin Lombok Timur, maka di 21 Kecamatan se Lombok timur harus ada pasar tradisionalnya.
"Saya contohkan Kecamatan Sukamulia sampai saat tidak punya pasar tradisional meskipun sebenarnya kecamatan ini dekat dengan kecamatan Selong dan Kecamatan Masbagik. Tetap dia terisolir karena belum punya pasar tradisional, sehingga kalau masyarakat Sukamulia mau beli kebutuhan sehari-hari, harus mereka pergi ke pasar Pancor atau Masbagik yang cukup jauh,"beber HMSL.
Dalam upaya pemerataan ekonomi, masing-masing kecamatan harus diberlakukan sama, karena sampai saat ini masih ada kecamatan yang belum memiliki pasar tradisional sebagai pusat perekonomian masyarakat setempat.
Dikatakannya masyarakat Lombok Timur memiliki kreatifitas yang sangat luar biasa dibidang perekonomian dan perdagangan, sehingga pasar-pasar besar yang ada di Lombok ini selalu diisi oleh pedagang asal Lombok Timur.
"Coba kita lihat pasar Jelojok, Pasar Renteng Praya dan Pasar Sweta pasti banyak masyarakat pedagang Lombok timur yang jualan di tempat tersebut. Itulah yang menjadi dasar pemikiran kita sehingga disetiap kecamatan dilombok timur ini harus punya pasar sebagai pusat ekonomi masyarakat kita,"harapnya.
Untuk mengakomodir semangat dan kegigihan masyarakat pedagang Lombok Timur, pemerintah daerah harus hadir untuk menopang kreativitas mereka dengan menyiapkan pasar modern dan pasar tradisional di seluruh kecamatan di kabupaten Lombok Timur.(RS)
Ikuti kami di berita google