![]() |
Nurul Hadi, SS., sekretaris BAZNAS Lombok Timur |
Program inovatif ini digagas untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Lombok Timur secara mandiri melalui penguatan ekonomi.
"Kami ingin yang tadinya penerima zakat, ke depannya bisa menjadi pemberi zakat. Ini adalah langkah konkret untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Lombok Timur," terang Sekretaris Baznas Lotim, Nurul Hadi, pada Jumat (25/4).
Menurut Nurul Hadi, program ini akan dimulai dengan pendataan menyeluruh terhadap para pelaku usaha kecil yang selama ini berstatus mustahiq. Pendataan ini mencakup detail jenis usaha, lokasi, hingga kelayakan usaha, yang akan menjadi landasan pemberian bantuan.
Setelah pendataan rampung, Baznas Lotim akan memberikan bantuan modal hibah yang tidak perlu dikembalikan, disertai dengan pendampingan intensif dari narasumber ahli. Bantuan ini bersifat hibah, tanpa kewajiban pengembalian.
"Kami juga akan memastikan setiap pelaku usaha mendapatkan pendampingan yang memadai untuk mengembangkan usaha mereka," tambah Nurul Hadi.
Uniknya, bantuan modal yang disalurkan tidak akan seragam. Baznas Lotim akan menyesuaikannya dengan hasil analisis di lapangan, memastikan bantuan tersebut tepat sasaran sesuai kebutuhan masing-masing usaha. Hal ini penting agar modal yang diberikan benar-benar mendorong pertumbuhan usaha.
Program ambisius ini telah resmi tercatat dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Baznas Lotim 2025. Baznas Lotim berharap program ini dapat menjangkau lebih banyak pelaku UMKM dan menciptakan lebih banyak muzakki di Bumi Selaparang. (RS)