![]() |
Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, saat menyambut Kedatangan tim verifikator Lomba Desa Terbaik dalam Perlindungan Pekerja Migran Indonesia tahun 2025 |
Kedatangan tim verifikator disambut hangat oleh Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya. Dalam sambutannya, Wabup Edwin menegaskan keseriusan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam menangani isu ketenagakerjaan, termasuk perlindungan pekerja migran.
"Kami telah memfasilitasi keberadaan kantor imigrasi di Lombok Timur sejak 2014, dan kini sedang berjuang untuk menjadikan statusnya kantor imigrasi definitif," ungkap Wabup. Komitmen ini juga diperkuat dengan pengangkatan staf khusus ketenagakerjaan.
Wabup Edwin juga memberikan apresiasi tinggi kepada para pemuda berprestasi di bidang ketenagakerjaan serta peran vital mitra seperti LP2MI dan ADBMI yang secara konsisten mengawal isu ini. Ia berharap adanya dukungan pembinaan dan intervensi dari NGO yang bergerak di bidang migran untuk mencegah keberangkatan ilegal, serta agar keberhasilan Desa Borok Toyang dapat diduplikasi oleh desa-desa lain di Lombok Timur.
Meskipun telah memiliki Peraturan Bupati (Perbup) terkait ketenagakerjaan, Wabup mengakui bahwa implementasi teknis masih perlu ditingkatkan. Dengan dukungan dan kesiapan operasional dari berbagai pihak, diharapkan persoalan pekerja migran dapat ditangani secara komprehensif.
"Kami berharap penilaian ini berjalan lancar dan Desa Borok Toyang bisa meraih peringkat pertama," tutupnya optimis.
Perjalanan Panjang Menuju 5 Besar Nasional
Kartika, perwakilan tim verifikasi dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, menyampaikan rasa syukurnya dapat bertemu langsung dengan warga Desa Borok Toyang.
Ia menjelaskan bahwa dari total 64 desa pendaftar nasional, 54 desa lolos seleksi awal. Setelah tahap administrasi, jumlahnya mengerucut menjadi 34, kemudian 10, hingga akhirnya Desa Borok Toyang berhasil masuk dalam nominasi 5 besar.
"Tujuan verifikasi lapangan ini adalah untuk mengecek kondisi yang ada di lokasi dan melihat kesesuaian data wawancara dengan kondisi di lapangan," jelas Kartika. Ia juga memberikan motivasi yang membakar semangat warga.
"Mudah-mudahan akan membawa hasil yang baik untuk semua pihak. Kami mungkin nanti akan menyampaikan masukan, apapun hasilnya nanti, mau peringkat berapa pun, saya yakin Desa Borok Toyang ini adalah juara," tegasnya.
Kartika menambahkan, jika hasil tidak sesuai harapan, Desa Borok Toyang harus tetap diingat sebagai "matahari yang baru terbit dari Kabupaten Lombok Timur."sebutnya.
Sebuah Kehormatan Bagi Desa Terpencil
Suparman, Kepala Desa Borok Toyang, tak mampu menyembunyikan rasa harunya atas kunjungan Wakil Bupati dan tim verifikasi.
"Ini merupakan sebuah kehormatan bagi kami dikunjungi, walaupun desa kami berada di tempat terpencil dan jarang ada orang-orang penting yang bisa mengunjungi desa kami," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa partisipasi dalam lomba perlindungan pekerja migran ini adalah pengalaman pertama bagi desanya selama ia menjabat.
"Harapan besar tersemat agar desa kami dapat memenangkan lomba ini dan meraih peringkat tertinggi," harapnya.
Acara kunjungan verifikasi ini turut dihadiri oleh perwakilan DPRD Lombok Timur, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, staf khusus, camat, serta perwakilan NGO yang bergerak di bidang migran. Keberadaan Desa Borok Toyang di jajaran top 5 desa terbaik se-Indonesia ini menjadi bukti nyata komitmen dan kerja keras berbagai pihak dalam melindungi pekerja migran Indonesia. (RS)