Daftar Isi [Tampil]

Kabid BPBD Lombok Timur, Hadi Jayari
LOMBOK TIMUR, Radarselaparang.com || Hujan deras yang mengguyur Lombok Timur sepanjang Januari telah menimbulkan kerusakan parah di sejumlah titik, terutama akibat tanah longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur saat ini tengah berjibaku melakukan pendataan dan perhitungan kerugian untuk segera memulai perbaikan.

Kabid BPBD Lombok Timur, Hadi Jayari, mengungkapkan bahwa beberapa lokasi bencana memerlukan penanganan khusus dan biaya yang cukup besar.

"Beberapa titik yang memerlukan beronjongan seperti Wanasaba, Selong, Kembang Kuning, dan Suralaga tidak memerlukan pemasangan beronjong untuk mencegah terjadinya longsor susulan," jelasnya.

Jayari menambahkan, Saat ini pihaknya masih menunggu alokasi dana tidak terduga untuk memulai proses perbaikan. "Setelah proses asesmen dan perhitungan selesai, kami akan segera melakukan pengadaan bahan material," terang Jayari.

Total kerugian akibat bencana alam ini diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar. Biaya terbesar berasal dari pengadaan beronjong yang diperlukan untuk memperkuat tebing yang longsor namun ini ada bantuan dari BWS.

"Kita berharap tidak ada lagi bencana susulan yang terjadi," harap Jayari.

Mengingat tingginya intensitas hujan dan potensi terjadinya bencana susulan, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melapor jika terjadi tanda-tanda bahaya.

"Kami telah melakukan langkah-langkah antisipasi dan penanganan darurat. Namun, peran serta masyarakat sangat penting untuk mengurangi risiko kerugian," ujar Jayari.

Perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana alam menjadi prioritas utama BPBD Lombok Timur. Pasalnya, kerusakan infrastruktur tidak hanya berdampak pada perekonomian masyarakat, tetapi juga dapat mengancam keselamatan jiwa.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan proses perbaikan dapat berjalan dengan cepat dan efektif. Pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk mencegah terjadinya bencana serupa di masa mendatang. (RS)


Ikuti kami di berita google.