![]() |
Proses evakuasi jenazah korban |
Korban meninggal dunia adalah seorang pelajar bernama Arjuna, berusia 15 tahun, warga Dusun Sandubaya Barat, Desa Labuhan Lombok, Kecamatan Pringgabaya. Ia mengalami luka parah di bagian kepala. Sementara itu, penumpangnya, Radit (15 tahun), yang juga seorang pelajar beralamat sama, mengalami patah kaki dan harus dirujuk ke RSUD Soedjono Selong untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Truk Mitsubishi dengan nomor polisi N 9561 EB dikemudikan oleh Hernanda Manullah, seorang wiraswastawan berusia 21 tahun, beralamat di Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun.
Menurut keterangan saksi mata, Hunisillawati (48), warga Sembalun Bumbung, kecelakaan bermula ketika truk yang dikemudikan Hernanda sedang mengangkut sayuran dari arah Suela menuju Sembalun. Di saat bersamaan, sepeda motor Suzuki Satria FU tanpa plat nomor yang dikendarai Arjuna melaju dari arah Sembalun menuju Suela, diduga baru saja kembali dari kawasan perbukitan Sembalun.
Kronologis kejadian menyebutkan bahwa pengendara sepeda motor berusaha menyalip beberapa kendaraan di depannya. Namun, setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), dari arah berlawanan (Suela) datang truk. Meskipun pengemudi truk sempat berupaya menghindar ke kiri, tabrakan tak terhindarkan. Akibat benturan keras tersebut, Arjuna meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara Radit yang dibonceng mengalami patah kaki.
Pihak kepolisian segera mendatangi TKP setelah menerima laporan. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi olah TKP dan mengevakuasi korban menggunakan ambulans RSUD Selaparang.
Kejadian ini dibenarkan Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman, mengatakan dari catatan kepolisian, kurangnya kehati-hatian dalam berkendara dan minimnya pemahaman terhadap kondisi medan menjadi salah satu faktor utama terjadinya kecelakaan lalu lintas di wilayah kawasan hutan Taman Nasional Gunung Rinjani. Lokasi terjadinya kecelakaan diketahui merupakan area turunan dan tikungan yang cukup berbahaya.
"Pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh pengguna jalan, khususnya yang melintasi kawasan hutan Rinjani, untuk meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi peraturan lalu lintas demi menghindari kejadian serupa di masa mendatang," terang AKP Nikolas. (RS)