Daftar Isi [Tampil]
![]() |
Tari menyambut kehadiran Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, di Festival Bahari Nyalamak Dilauk di Tanjung Luar. |
LOMBOK TIMUR, NTB - Radarselaparang.com || Kemeriahan Festival Bahari Nyalamak Dilauk di Tanjung Luar menjadi sorotan, tidak hanya sebagai perayaan tradisi yang kaya makna, tetapi juga sebagai panggung penting bagi komitmen Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam memajukan pariwisata daerah di Gumi Patuh Karya.
Dikesempatan itu, Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, secara langsung hadir sebagai dukungan penuh dan mengingatkan pentingnya promosi untuk memastikan setiap acara lokal dikenal luas dan menarik perhatian wisatawan.
Dalam Opening Ceremony Festival Bahari Nyalamak Dilauk, Bupati Warisin menekankan bahwa promosi adalah kunci untuk mengangkat potensi wisata Lombok Timur. Promosi adalah salah satu aspek yang tidak boleh ditinggalkan untuk memajukan pariwisata.
"Kita harus pastikan event yang ada di daerah ini bisa dikenal dan mendapat perhatian wisatawan," tegas Bupati Iron panggilan akrabnya, pada Rabu (9/7).
Meski demikian, Bupati Iron juga tidak lupa memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Tanjung Luar atas kegigihan mereka dalam menjaga dan melestarikan adat tradisi Nyalamak Dilauk hingga hari ini.
Komitmen pemerintah daerah untuk mendukung keberlanjutan acara ini pun ditegaskan, dengan harapan festival ini akan semakin meriah dan dikenal luas seiring berjalannya waktu.
"Ritual adat Nyalamak Dilauk sendiri, merupakan wujud rasa syukur, harapan, dan upaya nyata dalam melestarikan ekosistem laut," ungkap Bupati Iron.
Dukungan Bupati Iron tidak hanya berhenti pada acara adat. Ia juga berjanji untuk membenahi fasilitas vital yang dibutuhkan masyarakat Tanjung Luar dan sekitarnya, termasuk pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) dan tanggul pencegah banjir rob, menunjukkan kepedulian yang menyeluruh terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir.
Partisipasi Bupati Iron dalam Nyalamak Dilauk pun tak sekadar seremonial. Ia turut serta dalam rangkaian kegiatan, mulai dari membuka acara hingga ngaririq atau menuntun kerbau yang akan disembelih berkeliling desa.
Puncak upacara Nyalamak Dilauk adalah momen sakral ketika kepala kerbau yang telah disembelih diletakkan di atas rakit kecil (Rakik Dikkik) dan dilepaskan tepat di atas gugusan terumbu karang cincin, sekitar 150 meter ke arah tenggara dari Dermaga Perikanan Tanjung Luar. Sebuah tradisi yang memadukan spiritualitas, pelestarian alam, dan potensi pariwisata yang menarik. (RS)