Daftar Isi [Tampil]

Proses pencarian WNA asal Brazil yang jatuh di jurang kawasan Gunung Rinjani hingga saat ini masih berlangsung.
LOMBOK TIMUR, NTB - Radarselaparang.com ||  Upaya evakuasi seorang pendaki wanita asal Brasil, JDSP (27), yang terjatuh di Gunung Rinjani memasuki hari keempat dengan tantangan medan ekstrem dan cuaca tak menentu. Tim SAR gabungan, dibantu personel TNI/Polri dan relawan, terus berjibaku menembus rintangan demi menyelamatkan JDSP. Selasa (24/06).

Perwakilan Kedutaan Brasil, Helena Masote, pada pukul 12.12 WITA tiba di pos SAR Resort TNGR Sembalun untuk mendapatkan penjelasan langsung mengenai progres dan kendala evakuasi. Kondisi kompleks di lapangan, cuaca buruk, dan medan curam diterima dengan pemahaman penuh oleh pihak kedutaan.

Tak berselang lama, Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI Edy Prakoso, M.M., turut hadir di lokasi pada pukul 12.56 WITA. Kehadiran beliau bertujuan memantau langsung dan memberikan arahan strategis demi mempercepat serta menyempurnakan tahapan evakuasi.

Sebuah helikopter Basarnas Amman dengan tiga kru, dipimpin oleh Hudi Purnomo bersama Siswanto dan Alfaozan, sempat lepas landas menuju titik jatuhnya korban. Namun, cuaca buruk yang mendadak memaksa helikopter tersebut kembali.

Dengan keterbatasan akses udara, tim SAR gabungan yang terdiri dari unsur TNGR, Basarnas, TNI/Polri, EMHC, dan relawan, kini fokus pada evakuasi manual. Posisi korban saat ini diperkirakan sekitar 950 meter dari titik jatuh awal, dengan medan yang sangat terjal. Selain itu, kondisi korban yang terus berpindah menambah kompleksitas operasi.

"Meskipun demikian, semangat tim tidak surut dalam menyusun strategi terbaik untuk mencapai JDSP," ungkapnya.

Cuaca yang tidak menentu dan medan bebatuan terjal menjadi kendala utama. Meskipun demikian, tim SAR telah berhasil mengirimkan bantuan logistik berupa makanan dan air melalui drone. Mereka juga telah berhasil membuka jalur vertical rescue hingga beberapa ratus meter mendekati korban pada hari-hari sebelumnya. Namun, pergeseran posisi korban terus menunda akses fisik langsung.

Saat ini, tim SAR terus berjuang menembus medan ekstrem melalui jalur manual sambil menanti perubahan cuaca dan dukungan peralatan vertical rescue lebih lanjut. Harapan besar tercurah dari Basarnas, Kedutaan Brasil, dan masyarakat global agar evakuasi JDSP dapat segera terlaksana dengan aman. Insiden ini menjadi pengingat keras akan risiko mendalam eksplorasi pegunungan aktif seperti Rinjani dan pentingnya persiapan matang saat mendaki.

Kapolres Lombok Timur, AKBP I Komang Sarjana, S.I.K., S.H., melalui Kasi Humas AKP Nikolas Osman, menyatakan bahwa pencarian terhadap warga Brasil ini telah dilakukan sejak hari pertama insiden terjadi. "Personel kami siap melakukan evakuasi dan sampai saat ini masih berupaya untuk melakukan pencarian. Koordinasi bersama dengan instansi terkait juga tetap dilakukan. Semoga saja korban dapat segera terselamatkan," pungkas AKP Nikolas. (RS)