Daftar Isi [Tampil]

Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, secara resmi meluncurkan 254 Kopdes Merah Putih di Pendopo Bupati
LOMBOK TIMUR, NTB - Radarselaparang.com ||  Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, secara resmi meluncurkan 254 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Pendopo Bupati Lombok Timur hari ini Senin (21/7). Langkah strategis ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa melalui prinsip-prinsip koperasi yang sehat dan berkelanjutan, sekaligus memberantas praktik rentenir berkedok koperasi yang meresahkan.

Dalam sambutannya, Bupati Warisin, yang akrab disapa H. Iron, menekankan pentingnya Kopdes beroperasi sesuai prinsip-prinsip koperasi, di mana keuntungan harus dinikmati oleh seluruh anggota dan mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

Ia secara tegas mengingatkan agar Kopdes tidak mengulangi kesalahan masa lalu yang menimpa KUD, "Ketua Untung Duluan."

H. Iron juga menyerukan kepada para pengurus Kopdes untuk memiliki pemikiran cerdas dan ide inovatif dalam memilih bidang usaha yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Modalnya pun tak hanya berasal dari anggota, tetapi juga akan mendapatkan suntikan modal dari perbankan yang tergabung dalam Himbara, memperkuat potensi pengembangan usaha Kopdes.

Sebagai contoh potensi bisnis, Bupati Warisin menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo. Menurutnya, Kopdes dapat mengambil peran sentral dalam menyediakan berbagai kebutuhan material MBG, mulai dari telur, sayuran, hingga ikan. 

"Kalau MBG sudah jalan semua, harus ada semua. Dengan demikian pelaku MBG ini akan melirik Kopdes," tegasnya optimis.

Dengan demikian, H. Iron berharap keberadaan Koperasi Merah Putih di Lombok Timur benar-benar mampu mendukung Asta Cita Presiden Prabowo dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Bupati juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap praktik koperasi yang selama ini terpaku pada jenis usaha simpan pinjam, bahkan ada laporan masyarakat mengenai koperasi yang memberikan pinjaman dengan bunga mencekik. Ia menegaskan bahwa praktik semacam itu adalah "rentenir berwajah koperasi" dan bukan ciri-ciri koperasi yang sehat. 

"Masih ada rentenir yang tutup mukanya dengan koperasi. Kasih pinjaman dengan bunga berlipat-lipat, minjam juta kembali 2,2 juta. Ini tidak sehat, dan itu bukan koperasi. Itu rentenir," ujarnya geram.

Untuk mengatasi permasalahan ini, H. Iron mengumumkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan inspeksi mendadak ke lapangan untuk melihat lebih dekat keberadaan koperasi-koperasi tersebut dan merespon berbagai keluhan masyarakat.

"Langkah ini saya akan lakukan untuk memastikan bahwa keberadaan koperasi benar-benar menjadi pilar ekonomi kerakyatan yang mensejahterakan seluruh anggotanya," tegas Bupati Warisin. (RS)