![]() |
GOW Lombok Timur lokakarya pencegahan perundungan di Pondok Pesantren Muhammadiyah (MBS) Selong |
"Sebelum lokakarya, saya takut melawan para pelaku intimidasi,” kata Safa Marwa, siswa MBS Selong. “Sekarang saya tahu saya mendapat dukungan dari guru dan teman-teman saya.” sambung Marwah.
Sebelumnya, Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah MBS Selong, Unwanulhubby, mengapresiasi inisiatif GOW. Menurutnya, sosialisasi ini sangat relevan dengan kondisi saat ini dan memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para siswa mengenai bahaya bullying.
"Antusiasme anak-anak sangat tinggi. Mereka aktif bertanya dan berpartisipasi dalam diskusi. Ini menunjukkan bahwa mereka sangat terbuka dengan materi yang disampaikan," ujar Unwanulhubby.
Unwanulhubby menjelaskan bahwa melalui sosialisasi ini, diharapkan para siswa dapat memahami dampak buruk bullying, baik bagi pelaku maupun korban.
"Bullying dapat berdampak pada kepercayaan diri, kesehatan mental, bahkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, pencegahan harus dilakukan sejak dini," tegasnya.
Dikatakan Ketua GOW Lombok Timur, Hj. Nasihi, M. Pd. Bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari komitmen GOW dalam memberikan perlindungan bagi anak-anak.
"Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di lingkungan masyarakat," ujarnya.
GOW juga menekankan pentingnya peran semua pihak dalam mencegah bullying, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat.
"Orang tua harus lebih memperhatikan perilaku anak-anak mereka, sementara sekolah harus menciptakan lingkungan yang inklusif dan bebas dari segala bentuk kekerasan," tambah Hj. Nasihi.
Untuk memperkuat upaya pencegahan bullying, GOW berencana untuk melibatkan berbagai pihak, termasuk kepolisian.
"Kami akan bekerja sama dengan kepolisian untuk memberikan pemahaman hukum terkait bullying, sehingga pelaku dapat diberikan sanksi yang sesuai," jelas Hj. Nasihi.
GOW berharap sosialisasi ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari bullying bagi anak-anak di Lombok Timur.
"Kami ingin anak-anak tumbuh menjadi generasi yang berkarakter, saling menghargai, dan peduli terhadap sesama," tutup Hj. Nasihi. (RS)
Ikuti kami di berita google