Daftar Isi [Tampil]

Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Lotim, R. Bambang Dwi Minardi.
LOMBOK TIMUR, NTB - Radarselaparang.com ||  Angka pemberangkatan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) di Lombok Timur (Lotim) di semester pertama tahun 2025 ini menunjukkan penurunan signifikan hingga 50% dibandingkan periode sebelumnya.

Penurunan ini menjadi perhatian serius bagi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat, meskipun optimisme kembali muncul dengan perkiraan peningkatan jumlah pemberangkatan pada semester kedua mendatang.

Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Lotim, R. Bambang Dwi Minardi, mengungkapkan bahwa di tengah penurunan angka secara keseluruhan, Malaysia masih menjadi negara tujuan primadona bagi para CPMI yang mencari nafkah di luar negeri.

"Masih yang mendominasi CPMI yang berangkat ke Malaysia," ujar Bambang pada Senin (23/06) saat ditemui di kantornya.

Lebih lanjut, Bambang memaparkan bahwa tren ini diperkirakan akan terus berlanjut. Bahkan, jika melihat kondisi global dan tren pemberangkatan sebelumnya, ia memperkirakan akan terjadi penurunan minat yang signifikan bagi CPMI untuk berangkat ke Timur Tengah.

"Fenomena ini bisa jadi dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dinamika ekonomi global, perubahan kebijakan ketenagakerjaan di negara tujuan, atau preferensi para pekerja migran itu sendiri," terang Bambang.

Menyikapi kondisi ini, Bambang kembali menegaskan pentingnya bagi setiap CPMI yang berniat mencari rezeki di luar negeri untuk menggunakan jalur resmi. Peringatan ini bukan tanpa alasan. Ia menekankan bahwa pemberangkatan melalui jalur ilegal atau tidak resmi sangat berisiko dan dapat menyebabkan berbagai masalah yang tidak diinginkan, mulai dari penipuan, eksploitasi, hingga kesulitan dalam mendapatkan perlindungan hukum di negara tujuan.

Pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terus berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai prosedur pemberangkatan CPMI yang benar. Diharapkan, dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya jalur resmi, para pekerja migran dapat lebih terlindungi dan mendapatkan hak-hak mereka secara penuh saat bekerja di luar negeri.

"Dengan perkiraan peningkatan jumlah pemberangkatan di semester kedua, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lotim akan terus memantau tren ini dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan para CPMI," pungkas Bambang. (RS)