![]() |
MPLS SMP Islam Saadatuddarain NW Majuwet bertemakan Sekolah Ramah Bebas Bullying |
Mewakili Kapolsek Suralaga, Kanit Sabhara Aiptu Sudirman, dalam sambutannya mengakui bahwa potensi bullying bisa saja terjadi di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, kolaborasi antara kepolisian dan pihak sekolah menjadi kunci dalam memberantas tindak kekerasan ini.
"Kami bersama pihak sekolah berupaya semaksimal mungkin untuk menghilangkan tindak bullying," tegas Aiptu Sudirman.
Aiptu Sudirman juga menjelaskan bahwa bullying adalah tindakan menyakiti, baik secara fisik maupun psikologis, yang dilakukan secara sengaja dan berulang kali terhadap seseorang atau sekelompok orang yang dianggap lebih lemah. Bentuknya pun beragam, mulai dari kekerasan fisik, verbal, sosial, hingga cyberbullying. Bullying, sayangnya, bisa terjadi di mana saja, termasuk di sekolah, tempat kerja, bahkan di dunia maya.Pengamatan selama sesi materi menunjukkan antusiasme dan keaktifan luar biasa dari para siswa SMP Islam Saadatuddarain NW Majuwet. Terjadi interaksi yang positif antara pemateri dan siswa, menandakan kesadaran dan keinginan kuat mereka untuk memahami bahaya bullying serta cara mencegahnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Bhabinkamtibmas Desa Bintang Rinjani, Aipda Heri Bintarawan, juga menyampaikan materi terkait pencegahan bullying.
Sebelumnya, Kepala SMP Islam Saadatuddarain NW Majuwet, Fathullah, S.Pd., telah mengambil inisiatif untuk menjadikan tema anti-bullying sebagai fokus utama MPLS tahun ini, menunjukkan komitmen sekolah dalam menciptakan generasi penerus yang bebas dari kekerasan.
"Kami berkomitmen bahwa sekolah ini ramah anak tanpa ada bullying," tegasnya singkat. (RS)