Daftar Isi [Tampil]

Tim SAR bersama aparat kepolisian setempat berpacu dengan waktu dalam misi penyelamatan pendaki WNA asal Brazil yang terperosok dalam jurang sedalam 200 meter saat pendakian di Gunung Rinjani
LOMBOK TIMUR, NTB - Radarselaparang.com ||  Sebuah operasi penyelamatan dramatis tengah berlangsung di lereng Gunung Rinjani setelah seorang warga negara asing (WNA) asal Brazil, Juliana (GD 068363), terperosok ke dalam jurang sedalam sekitar 200 meter di area Cemara Nunggal. Insiden ini memicu respons cepat dari tim SAR gabungan dan pihak berwenang setempat berpacu dengan waktu.

Peristiwa nahas ini terjadi pada Sabtu (21/06), sekitar pukul 05.30 WITA. Juliana, yang sedang dalam perjalanan menuju puncak Rinjani bersama lima rekannya dan seorang pemandu bernama Ali Mustafa, diduga mengalami kelelahan.

Setelah disarankan beristirahat, Juliana ditinggalkan sementara oleh pemandu dan rekan-rekannya yang melanjutkan perjalanan. Namun, saat Ali Mustafa kembali, Juliana sudah tidak ditemukan di tempat istirahatnya.

Pencarian yang dilakukan Ali Mustafa akhirnya membuahkan hasil saat ia melihat cahaya senter di dasar tebing, mengarah ke danau. Kecurigaan berubah menjadi kepastian ketika dipastikan bahwa cahaya tersebut berasal dari Juliana yang terjatuh. Ali Mustafa segera menghubungi pihak berwajib dan trekking organizer (TO) untuk meminta bantuan.

Menyikapi laporan tersebut, tim SAR pertama yang beranggotakan 6 orang segera dikirim ke lokasi kejadian sekitar pukul 08.30 WITA untuk memberikan pertolongan pertama. Koordinasi intensif pun langsung dilakukan di Kantor Resort TNGR (Taman Nasional Gunung Rinjani) Sembalun.

Pada pukul 10.30 WITA, Kapolsek Sembalun bersama Kepala Resort TNGR secara resmi melepas tim SAR utama dari Kabupaten Lombok Timur yang berjumlah 11 orang, dipimpin oleh Syamsul Fadli, untuk melakukan evakuasi penuh terhadap Juliana.

Kejadian ini dibenarkan Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman, mengatakan meski korban dalam kondisi hidup saat ditemukan, belum diketahui secara pasti luka-luka yang dialami korban karena lokasi kejadian tidak memiliki jaringan komunikasi. Pihak berwenang telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Brazil dan keluarga korban untuk menginformasikan kondisi Juliana.

Diperkirakan tim SAR bersama Juliana akan tiba di Puskesmas Sembalun pada Minggu (22/06), sekitar pukul 01.00 WITA  dini hari, melalui jalur pendakian Bawak Nao, Desa Sajang, Sembalun.

"Semoga proses evakuasi berjalan lancar dan Juliana segera mendapatkan penanganan medis yang dibutuhkan," harap AKP Nikolas. (RS)