LOMBOK TIMUR - Radarselaparang.com || Sivitas Akademika Institut Agama Islam HAMZANWADI (IAIH) Pancor menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk merenungkan dan mengambil pelajaran penting dari berbagai tonggak sejarah bangsa. Salah satu momentum yang disoroti adalah peringatan 82 tahun berdirinya Madrasah Nahdhatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI), yang didirikan pada 21 April 1943 di Pancor, Lombok Timur.Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Hubungan Masyarakat IAIH Pancor, Dr. Abdul Hayyi Akrom, M.Pd.
Pendirian NBDI merupakan karya monumental Pahlawan Nasional asal Nusa Tenggara Barat, al Magfurullah TGKH. Muhammad Zaenuddin Abdul Majid. Lebih dari sekadar lembaga pendidikan, NBDI menjadi pusat pendidikan perempuan pertama di Indonesia Timur pada masanya.
Langkah ini merupakan jawaban visioner atas kondisi sosial bangsa yang kala itu masih tertinggal dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. TGKH. Muhammad Zaenuddin Abdul Majid, yang juga mendirikan Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) pada tahun 1934, hadir dengan NBDI sebagai wadah pemberdayaan kaum perempuan Nusantara, khususnya di Lombok, melalui pendidikan dan ilmu.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Hubungan Masyarakat IAIH Pancor, Dr. Abdul Hayyi Akrom, M.Pd., menyampaikan kepada media pada Senin (21/4/2025) di Pancor, bahwa sangat krusial bagi seluruh elemen bangsa untuk mengambil ibrah (pelajaran) dari sejarah NBDI.
Pelajaran tersebut meliputi keteguhan iman dan taqwa, spirit perjuangan, semangat pantang menyerah, kontribusi nyata, semangat emansipasi, dan dedikasi untuk memberikan yang terbaik bagi agama dan bangsa.
"Nilai-nilai iniyang telah diwariskan oleh al Magfurullah TGKH. Zaenuddin Abdul Majid melalui pendirian NBDI," terang Dr Hayyi.
Lebih lanjut, Dr. Hayyi Akrom menekankan bahwa spirit dan semangat juang yang ditunjukkan oleh Pahlawan Nasional asal NTB dalam mendirikan NBDI tetap sangat relevan bagi generasi penerus dalam mengisi kemerdekaan. Di tengah keterbatasan zaman saat itu, TGKH. Zaenuddin Abdul Majid hadir dengan semangat membara untuk mendirikan, mencerdaskan, dan memajukan kualitas hidup perempuan Nusantara melalui NBDI.
Menghadapi tantangan bangsa yang semakin kompleks, Sivitas Akademika IAIH Pancor memandang bahwa pelajaran berharga dari pendirian NBDI sangatlah relevan. Dalam memajukan bangsa, landasan utama haruslah iman dan taqwa. Selain itu, sikap optimis, pantang menyerah pada keterbatasan, dan menjaga semangat untuk terus memberikan yang terbaik bagi agama dan bangsa harus terus membara dalam diri setiap generasi penerus.
"Momentum ini bertepatan pula dengan semangat emansipasi wanita yang diperingati setiap tanggal 21 April sebagai Hari Kartini," ungkap Dr Hayyi. (RS)