LOMBOK TIMUR - Radarselaparang.com || Warga Kelurahan Kelayu Utara, Kecamatan Selong, Lombok Timur digegerkan dengan percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang pria bernama Saprudin (40 tahun) pada Sabtu malam (26/4) sekitar pukul 20.00 WITA. Korban nekat melompat dari atas Jembatan Ledang setinggi kurang lebih 15 meter ke aliran sungai Kokok Tojang.TKP OGDJ terjun Jembatan Ledang setinggi kurang lebih 15 meter ke aliran sungai Kokok Tojang.
Menurut keterangan saksi mata, Wendra (40 tahun), seorang pedagang yang tinggal di sekitar lokasi kejadian, ia mendengar teriakan minta tolong tak lama setelah melihat seseorang melompat dari jembatan.
Karena jaraknya yang hanya sekitar 30 meter, Wendra segera mendatangi sumber suara dan mengenali korban sebagai Saprudin. Ia pun langsung meminta bantuan warga sekitar untuk melakukan pencarian di sekitar bawah jembatan.
Saksi lainnya, Ahmad Arifin (57), yang merupakan Ketua Lingkungan Presak Barat, mengungkapkan bahwa Inisial S diduga kuat mengalami gangguan jiwa (ODGJ) kambuhan.
Ia menuturkan bahwa S sering bepergian ke luar Kecamatan Selong dan pihak keluarga pernah membawanya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Selagalas. Saat penyakitnya kambuh, korban cenderung menarik diri dan tidak mau berkomunikasi. Sehari-hari, korban bekerja sebagai pencari rumput atau pengarah sapi.
Tim gabungan dari BPBD, Damkar, dan Kepolisian tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 20.10 WITA dan segera melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai Kokok Tojang. Arus sungai yang deras sempat menyulitkan proses pencarian awal.
Setelah melakukan penyisiran, korban akhirnya ditemukan sekitar pukul 22.20 WITA oleh masyarakat yang dibantu oleh petugas kepolisian dan BPBD, sekitar 300 meter dari titik awal korban melompat.
Saat ditemukan, korban dalam kondisi kepala terluka akibat benturan batu, namun masih teraba denyut nadinya. Petugas langsung membawa korban ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Soedjono Selong menggunakan mobil double cabin milik Damkar untuk mendapatkan penanganan medis.
Sayangnya, setibanya di IGD RSUD Soedjono Selong sekitar pukul 22.30 WITA, dokter jaga, Dr. Ariyo, menyatakan bahwa S telah meninggal dunia. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya luka di kepala, dada, serta luka lecet di sekujur tubuh korban. Dokter menduga penyebab utama kematian adalah kekurangan oksigen, yang ditandai dengan perubahan warna tubuh korban menjadi biru.
Kejadian ini dibenarkan Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman, mengatakan pihak kepolisian telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan dari para saksi. Kapolsek Selong juga telah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan kepala lingkungan setempat.
"Pihak keluarga korban menerima kejadian tragis ini sebagai sebuah musibah," singkat AKP Nikolas. (RS)