Daftar Isi [Tampil]

Kalapas Kelas IIB Selong Ahmad Sihabudin (kanan) didampingi Humas Lapas Ahmad Saefandi (kiri)
LOMBOK TIMUR - Radarselaparang.com || Kabar duka menyelimuti program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas IIB Selong. Seorang warga binaan bernama KY (36), yang tengah mengikuti program perbantuan panen jagung di wilayah Menanga Baris, ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (26/4) kemarin.

Kepala Lapas Selong, Ahmad Sihabudin, membenarkan kejadian tragis ini. "Memang betul KY ini diperbantukan untuk memanen di Menanga Baris, yang bersangkutan kabur dari sana," ujarnya kepada awak media pada Ahad (27/4).

Pihak Lapas bergerak cepat setelah menerima kabar penemuan jenazah di sungai Dusun Lingkung Lauq, Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur. Petugas segera menuju RSUD Selong dan memastikan bahwa jenazah tersebut adalah KY, warga binaan yang melarikan diri saat apel siang di lokasi panen raya jagung pada hari yang sama.

Terdapat sedikit inkonsistensi informasi mengenai identitas korban di awal pemberitaan. Kalapas meluruskan, "Kalau pemberitaan yang bersangkutan bernama Hariyanto (50) tetapi di data kami korban bernama Kariyanto (35)." sebut Sihabudin.

Sihabudin menjelaskan lebih lanjut bahwa program perbantuan panen merupakan wujud pemberdayaan warga binaan sekaligus kontribusi Lapas Selong dalam membantu petani setempat. KY seharusnya bertugas di Menanga Baris hingga 30 April bersama 10 rekan warga binaan lainnya, bergabung dengan 14 orang yang sudah lebih dulu berada di lokasi. 

"Menyusul insiden ini, seluruh warga binaan yang bertugas dalam program SAE di Menanga Baris telah ditarik kembali ke Lapas malam," terang Sihabudin.

Kalapas menegaskan bahwa seluruh peserta program SAE telah melalui proses seleksi ketat dan menerima upah yang layak. Ia juga menepis spekulasi bahwa KY terlibat kasus narkoba atau pembunuhan. Program ini diperuntukkan bagi warga binaan dengan catatan perilaku baik selama menjalani masa hukuman. 

"Yang bersangkutan malah berkelakuan baik di dalam lapas, makanya bisa dipilih untuk menjadi tenaga bantuan panen di Menanga Baris," sesal Sihabudin atas kejadian nahas ini.

Insiden ini mendorong Lapas Selong untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme dan Standar Operasional Prosedur (SOP) program SAE perbantuan panen. Pihak keluarga KY telah menerima kepergian almarhum sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi. Jenazah KY telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan pada hari ini Ahad (27/4).

Menanggapi pemberitaan yang beredar, Kalapas Ahmad Sihabudin menegaskan bahwa pihaknya telah menerima informasi mengenai kaburnya KY dari petugas di Pos SAE Menanga Baris pada Sabtu siang. Pencarian segera dilakukan setelah yang bersangkutan tidak ditemukan saat apel pengecekan.

Sebelum waktu sholat Ashar, pihak kepolisian menginformasikan penemuan mayat dengan ciri-ciri yang sesuai dengan warga binaan yang melarikan diri. Setelah pengecekan di RSUD Selong, dipastikan bahwa jenazah tersebut adalah benar narapidana yang melarikan diri dari SAE Menanga Baris.

Lapas Kelas IIB Selong menyatakan dukungan penuh terhadap proses penyelidikan yang akan dilakukan oleh pihak kepolisian terkait insiden ini. Keberadaan SAE Menanga Baris sendiri merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam ketahanan pangan, memberdayakan warga binaan melalui program pertanian, peternakan, dan pariwisata pantai.

"Terkait dengan kejadian ini pihak Lapas Selong akan melakukan evaluasi terkait dengan penempatan petugas pengamanan dan pengawasan di Pos SAE Menanga Baris," pungkas Ahmad Sihabudin. (RS)