LOMBOK TIMUR - Radarselaparang.com || Pasca perayaan Idul Adha 1446 H / 2025 M, di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) berlangsung meriah dengan pesta limpahan daging kurban. Namun, ada yang menarik perhatian, yakni kondisi kesehatan masyarakat tetap aman terkendali.(Poto Documentasi) Kepala Dinas Kesehatan Lotim, Dr. H. Fathurrahman
Dinas Kesehatan (Dinkes) Lotim memastikan tidak ada lonjakan kasus kolesterol, hipertensi, maupun gangguan pencernaan usai Idul Adha, berdasarkan laporan dari seluruh puskesmas (PKM) di masing- masing wilayah tersebut.
"Laporan dari semua PKM sudah kami terima. Hasilnya, tidak ada peningkatan signifikan kasus kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, atau penyakit pencernaan akibat konsumsi daging kurban,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Lotim, Dr. H. Fathurrahman, pada Selasa (10/9).
Menurut Fathurrahman, kasus kesehatan yang paling menonjol justru masih seputar pneumonia pada bayi, ISPA pada orang dewasa, dan diare, bukan penyakit yang biasa dikaitkan dengan konsumsi daging berlebih. "Jadi tidak ada ledakan kasus penyakit yang biasanya muncul karena pesta daging," tambahnya.
Fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat Lotim semakin bijak dalam menyikapi tradisi makan daging kurban. Fathurrahman menilai masyarakat sudah lebih paham mengenai porsi makan dan pentingnya menjaga keseimbangan gizi.
"Daging itu enak, apalagi kambing. Tapi kalau berlebihan, bisa jadi bumerang. Masyarakat kita makin paham akan hal itu,” jelasnya.
Fathurrahman tetap mengingatkan, khususnya bagi warga dengan riwayat hipertensi dan kolesterol, agar tetap waspada. Konsumsi daging perlu diimbangi dengan asupan sayur dan buah, serta dibarengi gaya hidup sehat.
"Bukan soal dagingnya, tapi soal pola hidupnya. Jangan makan daging terus, tapi lupa olahraga. Jangan tidur larut, stres, dan abai asupan sehat,” tegasnya.
Apresiasi juga diberikan kepada kebiasaan warga Lotim yang menanam pohon buah di pekarangan rumah. Hal ini sangat membantu mencukupi kebutuhan gizi keluarga secara mandiri.
"Buah tinggal petik, murah dan menyehatkan. Ini modal penting dalam menjaga daya tahan tubuh,” ungkapnya.
Dinkes Lotim optimistis, kesadaran masyarakat yang terus meningkat soal pola makan dan gaya hidup akan menjadi benteng utama dalam mencegah lonjakan penyakit pasca-perayaan besar seperti Idul Adha.
"Kalau pola ini terus dijaga, Lotim bisa jadi contoh daerah dengan masyarakat yang sehat meski usai pesta daging,” tutup Fathurrahman. (RS)