LOMBOK TIMUR - Radarselaparang.com || Sebanyak 6.800 anak yatim piatu di Lombok Timur mulai merasakan angin segar dengan percepatan aktivasi buku rekening Mandiri mereka. Kegiatan yang digagas oleh Direktorat Rehabilitasi Sosial Republik Indonesia ini diselenggarakan di Pendopo Bupati Lombok Timur, Senin (19/5), dan dihadiri langsung oleh Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin.Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin saat memberikan bantuan secara simbolis pada anak yatim piyatu
Acara yang dirangkai dengan penyerahan simbolis bantuan sosial ini menjadi langkah penting dalam memastikan akses bantuan bagi anak-anak yatim piatu. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Umum LKKS Kabupaten Lombok Timur Hj. Ra’yal Ain Warisin, Kepala Dinas Sosial Lombok Timur, serta perwakilan dari Bank Mandiri dan Kementerian Sosial RI.
Dalam sambutannya, Bupati Haerul Warisin menyoroti fakta bahwa Lombok Timur merupakan kabupaten terpadat di NTB, sekaligus memiliki jumlah anak yatim piatu terbanyak.
"Anggaran untuk memelihara anak yatim piatu tidak bisa hanya dari Kementerian Sosial saja," ujar Bupati.
Untuk itu, Pemerintah Daerah akan berupaya mencari regulasi dan bersinergi dengan berbagai lembaga lokal seperti BAZNAS Lombok Timur dan program Corporate Social Responsibility (CSR) BUMD.
Menyikapi masih adanya kendala pendataan dan aktivasi, Bupati Haerul Warisin meminta Kepala Dinas Sosial Lombok Timur untuk segera berkoordinasi dengan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) di tingkat kecamatan. Hal ini bertujuan untuk mendata anak-anak yatim piatu yang belum terjamah bantuan.
Bupati juga menyampaikan pesan menyentuh kepada anak-anak yatim piatu yang hadir. Jangan berkecil hati meski tidak punya orang tua, banyak anak yatim yang berhasil tanpa orang tua, sembari mengajak semua yang hadir untuk menjadi orang tua bagi mereka.
"Harta yang disedekahkan untuk anak yatim tidak akan berkurang, melainkan akan mendatangkan keberkahan dan kebaikan," ungkap bupati Warisin.
Apresiasi tinggi datang dari Perwakilan Kementerian Sosial RI, Ari Mukti, atas kesigapan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam mengatasi kendala pendataan anak yatim piatu.
"Lombok Timur adalah yang paling banyak anak Yatim Piatunya dari seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia," ungkap Ari Mukti.
Dari total 6.800 anak yatim piatu, 3.000 di antaranya berasal dari Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan sisanya dari individu. Dilaporkan bahwa sebanyak 4.166 anak sudah melakukan pencairan bantuan, sementara 1.972 anak ditambah sisanya yang berasal dari lembaga belum melakukan transaksi. Setiap anak akan menerima bantuan sosial sebesar Rp 200.000 per bulan.
Bantuan ini diharapkan, meski nominalnya tidak besar, dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendukung terwujudnya Lombok Timur yang Sejahtera, Adil, Maju, Religius, dan Transparan (SMART). (RS)