Daftar Isi [Tampil]

Plt. Ketua Baznas Lotim, H. Hasni.
LOMBOK TIMUR, NTB - Radarselaparang.com ||  Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Timur (Lotim) tengah berada dalam masa transisi, menanti kehadiran ketua definitif yang diharapkan membawa angin segar dan inovasi dalam pengelolaan dana umat. Plt. Ketua Baznas Lotim, H. Hasni, mengungkapkan harapannya yang besar agar kepemimpinan baru dapat mengelola dana zakat dengan lebih profesional dan menjaga amanah umat.

H. Hasni menekankan pentingnya memaksimalkan pengumpulan zakat, tidak hanya bergantung pada gaji ASN. Ia mendorong terobosan baru, termasuk menjaring zakat dari para pengusaha di Lombok Timur.

"Kita punya banyak pengusaha di Lombok Timur ini, dan ini sudah diberikan contoh baik oleh beberapa pengusaha kita, walaupun tidak mendapatkan pekerjaan di Lombok Timur, tetapi mereka membayar zakat," ujar H. Hasni. Selasa (01/07).

Salah satu strategi baru yang diusung oleh Bupati Lombok Timur, berdasarkan masukan dari Baznas, adalah mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk membayarkan zakat dari keuntungannya, bukan hanya dari gaji pegawainya. Sehingga perusahaan daerah harus juga membayar zakat, bukan orangnya, bukan pegawai.

"Kalau pegawainya sudah, tetapi dari keuntungan perusahaan itu juga harus dizakatkan," jelas H. Hasni yang saat ini menjabat sebagai Kepala BPKAD ini.

Ia mencontohkan praktik serupa yang sudah dilakukan oleh beberapa bank dan pusat perbelanjaan. Selain BUMD, pihak ketiga yang memiliki kerja sama dengan pemerintah daerah juga diharapkan dapat menyalurkan zakat dari keuntungan yang didapatkan.

"Saat ini hanya Selaparang Financial yang sudah membayar zakat pendapatannya. Kita harap kedepan PDAM, Selaparang Agro maupun BUMD lainnya  juga diharapkan dapat membayarkan zakat dari keuntungannya," sebut H. Hasni.

Saat ini, Baznas Lombok Timur masih dalam masa transisi dan belum banyak melakukan pendistribusian zakat secara masif. Hal ini menunggu mekanisme yang lebih matang di bawah kepemimpinan kepala definitif.

"Meskipun demikian, Baznas tetap menerima permintaan zakat, terutama untuk kategori penerima seperti anak yatim dan mereka yang sakit," ungkap H. Hasni.

H. Hasni berharap, formulasi baru dalam pendistribusian zakat akan lebih baik dan mampu mengakomodir pemerataan di seluruh wilayah Lombok Timur. Dengan strategi baru dan harapan besar pada ketua definitif, Baznas Lombok Timur bertekad untuk menjadikan pengelolaan dana umat lebih profesional, transparan, dan mampu memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Lombok Timur.

"Pendistribusian mungkin ditata lebih baik, lebih bisa mengakomodir kewilayahan karena zakat ini juga di samping sesuai asnaf, pemerataannya harus juga diperhatikan," harapnya. (RS)