Daftar Isi [Tampil]

Kondisi korban gantung diri saat ditemukan suaminya sudah tak bernyawa
LOMBOK TIMUR, NTB - Radarselaparang.com ||  Warga Desa Teros, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur, digegerkan dengan penemuan seorang wanita yang meninggal dunia diduga akibat gantung diri. Korban diketahui bernama HS (50), seorang Wanita, ditemukan tak bernyawa di rumah oleh suaminya, sekitar pukul 07.00 WITA, pada Ahad (15/6)

Menurut keterangan suami korban, Muhammad (70), ia sempat disuruh memasak nasi oleh korban. Setelah itu, korban keluar untuk berbelanja. Muhammad kemudian pergi ke rumah tetangganya untuk mengambil tembakau. Sekembalinya ke rumah, ia mencari istrinya dan mendapati HS sudah dalam posisi tergantung di salah satu kamar.

Panik melihat kondisi istrinya, Muhammad segera meminta bantuan tetangganya, Mahyudin (50). Namun, karena berat badan korban, keduanya tidak mampu menurunkan jasad korban. HS tidak sempat dibawa ke Puskesmas karena sudah dipastikan meninggal dunia.

Olah TKP dan Hasil Pemeriksaan Awal
Tak lama setelah mendapat laporan, tim dari Kanit Reskrim bersama anggota piket dan Unit Identifikasi Polres Lombok Timur langsung bergerak menuju lokasi kejadian. Petugas segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menemukan beberapa petunjuk yang menguatkan dugaan gantung diri.

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa korban ditemukan dalam posisi menggantung dengan leher terjerat seutas tali nilon. Tali tersebut membentuk simpul hidup di leher korban dan simpul mati pada kayu kolom/tiang penyangga langit-langit kamar. Kaki korban dalam posisi menggantung.

Petugas juga mengukur jarak jeratan tali dari leher ke tiang penyangga, yaitu 108 cm, dengan jarak lantai ke tiang tempat tali diikat setinggi 304 cm. Sementara tinggi badan korban adalah 167 cm.
Dari pemeriksaan luar tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lainnya.

Namun, pada bagian leher korban, terdapat patahan dengan jeratan segaris berbentuk huruf V, yang merupakan ciri khas akibat gantung diri. Mata korban juga dalam keadaan tertutup, dan diperkirakan korban meninggal lebih dari 4 jam sebelum ditemukan, mengingat sudah terbentuk kaku mayat.

Keluarga Menolak Autopsi
Meski demikian, pihak kepolisian menyarankan agar dilakukan autopsi untuk memastikan penyebab pasti kematian. Namun, keluarga korban menolak saran tersebut.

"Mereka menyatakan telah mengikhlaskan kepergian HS dan menerima kematiannya sebagai takdir dari Allah SWT. Keluarga korban juga telah membuat surat pernyataan penolakan autopsi," Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman.

Menindaklanjuti kejadian ini, pihak kepolisian telah melakukan beberapa tindakan, antara lainMengamankan dan melakukan olah TKP, Melakukan interogasi terhadap saksi-saksi di TKP, Membuat laporan resmi, dan Membuat surat pernyataan penolakan autopsi dari pihak keluarga.

"Penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengungkap motif di balik dugaan gantung diri ini," pungkas AKP Nikolas. (RS)