Sumur TKP meninggalnya siswa SMKN 1 Sukamulia |
Kejadian tersebut menimpa LRS (15) saat ini duduk di kelas X SMAN 1 Sukamulia, Sekitar pukul 12.30 wita bertempat di tanah kebun belakang sekolah SMAN 1 Sukamulia, Dusun Dasan Montong Desa Sukamulia Timur Kecamatan Sukamulia.
Dari informasi yang berhasil dihimpun aparat polisian, Polsek Sukamulia, Polres Lombok Timur. Sekira pukul 12.30 wita Sekolah SMAN 1 Sukamulia melaksanakan kegiatan Sholat Dzuhur berjamaah di Musholla SMAN 1 Sukamulia, dan korban keluar dari Lingkungan sekolah (bolos) dengan cara memanjat tembok pagar pada bagian belakang sekolah selanjutnya melompat ke tanah belakang luar sekolah.
Di belakang sekolah adalah tanah milik AMAQ AWAN alamat dusun Dasan Montong Desa Sukamulia Timur Kecamatan Sukamulia, Pada tanah tersebut terdapat sumur yang terletak disebelah tembok sekolah dengan jarak sekitar 1,5 meter dari tembok pagar, Dengan diameter sumur 80 cm dan kedalaman 10 meter dan ditutup dengan beton bundar.
Pada saat korban melompat dari atas tembok pagar langsung mendarat diatas penutup sumur sehingga penutup sumur pecah dan korban terjatuh ke dalam sumur.
Selanjutnya warga dan siswa yang mengetahui kejadian tersebut melaporkan ke pihak sekolah dan pihak sekolah menghubungi Damkar untuk evakuasi korban.
Selanjutnya sekitar pukul 13.30 wita korban berhasil dievakuasi dan dibawa ke PKM Dasan Lekong dan oleh piket jaga PKM Dasan Lekong dan diterima perawat piket dan dilakukan pemeriksaan medis.
Kejadian tersebut dibenarkan Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Osman, Bahwa korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, dan ditemukan luka lecet pada lengan kanan serta luka lebam pada kepala bagian atas.
Atas kejadian tersebut, Aparay kepolisi melakukan Cek TKP, Interogasi saksi-saksi, Koordinasi dengan pihak sekolah dan PKM Dasan Lekong, dan Surat Pernyataan penolakan otopsi oleh keluarga.
"Korban telah dibawa oleh keluarga ke rumah duka di Desa Padamara dan pihak keluarga menerima kejadian meninggalnya korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi," terang Nikolas. (RS)
Ikuti kami di berita google