LOMBOK TIMUR - Radarselaparang.com || Kabar duka menyelimuti aktivitas pendakian di Gunung Rinjani. Seorang pendaki mancanegara asal negeri Jiran Malaysia, Chuah Uei Chyi, dilaporkan mengalami kecelakaan tragis di jalur pendakian Sembalun pada Ahad (27/4) sekitar pukul 14.11 WITA. Lokasi kejadian berada sekitar 200 meter di bawah Pelawangan Sembalun, mengarah ke keindahan Danau Segara Anak.Evakuasi korban jatuh pendaki asal Malaysia Chuah Uei Chyi oleh Para porter dari Trakking Organizer bersama tim medis
Informasi mengenai insiden nahas ini pertama kali diterima oleh pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) melalui laporan dari Trakking Organizer “Halomi Trekker”. Menanggapi laporan tersebut, tim gabungan bergerak cepat untuk melakukan verifikasi data dan mempersiapkan misi evakuasi.
Kepala Balai TNGR (BTNGR) Mataram, Yarman, membenarkan kejadian ini melalui pesan singkat. “Kami menerima telepon dari pihak Halomi Trekker yang menginformasikan adanya kecelakaan yang menimpa salah satu tamu mereka,” ucap Yarman.
“Setelah kami verifikasi data tamu atas nama Chuah Uei Chyimelalui e-ticket, tim evakuasi langsung kami siagakan," sambung Yarman.
Berdasarkan data yang dihimpun, korban memulai pendakian melalui jalur Sembalun sejak Sabtu (26/4) dan dijadwalkan turun pada Ahad (27/4). Namun, hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti kecelakaan yang menimpa pendaki malang tersebut masih belum diketahui.
Respons cepat ditunjukkan oleh tim medis dari Ranger Rinjani yang bersiaga di shelter emergency Pelawangan Sembalun. Sekitar pukul 14.30 WITA, mereka diperintahkan oleh tim Emergency Medical Handling Crew (EMHC) untuk segera bergerak menuju lokasi korban dengan membawa tandu, sebagai persiapan evakuasi dan pemberian pertolongan pertama.
Upaya evakuasi pun segera diinisiasi.
Para porter dari Trakking Organizer menunjukkan inisiatif tinggi dengan membantu menandu korban menuju Pelawangan Sembalun. Langkah ini diambil untuk mempermudah koordinasi dan tindakan medis lebih lanjut.
"Untuk mempercepat proses evakuasi dan penanganan, korban ditandu ke atas menuju Pelawangan Sembalun. Saat ini, tim sedang dalam perjalanan,” jelas Yarman.
Kabar menggembirakan datang sekitar pukul 16.51 WITA. Pihak TNGR menerima informasi dari Trakking Organizer bahwa korban telah berhasil mencapai Pelawangan Sembalun atau shelter emergency.
"Kami mendapatkan konfirmasi bahwa korban sudah sampai di Pelawangan. Ini tentu mempercepat proses penanganan medis,” kata Yarman dengan nada lega.
Selanjutnya, pada pukul 17.30 WITA, proses evakuasi korban dari Pelawangan Sembalun mulai dilakukan. Pihak TNGR memperkirakan proses ini akan memakan waktu cukup lama mengingat kondisi jalur pendakian yang dikenal menantang.
Pihak TNGR menegaskan komitmennya untuk terus memberikan informasi terkini mengenai perkembangan kondisi korban serta jalannya proses evakuasi.
"Kami akan terus memantau dan melaporkan perkembangan situasi ini,” tegas Yarman.
Ia mengingatkan, Insiden tragis ini menjadi pengingat bagi seluruh pendaki akan pentingnya kewaspadaan, persiapan fisik dan mental yang matang, serta pemahaman akan potensi risiko yang ada di kawasan pegunungan.
"Selain itu, kesiap-siagaan tim penyelamat dalam menghadapi situasi darurat di Gunung Rinjani patut diapresiasi," pungkas Yarman. (RS)