Daftar Isi [Tampil]

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Lombok Timur berkolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar kegiatan literasi keamanan siber
LOMBOK TIMUR, NTB - Radarselaparang.com ||  Guna membekali para birokrat dengan pemahaman dan kewaspadaan digital, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Lombok Timur berkolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar kegiatan literasi keamanan siber. Bertempat di Rupatama I Kantor Bupati Lombok Timur pada Rabu (9/7), kegiatan ini mengusung tema "Mengawal Lombok Timur Smart Dimulai dari Birokrat yang Cakap Digital dan Tangguh."

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh maraknya insiden peretasan akun digital, khususnya WhatsApp (WA), yang menimpa sejumlah pimpinan dan pejabat di Lombok Timur dalam dua tahun terakhir. 

Kepala Bidang Persandian Diskominfo Lombok Timur, Aris Munandar, menjelaskan bahwa kejadian ini menjadi perhatian serius. Beberapa kejadian dari dua tahun terakhir ini, pimpinan OPD WhatsApp-nya di-hack.

"Kita yakin semuanya pakai WA, jadi kegiatan kita ini bagaimana kita antisipasi terhadap WA kita dan bagaimana kita menggunakan WA yang aman," ujar Aris Munandar.

Ia memaparkan, dalam kegiatan ini para peserta dikenalkan dengan modus operandi phishing yang dapat masuk melalui pesan WhatsApp. "Ternyata setelah aplikasi yang masuk itu masuk melalui WA ke dalam gadget kita, gadget bisa dikendalikan seluruhnya. Datanya diambil, fungsi-fungsi HP juga bisa dikendalikan secara remote," imbuhnya.

Aris Munandar mengungkapkan bahwa sudah ada 9 hingga 12 kejadian peretasan akun WhatsApp yang menimpa pejabat di Lombok Timur. Beberapa di antaranya melibatkan Ketua BPD, Kepala Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Pertanian, dan Kepala BKPSDM. Akun-akun tersebut disalahgunakan untuk menghubungi orang lain seolah-olah menjadi pemilik akun.

"Intinya akun kita masih belum aman. Nah, bagaimana mengamankan? Tadi sudah dijelaskan langkah-langkahnya, sudah diajarkan semuanya. Mudah-mudahan setelah ada kegiatan ini, kita semua menjadi lebih mallware terhadap akun kita," harap Aris.

Dalam sesi tersebut, para pejabat juga diajarkan cara mengantisipasi serangan digital dan diberikan rekomendasi sistem proteksi, termasuk antivirus.

Fandi Aditya Putra dari BSSN menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran individu dalam melindungi diri dari ancaman dan serangan siber, khususnya terkait phishing menggunakan tautan dan aplikasi berbahaya.

"Masih terkait phishing menggunakan link dan aplikasi. Kita coba tumbuhkan kesadaran bagaimana cara melindungi pertama dari sisi individu kita agar tidak terkena bahayanya dari ancaman dan serangan siber," kata Fandi.

Ia juga mengapresiasi antusiasme peserta yang menunjukkan peningkatan kesadaran terhadap pentingnya keamanan siber. "Dari semua, hampir seluruh peserta lebih meningkat rasa aware atau kesadaran terhadap keamanan siber bahwa yang namanya keamanan siber ini merupakan salah satu hal yang sangat fundamental dan penting dalam kehidupan kita di internet," tambahnya.

Fandi memberikan tips pencegahan, khususnya terkait phishing dan social engineering yang banyak diimplementasikan oleh penyerang. Fokusnya adalah pada perlindungan gadget secara maksimal dengan beberapa kasus yang dibahas. 

"BSSN siap memberikan bantuan penanganan insiden bagi pemerintah daerah yang mengalami serangan siber," tutup Fandi. (RS)